mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Nipple Confusion, Adakalanya Moms Mesti Menyimpan Kembali Botol Susu dan Empeng

Nipple Confusion, Adakalanya Moms Mesti Menyimpan Kembali Botol Susu dan Empeng

Menyusui adalah kerja keras, baik untuk bayi maupun ibu. Sejauh ini tak semudah yang dipikirkan kebanyakan orang. Sudah jalannya tak selalu mulus, masih ketambahan serangkaian masalah baru. Salah satunya bayi bingung puting atau nipple confusion.

Istilah bayi bingung puting baru muncul sekitar 10 tahun silam. Sebelum itu, kebanyakan Moms memahami istilah itu sebagai  “bayi saya uring-uringan ketika menyusui”, atau “bayi saya tak mau melekatkan mulutnya pada puting payudara saya.” Sudah, begitu saja.

Suatu pengalaman sempat dibagikan melalui web oleh Michael Kummer, seorang pegiat olahraga dan gaya hidup sehat. Ia dan istrinya memiliki dua anak. Ketika anak kedua mereka lahir, Kummer dan istrinya bersepakat untuk menyediakan air susu ibu (ASI) eksklusif bagi sang bayi. Lantaran istrinya harus bekerja, jadilah setiap hari ia memompa ASI, disimpan dalam botol-botol yang siap sedia setiap kali sang anak kelaparan.

Ia mengaku awalnya tak memikirkan keterampilan menyusu seorang anak. Maksudnya, menyusu langsung dari payudara istrinya. Kummer dan istrinya baru menyadari perbedaan menyusu dari puting payudara dan botol hasil pemompaan ASI ketika anak kedua mereka tak juga melekatkan mulut ke puting payudara ibunya.

Menyusu dari puting payudara Moms membutuhkan keterampilan khusus. Si Kecil mesti mengeluarkan tenaga untuk memadukan lidah dan rahang yang akhirnya terkoordinasi ketika mengisap ASI. Sementara menyusu dari botol, tulis Kummer, “yang dibutuhkan hanyalah gravitasi agar susu mulai menetes dari botol.”

Bayi dilahirkan dengan suatu keterampilan menyusu langsung dari puting payudara Moms. Tetapi terkadang—dalam upaya beradaptasi saat mereka tak berhasil menyusu dari payudara Moms—Si Kecil mengembangkan preferensi botol sebagai gantinya.

William Penton Sears, seorang ahli pediatri sekaligus penulis buku tentang parenting, pernah menulis, “lebih mudah mencegah daripada memperbaiki kebingungan puting.” Nipple confusion sebetulnya bisa diatasi. Namun, tulis Sears, “sebaiknya bayi yang terbiasa menyusu langsung dari puting payudara ibunya jangan dulu ditawarkan puting buatan.” Sebaiknya, Moms menyimpan dahulu botol susu kembali ke dalam laci selama tiga hingga empat pekan pertama semenjak kelahiran Si Kecil.

Cara itu dibutuhkan supaya Si Kecil memiliki waktu yang lebih lapang untuk mempelajari, sekaligus menyempurnakan keterampilan menyusu. Menghindari pemakaian puting buatan, artinya mengesampingkan juga penggunaan empeng, ya. Kenapa penggunaan empeng sebaiknya dibatasi? Baca di sini, yuk.

Baca juga: 6 Kandungan Vitamin Promil yang Wajib Terpenuhi

Moms juga dapat mencoba langkah-langkah yang direkomendasikan oleh dokter Sears.

1. Perkenalkan kembali bayi akan kenikmatan menyusu langsung dari payudara Moms. Lakukan kontak antarkulit atau skin-to-skin contact. Cobalah menggendongnya hingga menempel pada payudara Moms.

2. Menyusui saat Si Kecil tampak lebih relaks. Biasanya pada pagi atau tak lama sesudah ia bangun dari tidur siang. Jangan menunggu hingga bayi merasa sangat lapar. Ketika itu terjadi, bayi mungkin sekali enggan mencoba sesuatu yang baru.

3. Gunakan pompa ASI manual untuk merangsang refleks pengeluaran ASI. Alirkan ASI sebelum menyusui Si Kecil.

Jangan lupa menggunakan perlengkapan menyusui yang aman dan praktis, salah satunye dengan memilih pompa ASI terbaik untuk Moms. Pilih MOOIMOM Wireless Electric Breast Pump yang praktis dan cocok untuk si Working-Moms.

Bagikan Artikel: