mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

5 Tips Manajemen ASI Perah Agar Tetap Deras

5 Tips Manajemen ASI Perah Agar Tetap Deras

Pernah mendengar istilah manajemen ASI perah, Moms? Ya, manajemen ASI perah adalah salah satu cara mengatur ASI perah mulai dari jadwal pumping, tata cara penyimpanan, hingga tata cara pemberian ASI perah pada si Kecil.

Langkah ini sangat penting karena sebagian besar Moms saat ini menerapkan pemerahan atau pemompaan ASI, baik secara penuh ataupun dikombinasikan dengan aktivitas direct breastfeeding.

Apa keunggulan manajemen ASI yang baik?

Tentu saja, manajemen ASI perah yang baik akan melancarkan proses menyusui Moms sehari-hari, khususnya:

  • Produksi ASI lebih lancar sehingga jumlah ASI lebih banyak
  • Kualitas ASI yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan bayi
  • Proses pemberian ASI untuk bayi menjadi lebih efektif dan efisien
  • Tidak ada ASI yang terbuang sia-sia 
  • Mensukseskan program ASI eksklusif, setidaknya hingga bayi berusia dua tahun
  • Memudahkan Moms yang bekerja atau sering bepergian untuk memberikan ASI ekslusif

Baca Juga:
Manajemen ASI Perah Membuat Kualitas Menyusui Jadi Lebih Mudah


$[banner_single]$

Langkah mudah manajemen ASI perah

1. Analisa berapa banyak kebutuhan ASIP bayi

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menyebutkan bahwa kebutuhan minimum ASI bayi setiap harinya, dapat dihitung berdasarkan berat badan (BB) bayi x 100 ml.

Artinya, jika berat badan bayi 5 kilogram, maka ASI yang dibutuhkan oleh bayi minimal 500 ml setiap hari. Namun, ini hanya minimum dan tidak bisa sepenuhnya dijadikan patokan ya, Moms. Tentu saja hal ini juga bergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Misalnya, pada bayi yang sedang sakit tentu membutuhkan jumlah ASI lebih banyak dari rata-rata.

Dengan mengetahui jumlah kebutuhan ASIP bayi setiap harinya, Moms bisa lebih mudah menentukan seberapa banyak Moms mengelompokkan ASIP untuk dikonsumsi per hari oleh si Kecil.

Moms juga akan lebih mudah menganalisa, apakah produksi ASI Moms masih kurang, sudah mencukupi, atau justru lebih dari cukup.

2. Perlengkapan menyusui yang tepat

Manajemen ASIP tentu tak akan lepas dari perlengkapan menyusui yang memadai. Pastikan Moms membeli yang benar-benar diperlukan, ya.


Baca Juga:
10 Perlengkapan Menyusui yang Moms Wajib Punya


Salah satu yang paling utama tentunya adalah pompa ASI, Moms. Pompa ASI adalah "alat tempur" utama bagi Moms yang melakukan manajemen ASI perah. 

3. Pompa seawal mungkin

Tahukah Moms, memompa ASI seawal mungkin dapat membantu merangsang ASI keluar lebih banyak. Moms bisa memompa ASI sesegera mungkin setelah melahirkan, tentunya setelah melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Hal ini dapat membantu payudara Moms terbiasa dipompa untuk mengeluarkan ASI. Dengan begitu, ketika kembali bekerja nanti, Moms bisa melakukan pumping lebih lancar dan optimal.

4. Lakukan pumping secara rutin

Moms, lancar atau tidaknya produksi ASI sangat tergantung pada proses pengeluarannya. Semakin sering dikeluarkan baik secara direct breastfeeding ataupun pumping, maka semakin banyak juga ASI yang dihasilkan.

Jadi, Moms disarankan untuk melakukan pumping secara rutin pada jam-jam yang Moms tentukan. Misalnya, setiap 2-3 jam sekali. Jika kurang dari waktu tersebut payudara Moms sudah terasa penuh dan kencang, Moms bisa segera memerah ASI dan menyimpannya dalam botol atau kantong ASI.

Memompa ASI secara rutin secara tidak langsung dapat membuat pengelolaan hormon prolaktin di dalam tubuh menjadi terbiasa memproduksi ASI dengan teratur. Jangan lupa, untuk tetap pumping pada malam hari ya, Moms. Ternyata, malam hari adalah waktu terbaik hormon penghasil ASI bekerja secara maksimal, lho!

5. Simpan ASI Perah dengan aman

Selain power pumping, manajemen ASI juga menekankan pada proses penyimpanan ASI, Moms. Pastikan Moms memilih kantong ASI yang aman untuk menjaga kualitas ASI yang Moms berikan pada bayi, ya.

Pilih kantong ASI yang steril, BPA-free, dan memiliki seal atau pengaman yang kuat agar tidak mudah bocor. Pilih juga kantong ASI yang tahan terhadap suhu dingin dan panas, karena Moms akan membekukannya di dalam kulkas dan menghangatkannya saat akan memberikan ASI pada bayi.

MOOIMOM Breastmilk Storage adalah andalan para Moms untuk menyimpan ASI! Dilengkapi dengan double-seal yang sangat kuat, kantong ASI ini anti bocor, lho! Posisinya pun bisa diberdirikan, sehingga tidak akan memakan tempat saat Moms simpan di cooler bag ataupun di kulkas.

Bahan MOOIMOM Breastmilk Storage pun sangat tebal dan tak mudah robek. Tentu saja tahan terhadap suhu panas dan dingin, dong!

Tertarik mencobanya? Harganya sangat affordable hanya 35 ribu saja untuk 20 lembar. Klik di sini jika Moms ingin mendapatkannya.

6. Catat jadwal pemberian ASIP dan ASI

Pastikan Moms selalu mendahulukan ASIP yang lebih dulu diperah untuk diberikan pada si Kecil. Yang lebih dulu diperah, itulah yang lebih dulu diberikan.

Maka dari itu, setiap menyimpan ASIP di kantong ASI, Moms harus mencatat tanggal dan jam pemerahan ASI, ya. Tentu saja agar tidak bingung menjadwalkan ASIP mana yang seharusnya lebih dulu diberikan.

Oh ya, Moms juga harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini dalam pemberian ASIP kepada bayi:

  • ASIP dapat digabungkan jika jarak perahnya tidak lebih dari 24 jam dan memiliki suhu yang sama. Jadi, jika ingin menggabungkannya, hangatkan ASIP secara bersamaan.
  • Untuk ASIP yang beku, Moms dapat mencairkannya dengan merendam di dalam air hangat atau menggunakan air hangat yang mengalir
  • Jika ASIP tidak beku, tuangkan ASIP ke dalam wadah dan rendam wadah tersebut di dalam air hangat atau air panas
  • Disarankan untuk tidak menghangatkan menggunakan microwave, kompor atau penghangat sejenis karena dikhawatirkan dapat merusak nutrisi ASI
  • Setelah dihangatkan, pastikan Moms mengecek suhunya terlebih dahulu sebelum diberikan. Jangan sampai terlalu panas
  • Moms bisa menggunakan cangkir atau pipet untuk memberikan ASIP pada bayi

Happy pumping ya, Moms! Semoga tips manajemen ASI perah dari Mamapedia berguna untuk Moms :)

$[video(9-4ROkPL_jk)]$

Bagikan Artikel: