mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Yuk Kenali Plasenta Previa

Yuk Kenali Plasenta Previa

Plasenta previa atau plasenta letak rendah adalah kondisi ketik sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim. Plasenta atau ari-ari akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang wanita menjadi hamil. Organ ini terhubung dengan bayi melalui tali pusar yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi untuk bayi, sekaligues untuk membuang zat-zat sisa dari darah bayi.


Baca Juga:
5 Cara Ini Bisa Mengurangi Mual Pada Ibu Hamil


$[banner_single]$

Dilansir dari suatu sumber, selama masa kehamilan, rahim seorang wanita akan berkembang dan plasenta dengan kondisi normal akan melebar kea rah atas serta menjauhi leher rahim atau serviks. Apabila tetap berada di bagian bawah rahim atau di dekat serviks, plasenta dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir sang bayi. Kondisi inilah yang disebut plasenta previa.

Plasenta previa merupakan kondisi yang jarang dialami oleh Moms yang sedang hamil. Namun, risiko ini tetap harus diwaspadai karena dapat membahayakan jiwa Moms dan juga bayi yang ada di dalam kandungan. Gejala utama plasenta previa adalah pendarahan tanpa disertai rasa sakit yang biasanya terjadi pada 3 bulan terakhir masa kehamilan.

 


Baca Juga:
Menyapih Si Kecil Dengan Cinta


Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga berpotensi meningkatkan risikonya pada Moms yang sedang hamil. Faktor-faktor risiko tersebut antara lain adalah:

  • Pernah menjalani operasi pada rahim misalnya kuret atau pengangkatan miom
  • Pernah menjalani operasi caesar
  • Pernah mengalami keguguran
  • Merokok
  • Berusia 35 tahun atau lebih
  • Menggunakan kokain

Plasenta previa umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan USG pada trimester kedua di kehamilan usia 18-21 minggu. Moms juga akan dianjurkan untuk menjalani USG transvaginal yang akan memberikan pencitraan yang lebih mendetail. Kombinasi kedua jenis USG ini yang akan membantu dokter untuk memastikan diagnosis.

Bagikan Artikel: