mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jangan Panik! Lakukan Hal Ini Jika Anak Demam Kejang

Jangan Panik! Lakukan Hal Ini Jika Anak Demam Kejang

Demam dan kejang menjadi salah satu hal yang paling menakutkan bagi orang tua. Terlebih kondisi demam kejang kerap menyerang bayi berusia 6 bulan hingga berusia 5 tahun. Saat kondisi ini terjadi pada anak, kebanyakan orang tua panik dan bingung bagaimana cara penangananya karena kurangnya informasi. Lantas bagaimana mengtasi kondisi si kecil yang terkena demam dan kejang? Berikut ulasanya seperti yang dikutip dari Alodokter.

Tanda Anak Demam dan Kejang

Sebelum mengetahui cara menolong anak yang terkena demam dan kejang, Moms wajib mengetahui terlebih dahulu apakah keadaan tersebut tergolong kondisi demam kejang 

1. Suhu tubuh tinggi hingga lebih dari 38°.
2. Mioklonik. Seluruh tubuhnya, terutama tungkai dan lengan, terlihat gemetar, kaku, atau menyentak-nyentak tidak terkontrol.
3. Si Kecil mengerang, menggigit keras lidahnya, atau buang air kecil tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas.
4. Si Kecil tidak merespons Bunda, misalnya tidak menjawab saat diajak bermain atau berbicara.
5. Si Kecil pingsan atau kehilangan kesadaran setelah kejang.

Langkah Pertolongan Pertama saat Anak Kejang Demam

Saat melihat Si Kecil mengalami kejang demam, Moms diminta untuk tidak panik. Moms diharapkan tetap tenang, agar mampu memberikannya pertolongan pertama dengan baik. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk menolong anak yang mengalami kejang demam:

1. Letakkan anak di tempat yang datar.
2. Tempat tersebut sebaiknya luas dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.
3. Posisikan anak tidur menyamping, untuk mencegahnya tersedak saat kejang.
4. Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.
5. Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.
6. Jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, termasuk minuman atau obat-obatan.
7. Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.
8. Catat berapa lama anak mengalami kejang.
9. Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Ini menandakan bahwa ia kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.

Jika memungkinkan, rekam kejadian saat anak sedang kejang, sehingga dokter bisa mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami anak.Kejang demam umumnya berlangsung selama 1-2 menit. Setelah itu, anak mungkin akan menjadi lebih rewel dan kebingungan selama beberapa jam, sebelum ia kelelahan dan akhirnya terlelap.

Kondisi Kejang Demam yang Membutuhkan Penanganan Darurat

Setelah memberikan pertolongan pertama, Moms tetap perlu membawa Si Kecil ke dokter meskipun kejangnya sudah berhenti. Hal ini penting dilakukan, agar dokter dapat memeriksa kondisi Si Kecil dan mengetahui penyebab kejang yang dialaminya.

Moms bahkan perlu segera membawa Si Kecil ke dokter atau menelepon ambulans bila ia mengalami:

1. Kejang selama lebih dari 5 menit.
2. Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya.
3. Kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan.
4. Kejang berulang dalam waktu 24 jam.
5. Sebagian besar kejang demam pada anak tidaklah berbahaya dan bukan merupakan tanda adanya epilepsi atau kerusakan otak. 6. Kejang demam juga tidak menyebabkan anak mengalami penurunan kemampuan belajar atau gangguan mental.

Namun, Moms tetap perlu waspada. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, demam yang diikuti dengan kejang dapat menjadi tanda dari meningitis atau gangguan serius lainnya.

Saat Si Kecil kejang, Moms perlu memberikan pertolongan pertama kejang demam dengan tepat. Oleh karena itu, usahakanlah untuk tetap tenang. Jika anak mengalami kondisi kejang demam yang membutuhkan pertolongan darurat, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
 

Bagikan Artikel: