mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Waspadai 5 Tanda Janin Tidak Berkembang

Waspadai 5 Tanda Janin Tidak Berkembang

Selama masa kehamilan, penting hukumnya bagi ibu hamil untuk selalu menjaga kesehatan dan perkembangan janin di dalam kandungan. Kehamilan yang sehat mengindikasikan perkembangan janin yang juga sehat. Pola makan dan pola hidup sehat seperti berolahraga rutin harus diterapkan oleh ibu hamil, misalnya melakukan senam kegel untuk ibu hamil agar persalinan lancar. Kondisi yang perlu diwaspadai ibu hamil adalah janin tidak berkembang. 

Dilansir dari laman WebMD, janin tidak berkembang secara medis disebut sebagai blighted ovum atau kehamilan kosong. Kondisi ini terjadi apabila sel telur di dalam rahim sudah dibuahi, tapi tidak berkembang ke tahap selanjutnya menjadi embrio (bakal janin) sehingga kantung kehamilan kosong. Penyebab janin tidak berkembang adalah kualitas sperma yang kurang baik, infeksi, konsumsi alkohol atau adanya kelainan bentuk rahim.

 

Baca juga: Moms Harus Tahu! Ciri-Ciri dan Penyebab Kandungan Lemah

 

Ciri-Ciri atau Tanda Janin Tidak Berkembang

Berikut ini adalah ciri-ciri atau tanda janin tidak berkembang, antara lain

1. Detak Jantung Tiba-Tiba Berhenti 

Salah satu tanda janin tidak berkembang bisa diketahui melalui detak jantung. Secara umum, detak jantung sudah bisa didengar ketika embrio sudah berubah menjadi janin atau di usia sekitar minggu kelima kehamilan. Di usia kehamilan sekitar 7 minggu, detak jantung dapat terdengar lebih baik. Detak jantung janin ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG.

Detak jantung janin yang tiba-tiba berhenti akan sangat mengkhawatirkan dan perlu diperiksakan lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa detak jantung yang tidak terdengar bisa saja dipengaruhi oleh posisi bayi atau letak dari plasenta. Namun, tak jarang ini menjadi sebuah pertanda bahwa janin telah berhenti berkembang.

2. Kram Perut yang Sangat Hebat

Pada umumnya, kram perut selama kehamilan adalah hal yang wajar terjadi. Kram perut saat hamil bisa diatasi dengan berbagai cara ini. Namun jika frekuensi kram perut saat hamil semakin sering dan terasa lebih sakit dari biasanya, Moms harus waspada dan segera periksa ke dokter karena ini bisa menjadi salah satu tanda janin tidak berkembang. 

Kram hebat pada ibu hamil bisa jadi menandakan kontraksi yang dapat mendorong janin menjauh dari rahim atau masalah plasenta. Gejala kemudian dapat mengarah pada keguguran, apalagi jika terjadi perdarahan vagina dan nyeri perut bagian bawah.

3. Tinggi Fundus Tidak Normal

Tinggi fundus merupakan jarak dari puncak tulang panggul sampai ke bagian paling atas perut ibu hamil. Ukuran tinggi fundus ini menyesuaikan dengan usia kehamilan. Mengukur tinggi fundus juga dilakukan dokter sebagai salah satu cara untuk mengetahui kehamilan dan memantau perkembangan janin di dalam rahim. Cara ini biasanya dimulai pada usia kehamilan 12 minggu hingga 14 minggu.

Normalnya, tinggi fundus untuk trimester kedua kehamilan di usia 22-28 minggu adalah sekitar 24 - 25 cm. Ketika tinggi fundus tidak sesuai dengan angka normal, maka ada masalah dengan perkembangan janin di dalam kandungan. Hal ini bisa dipicu karena air ketuban terlalu sedikit atau kondisi janin dalam posisi sungsang. Kemungkinan terburuknya bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik.

 

Baca juga: Bayi Sungsang Ternyata Memiliki 3 Kelebihan dan Bermanfaat bagi Moms

 

4. Menurunnya Intensitas Gerakan Janin

Janin mulai bergerak biasanya terjadi di rentang usia kehamilan mulai dari 13 - 25 minggu. Seiring bertambahnya usia kehamilan, seharusnya gerakan janin di dalam perut akan semakin terasa. Adanya aktivitas pergerakan bayi di dalam perut dapat menjadi tanda kalau dirinya berkembang dengan sehat. 

Jika intensitas gerakan janin menurun atau bahkan menghilang dan tidak pernah terasa walau sudah dirangsang dengan berbagai cara, Moms perlu waspada. Hal ini bisa menjadi salah satu tanda janin tidak berkembang. Terdapat juga faktor lain penyebab gerakan janin berkurang. Segera periksakan diri ke dokter ya Moms jika mengalami tanda ini.

5. Intrauterine Growth Restriction (IUGR)

IUGR adalah suatu kondisi yang menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. IUGR bisa menjadi salah satu tanda janin tidak berkembang, karena janin di dalam kandungan berukuran lebih kecil dari ukuran normal janin seharusnya yang sesuai dengan usianya. IUGR bisa disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan yang terjadi pada ibu hamil, seperti anemia, diabetes, dan gangguan ginjal. 

Selain itu, IUGR bisa dipicu karena adanya masalah pada plasenta. Padahal plasenta seharusnya menjadi organ dalam kandungan yang berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Jika plasenta tidak bekerja sesuai dengan tugasnya, maka janin di dalam kandungan akan berhenti berkembang.

Moms, itulah ciri-ciri atau tanda janin tidak berkembang atau secara medis disebut dengan istilah blighted ovum. Jadi, penting sekali ya, Moms untuk selalu memperhatikan kesehatan selama masa kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal hingga waktunya nanti dia lahir ke dunia. Jangan lupa juga Moms untuk selalu menerapkan pola makan dan hidup sehat untuk kesehatan Moms selama hamil dan tentunya untuk kesehatan janin.

Bagikan Artikel: