mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Serba Serbi Pilek pada Bayi, Mengapa Bisa Terjadi?

Serba Serbi Pilek pada Bayi, Mengapa Bisa Terjadi?

Pilek adalah salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi. Namun, terkadang kondisi ini bisa berbahaya. Ada beberapa gejala pilek pada bayi yang perlu diwaspadai, karena bisa menandakan adanya penyakit yang serius. Bayi tidak memiliki daya tahan tubuh sekuat orang dewasa, sehingga ia dapat dengan mudah terserang penyakit, termasuk pilek. Bahkan ketika berumur 0-12 bulan, bayi bisa terserang pilek hingga 7 kali.

Meski sering kali pilek pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya, bukan berarti kondisi ini boleh dianggap remeh. Ada beberapa gejala yang perlu Bunda perhatikan, lantaran dapat menjadi tanda bahwa Si Kecil menderita kondisi yang lebih berat. Apabila hidung si Kecil tersembat, Moms dapat lakukan cara ini. Klik disini!

Penyebab pilek pada bayi :


Salah satu penyebab bayi pilek dan rentan terkena penyakit adalah karena sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna layaknya orang dewasa. Virus penyebab influenza bisa menyebar ke udara melalui batuk atau bersin yang terpapar pada bayi. Selain itu, bayi pun bisa tertular dari teman-teman sebaya mereka saat berada di day care, sekolah, maupun lingkungan tempat tinggal. Begitu pula ketika berjabat tangan atau dicium oleh orang yang sedang mengalami flu.

Gejala-Gejala Pilek pada Bayi yang Perlu Diwaspadai


Meski sering terjadi pada bayi dan anak-anak, keluhan pilek harus segera mendapat penanganan dokter jika terjadi pada anak usia kurang dari 3 bulan. Sementara untuk bayi dan anak-anak yang sudah lebih besar, gejala pilek harus segera diperiksakan ke dokter apabila disertai demam yang berlangsung selama lebih dari dua hari.

Selain itu, Moms juga perlu waspada dan segera menemui dokter jika pilek yang dialami Si Kecil disertai dengan gejala-gejala lain, seperti:

1. Demam dengan suhu badan 39 derajat Celcius atau lebih. Tidak perlu panik saat anak Demam, Klik Disini!
2. Sesak napas, atau suara napas terdengar aneh (mengi).
3. Batuk yang berlangsung lebih dari 2 hari, terlebih jika berdahak atau disertai adanya percikan darah.
4. Kejang. Jika si Kecil mengalami Kejang, Moms dapat melakukan ini. Klik disini!
5. Buang air kecil atau besar lebih jarang dari biasanya.
Sering muntah.
6. Kulitnya pucat, atau bibir dan kukunya tampak kebiruan.
7. Tidak mau menyusu atau makan.

Cara mengatasi pilek pada bayi


Bayi yang mengalami pilek, sebenarnya tidak membutuhkan pengobatan. Sebab umumnya, bayi akan sembuh dengan sendirinya, dalam hitungan hari. Namun harus diingat, sebaiknya Anda tidak memberikan obat batuk dan flu yang dijual bebas, kepada bayi dan balita. Bahkan menurut Badan Pengawas Obat dan Pangan Amerika Serikat (FDA), sebaiknya bayi tidak mengonsumsi obat pilek sama sekali hingga berusia 4 tahun, begitu pula dengan antibiotik.

Read more : Cara Mengatasi Pilek Pada Bayi Secara Alami

Sebagai alternatif, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi pilek pada bayi.


1. Menggunakan Larutan Saline dan Alat Pengisap Lendir


Apabila hidung bayi tersumbat, sehingga membuatnya kesulitan bernapas, semprotkan beberapa tetes larutan saline pada masing-masing lubang hidung. Tujuannya, agar lendir lebih mudah dikeluarkan. Selanjutnya, Anda bisa memakai spuit bulb atau pipet untuk mengangkat lendirnya.


2. Memasang Humidifier


Humidifier berfungsi membuat udara ruangan menjadi lebih lembap sehingga dapat meredakan hidung tersumbat dan gejala bayi pilek. Menggunakan pelembap ruangan juga dapat membuat napas bayi lebih lega sehingga ia bisa tidur lebih nyenyak. Namun, alat ini harus sering dibersihkan untuk mencegah penumpukan bakteri atau jamur. 


3. Memberikan uap


Untuk meringankan gejala pilek, Anda dapat memanfaatkan uap air panas. Tepuk perlahan punggung bayi sembari memberi uap agar bantu melegakan pernapasannya. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap pada lutut atau biarkan ia duduk di pangkuan dengan tubuh condong ke arah depan. 


4. Atur posisi tidur


Saat bayi pilek, tempatkan posisi tidur dengan kepala lebih tinggi daripada badannya. Posisi ini akan membantunya lebih mudah bernapas saat sedang pilek. Selain itu, posisi seperti ini juga membuat lendir yang ada tidak menggumpal di hidung.

5. Perbanyak cairan


Saat bayi pilek, asupan cairannya harus diperhatikan guna mempercepat proses penyembuhan. Anda dapat mencukupi cairan si Kecil dengan memperbanyak pemberian ASI atau susu formula. Jika bayi sudah berusia di atas 6 bulan, Anda dapat mencukupi cairannya dengan pemberian air putih. Berikan air hangat yang diberikan sedikit madu untuk membantu si kecil berkeringat sehingga mengencerkan ingus atau lendir dan melegakan pernapasannya.

Read more : Hindari Hal Ini Dalam Merawat Si Kecil yang Sedang Sakit

Bagikan Artikel: