mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Menderita Lupus saat Hamil, Ini Hal yang Perlu Moms Perhatikan

Menderita Lupus saat Hamil, Ini Hal yang Perlu Moms Perhatikan

Penyakit autoimun dimana imun tubuh (antibodi) menyerang jaringan tubuh kita sendiri itulah yang terjadi pada penderita lupus atau SLE (Systematic Lupus Erythematosus).

Kondisi ini tentunya sangat kronis karena kekeliruan pada fungsi sistem kekebalan tubuh. Bagaimana dengan wanita hamil yang menderita lupus?

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, wanita dengan lupus bisa hamil dengan aman dan kebanyakan dapat menjalani kehamilan normal dengan bayi yang sehat.

Namun, semua wanita dengan lupus yang sedang hamil dikategorikan sebagai kehamilan berisiko tinggi. Artinya, risiko dan masalah selama hamil lebih mungkin terjadi dibanding pada wanita yang tidak menderita lupus.


Baca Juga:

Ringan atau Berat Komplikasi Kehamilan Tetap Harus Ditangani


Risiko Mengidap Lupus Saat Hamil

Mari mengenali apa saja risiko yang bisa terjadi bila mengidap lupus saat hamil.

1. Flare

Beberapa wanita melaporkan peningkatan gejala lupus selama kehamilan atau masa autoimun sedang aktif atau disebut flare. Tetapi flare selama kehamilan terjadi pada 30% wanita.

Periode peningkatan aktivitas penyakit terjadi lebih sering selama beberapa bulan pertama setelah melahirkan.

Dilansir dari laman WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menunggu untuk hamil sampai penyakit kita telah dikontrol selama setidaknya enam bulan mengurangi risiko marak selama kehamilan.

Kebanyakan flare ketika terjadi, ringan. Biasanya dokter akan mengobatinya dengan kortikosteroid dosis rendah.

2. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi yang melibatkan tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi hingga 20% wanita hamil yang menderita lupus.

Tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh kehamilan yang mana bisa juga meningkatkan risiko preeklampsia Ini adalah kondisi serius dimana tiba-tiba terjadi peningkatan tekanan darah atau protein dalam urin atau keduanya. Preeklamsia membutuhkan perawatan sesegera mungkin.

3. Keguguran

Sekitar satu dari setiap lima penderita lupus saat hamil berakhir dengan keguguran.

Keguguran lebih sering terjadi pada wanita dengan tekanan darah tinggi, lupus aktif, dan penyakit ginjal aktif.

Keguguran juga bisa merupakan hasil dari antibodi antifosfolipid. Ini adalah jenis antibodi yang meningkatkan kecenderungan untuk membentuk bekuan darah di pembuluh darah dan arteri, termasuk yang ada di plasenta.

Dalam kondisi ini penting untuk menyaring antibodi. Dokter biasanya akan meresepkan pengencer darah. Minum obat secara signifikan agar bisa teratasi segera dan menghindari hal yang tidak diinginkan.

4. Bayi Lahir Prematur

Tak sedikit Moms yang mengidap lupus saat hamil melahirkan sebelum usia kehamilan 37 minggu atau bayi lahir prematur.

Ini bisa jadi dikarenakan Moms mengalami preeklamsia, antibodi antifosfolipid, dan lupus aktif.

Penting untuk mengetahui gejala persalinan prematur, mulai dari sakit punggung, tekanan panggul, kebocoran darah atau cairan bening (ketuban) dari vagina, kram perut, kontraksi terjadi setiap 10 menit atau lebih. Segera beritahu dokter jika mengalami gejala tersebut.

5. Kurang Baiknya Perkembangan Janin

Penderita lupus saat hamil memiliki antibodi yang menyerang jaringan di tubuhnya sendiri sehingga hal inilah yang menyebabkan adanya gumpalan darah di plasenta.

Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan janin yang kurang baik, sehingga jalur makanan untuk janin terganggu.

Sebanyak hampir 15% wanita hamil yang menderita lupus melahirkan bayi lebih kecil dari normal, kondisi ini disebut intrauterine growth restriction (IUGR).


Baca Juga:

Kenali Komplikasi Langka Vasa Previa saat Hamil


Tips Menjalani Kehamilan Sehat bagi Penderita Lupus

Wanita yang memiliki penyakit lupus dan berencana untuk hamil disarankan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Saat berkonsultasi, dokter akan memberikan saran terkait langkah apa yang perlu dilakukan untuk menjalani kehamilan yang sehat.

Biasanya, dokter akan memberikan pengobatan lupus untuk mencegah kekambuhan gejala dan meringankan keparahan penyakit lupus.

Jika setelah 6 bulan pengobatan tidak terjadi kekambuhan penyakit lupus dan hasil pemeriksaan kesehatan baik, maka dokter mungkin akan menyarankan Moms untuk memulai program hamil.

Meski memiliki penyakit lupus, Moms tetap bisa mewujudkan kehamilan sehat dengan beberapa tips berikut ini:

1. Pemeriksaan ke Dokter Secara Rutin

Setelah hamil, Moms diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan secara berkala. Karena memiliki penyakit lupus saat hamil, Moms mungkin akan disarankan untuk kontrol ke dokter kandungan lebih sering. Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi Moms dan janin dalam keadaan sehat.

Selain itu, Moms juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan dengan dokter reumatologi setidaknya satu kali tiap trimester. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi penyakit lupus saat hamil.

2. Konsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter

Selama masa kehamilan, Moms tetap perlu mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah kekambuhan dan mengontrol penyakit lupus. Namun jenis dan dosis obat yang dikonsumsi mungkin akan berbeda dengan obat-obatan lupus yang dikonsumsi sebelum hamil.

Pada trimester pertama, dokter mungkin akan menghentikan pemberian obat lupus atau memberikannya dalam dosis kecil. Hal ini guna mencegah terjadinya gangguan pada janin.

Setelah usia kehamilan memasuki trimester kedua, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan, seperti hydroxychlroquine, azatioprin, dan kortikosteroid, dalam dosis rendah untuk mengendalikan penyakit lupus selama kehamilan.

Selama menggunakan obat-obatan ini, Moms perlu rutin memeriksakan diri ke dokter sesuai jadwal untuk memastikan bahwa obat-obatan tersebut tidak menimbulkan efek samping yang berdampak pada kesehatan ibu dan janin.

3. Terapkan Pola Hidup Sehat

Mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, mengurangi stres, dan rutin melakukan olahraga saat hamil juga merupakan langkah penting untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Selain itu, hindari pula kebiasan buruk, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang.

Mewujudkan kehamilan sehat pada ibu hamil yang menderita lupus tergantung pada persiapan dan pemantauan yang baik sebelum dan selama kehamilan berlangsung. Bila Moms merasakan gejala lupus saat hamil, janganlah menunda waktu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Bagikan Artikel: