mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms Harus Tahu! Ciri-Ciri dan Penyebab Kandungan Lemah

Moms Harus Tahu! Ciri-Ciri dan Penyebab Kandungan Lemah

Ciri-ciri dan penyebab kandungan lemah, bagaimana ya? Kehamilan adalah momen indah yang paling ditunggu orang sepasang suami istri setelah menikah. Namun, tidak semua wanita bisa dengan cepat dikaruniai anak setelah menikah. Moms dan suami dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan HSG atau Histerosalpingografi untuk mengetahui kesehatan alat reproduksi. Moms juga bisa cepat mendapatkan momongan melalui berbagai program hamil seperti bayi tabung atau IVF, inseminasi buatan, maupun melalui operasi laparoskopi.

Masa kehamilan adalah masa-masa yang indah sekaligus menakjubkan. Tentu tidak mudah menjadi seorang ibu hamil karena harus menghadapi berbagai perubahan pada tubuhnya yang tidak jarang juga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Oleh karena itu, para wanita hamil dianjurkan untuk selalu menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat. Salah satu gangguan yang bisa terjadi pada masa kehamilan adalah memiliki kandungan lemah.


Baca Juga:
Moms Harus Tahu! Penyebab PCOS dan Cara Mencegahnya


 

 

Apa itu Kandungan Lemah?

Kandungan lemah atau yang dalam istilah medis disebut sebagai inkompetensi serviks adalah ketidakmampuan serviks dalam mempertahankan janin yang disebabkan oleh gangguan pada leher rahim. Pada ibu hamil, umumnya leher rahim secara perlahan akan membuka, memendek, dan melunak untuk memudahkan proses persalinan. Namun, bagi ibu hamil yang memiliki kandungan lemah, leher rahim akan membuka lebih cepat sebelum waktunya sehingga menyebabkan bayi lahir prematur dan bahkan juga bisa menyebabkan keguguran. Lantas, bagaimana ciri-ciri kandungan lemah?


Baca Juga:
5 Hal Mengganggu yang Akan Dialami Saat Kehamilan Trimester Pertama


 

 

Ciri-Ciri Kandungan Lemah

ciri-ciri dan penyebab kandungan lemah

Bagaimana ciri-ciri kandungan lemah? Kandungan lemah tidak mudah untuk didiagnosis. Jika dokter kandungan memang sudah mendeteksi adanya kemungkinan kandungan lemah, maka dokter biasanya akan merekomendasikan obat pencegahan yang dikonsumsi sebelum kehamilan. Tak hanya itu, ibu hamil dengan kandungan lemah juga disarankan untuk lebih sering dan rutin dalam melakukan pemeriksaan kondisi kehamilan mereka lewat USG. 

Beberapa gejala kandungan lemah biasanya juga baru terasa pada trimester kedua, saat kehamilan menginjak minggu ke-14 hingga ke-20. Didiagnosis mengalami kandungan lemah tentu menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan. Meskipun begitu, faktanya hal ini hanya terjadi pada 1 kasus dalam setiap 100 kehamilan. Artinya kondisi kandungan lemah tidak umum melanda ibu hamil.

Berdasarkan laman yang dilansir oleh Mayo Clinic, beberapa ciri-ciri atau gejala dari kandungan lemah adalah:

  • Sakit di bagian panggul yang terasa seperti tertekan
  • Rasa sakit di punggung yang tidak terasa sebelumnya. Sakit punggung saat hamil muda selengkapnya bisa dibaca di sini.
  • Kram perut
  • Kontraksi ringan yang dirasakan berulang kali dan sakitnya terasa tak biasa
  • Perubahan cairan yang keluar dari vagina
  • Sedikit pendarahan atau flek selama beberapa hari atau beberapa minggu

$[banner_single]$

Penyebab Terjadinya Kandungan Lemah

Ibu hamil yang didiagnosis mengalami kandungan lemah tentu merasa khawatir takut akan kehilangan sang buah hati, karena berisiko mengalami keguguran atau melahirkan prematur. Bukan hanya disebabkan oleh kandungan lemah, prematur juga bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor ini yang selengkapnya bisa dibaca di sini.

Dilansir dari laman Medical News Today dan Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya kandungan lemah di antaranya:

  • Pernah menjalani operasi di bagian serviks
  • Cedera pada rahim atau leher rahim selama persalinan sebelumnya
  • Serviks atau uterus dengan bentuk tidak semestinya karena bawaan lahir
  • Pemberian hormon estrogen buatan (Diethylstilbestrol)
  • Trauma pada serviks akibat kuret atau keguguran
  • Terdapat kelainan pada ukuran serviks
  • Jarak kehamilan yang berdekatan dengan kehamilan sebelumnya
  • Terdapat peradangan atau infeksi pada serviks atau vagina
  • Wanita yang pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk kembali melahirkan prematur

Salah satu prosedur untuk mengatasi kandungan lemah adalah dengan mengikat leher rahim sehingga serviks lebih tertutup dan kokoh. Prosedur ini disebut cerclage dan dilakukan pada kehamilan minggu ke-14 hingga ke-16. Ketika memasuki kehamilan minggu ke-36 hingga ke-38, ikatan ini akan dibuka sehingga persalinan bisa berlangsung dengan aman. Tidak perlu khawatir karena membuka ikatan leher rahim ini tidak menyebabkan persalinan berlangsung saat itu juga.

Perlu diingat pula bahwa kandungan lemah seringkali tidak terdeteksi pada trimester pertama. Bahkan, bisa saja kandungan lemah baru diketahui setelah terjadi keguguran pada trimester kedua dan ketiga. Setidaknya 25% keguguran di fase kehamilan trimester ini terjadi akibat kandungan lemah. Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri dan penyebab kandungan lemah.

Oleh karena itu, penting bagi wanita yang memiliki beberapa faktor risiko seperti di atas untuk melakukan langkah pencegahan dan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum kehamilan. Dokter kandungan bisa menentukan diagnosis lewat USG atau cek panggul. Untuk ibu dengan kandungan lemah, jika berencana untuk menambah anak, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

penyebab dan ciri-ciri kandungan lemah

Demi mempersiapkan diri menyambut kehamilan dan menjaga kesehatan kandungan, Moms bisa melakukan usaha dengan rutin mengonsumsi suplemen kehamilan PRENAVITA Milk Vanilla. Dapatkan di www.mooimom.id ya!

Bagikan Artikel: