mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Sering Alami Tidak Enak Badan Saat Hamil, Waspadai Gejala HELLP Syndrome

Sering Alami Tidak Enak Badan Saat Hamil, Waspadai Gejala HELLP Syndrome

Selama masa kehamilan, ibu hamil dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, seperti salah satunya yaitu sindrom HELLP. Meskipun hanya terjadi pada 5 - 8% kehamilan, sindrom HELLP yang biasanya dikaitkan dengan preeklamsia ini berpotensi dapat mengancam nyawa. 

Gejala-gejala pada sindrom HELLP dapat berupa sakit kepala, mual, muntah, lemas, merasa tidak enak badan, hingga kejang. Mual saat hamil biasanya disebabkan oleh faktor-faktor ini. Moms mungkin bertanya-tanya, apa itu sindrom HELLP dan mengapa sangat berbahaya untuk ibu hamil? Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di artikel ini!

 

Baca juga: 5 Komplikasi yang Sering Terjadi Pada Ibu Hamil

 

Apa Itu HELLP Syndrome?

Sindrom HELLP adalah kelainan pada hati dan darah yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Sindrom ini biasanya terjadi pada trimester ke-3 kehamilan atau pada usia kehamilan 26-40 minggu. Sindrom HELLP ini seringkali dikaitkan dengan preeklamsia. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa mengancam nyawa.

Nama sindrom HELLP adalah akronim dari tiga kondisi yang terlihat pada ibu hamil, antara lain:

  • H (hemolisis), yaitu kerusakan atau hancurnya sel darah merah, yang memiliki tugas untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
  • EL (elevated liver enzymes), atau meningkatnya kadar enzim yang dihasilkan organ hati, akibat gangguan fungsi hati.
  • LP (low platelets count), atau rendahnya kadar keping darah (trombosit). Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.

 

Gejala HELLP Syndrome pada Ibu Hamil

Dilansir dari laman Healthline, gejala sindrom HELLP sangat mirip dengan flu perut atau gastroenteritis. Gejala tersebut mungkin tampak sebagai gejala kehamilan yang "normal". Jika Moms mengalami gejala seperti flu selama kehamilan, segera konsultasi dengan dokter. 

Berikut ini adalah beberapa gejala lain dari sindrom HELLP, antara lain:

 

Faktor Penyebab Terjadinya HELLP Syndrome pada Ibu Hamil

Kebanyakan ibu hamil yang mengidap preeklamsia juga berisiko mengidap sindrom HELLP. Oleh karena itu, preeklamsia diduga sebagai faktor risiko utama atau pemicu dari sindrom HELLP. Namun ingat, tidak semua ibu hamil dengan preeklamsia akan terserang sindrom ini.

Meski penyebab sindrom ini belum diketahui secara pasti, namun ada sejumlah kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko ibu hamil menderita HELLP, antara lain:

  • Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Berusia di atas 35 tahun
  • Memiliki berat badan di atas normal atau obesitas
  • Memiliki riwayat sindrom HELLP pada kehamilan sebelumnya
  • Menderita diabetes
  • Menderita penyakit ginjal.
  • Memiliki riwayat preeklamsia dan eklampsia
  • Telah beberapa kali hamil

Menurut Healthline, jika seorang ibu hamil sebelumnya pernah mengidap sindrom HELLP, maka ada kemungkinan sekitar 18% bahwa kondisi ini akan muncul kembali di masa yang akan datang.

 

Baca juga: Preeklampsia Ringan, Yuk Moms Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya!

 

Pengobatan HELLP Syndrome

Setelah dikonfirmasi terdiagnosis mengalami sindrom HELLP, persalinan bayi dengan segera adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi, karena ini akan menghentikan perkembangan penyakit. Oleh karena itu dalam banyak kasus sindrom HELLP, bayi dilahirkan secara prematur.

Penanganan sindrom HELLP sangat bergantung pada usia kehamilan dan tingkat keparahan dari gejala-gejala yang ditimbulkan. Jika sindrom HELLP yang dialami ibu hamil masih dalam taraf ringan atau usia janin masih di bawah 34 minggu, dokter akan merekomendasikan:

  • Transfusi darah untuk menangani anemia dan kadar trombosit yang rendah
  • Pemberian magnesium sulfat untuk mencegah kejang
  • Pengobatan antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah
  • Pengobatan kortikosteroid untuk membantu perkembangan paru-paru janin, kalau persalinan dini harus dilakukan

Selama perawatan, dokter akan memantau sel darah merah, trombosit, dan enzim secara rutin. Kesehatan bayi juga akan diawasi dengan ketat. Dokter mungkin merekomendasikan tes prenatal tertentu yang mengevaluasi gerakan, detak jantung, stres, dan aliran darah. Jika persalinan dini diperlukan, dokter akan memberikan obat-obatan untuk memicu proses kelahiran, seperti induksi. Dalam beberapa kasus, persalinan Caesar akan dilakukan.

Selama masa kehamilan, Moms bisa menggunakan MOOIMOM 2 in 1 Maternity & Nursing Pillow. Bantal hamil ini membantu Moms lebih nyaman saat tidur dan tidak mudah mengalami kecapaian. Selain untuk bantal tidur, bantal ini juga bisa digunakan sebagai sandaran untuk meredakan sakit pinggang selama kehamilan. Dengan berbagai kelebihan tersebut, Moms tak perlu ragu lagi untuk memiliki MOOIMOM 2 in 1 Maternity & Nursing Pillow yang bisa didapatkan di official website MOOIMOM, maupun di MOOIMOM Store yang tersedia di berbagai mall.

Bagikan Artikel: