mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Pertimbangkan Lagi Penggunaan Empeng Pada Bayi

Pertimbangkan Lagi Penggunaan Empeng Pada Bayi

Selama bertahun-tahun dot bayi dan empeng digunakan untuk mulut si kecil agar tenang dan tidak rewel. Apakah Moms termasuk seseorang yang mempraktikkan hal ini? Ada baiknya Moms memperhatikan terlebih dahulu risiko yang mengintai bayi bila menggunakan empeng. Sisi positifnya, empeng memang membantu menenagkan bayi selama prosdur medis umum, misalnya saat suntik vaksinasi atau saat tes darah.

Kemudian untuk bayi yang lebih besar, empeng bisa dijaikan mainan yang membuatnya merasa nyaman. Penggunaan empeng saat tidur disebut-sebut dapat menurunkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi. Namun, apabila Moms ingin memberikan empeng untuk si kecil, pertimbangkan juga risiko yang dapat terjadi, meskipun jauh lebih sedikit dibandingkan manfaatnya, terutama seiring dengan bertambahnya usia anak.

Baca juga: Hati-Hati Makan Makanan Pedas Pasca C-Section

Dilansir dari suatu sumber, berikut beberapa efek negative penggunaan empeng:

  • Menghambat proses menyusui

Hal ini disebabkan mengisap putting payudara berbeda dengan mengisap empeng, maupun dot. Pada sebagian bayi, perbedaan putting dan empeng ini bisa membuat bingung, kondisi ini juga sering dikenal sebagai nipple confusion.

  • Menimbulkan masalah pada gigi

Apabila menggunakan empeng secara terus-terusan, gigi anak bisa menjadi tidak sejajar dan tidak tumbuh dengan normal. Tanda-tanda masalahnya mungkin baru akan terlihat setelah anak berusia 2-3 tahun. Gigi depannya dapat tumbuh miring atau cendrung maju kedepan, dan masalah ini bisa semakin buruk seiring dengan berjalannya waktu.

Baca juga: Sulit Menahan Pipis Pasca Melahirkan? Ini Alasannya!

  • Berisiko mengandung kuman

Bukan hanya berisiko membuat masalah pada susunan gigi, empeng juga memiliki risiko terpapar kuman, sehingga meningkatkan risiko infeksi pada rongga mulut, termasuk gigi.

  • Rentan terkena infeksi telinga

Menurut suatu penelitian, anak-anak yang menggunakan empeng menjadi lebih mungkin mengalami infeksi telinga berulang, dibanding anak yang tidak menggunakan empeng.

  • Ketergantungan pada empeng

Apabila si kecil terbiasa menggunakan empeng saat tidur malam, ia akan menangis di tengah malam ketika empengnya terlepas dan hanya akan tenang apabila sudah mendapatkan empeng.

Apabila anak Moms termasuk pengguna empeng, Moms dapat membantu menghentikan kebiasaan ini dengan memberikan alternative empeng untuk menenangkannya. Misalnya, bagi bayi yang baru lahir, jangan menjadikan empeng sebagai pertolongan pertama si kecil pada saat rewel, Moms bisa mencoba untuk menggunakan cara lain seperti membedong, menggoyangkannya secara lembut, menyanyikan lagu, ataupun menyetel music lembut agar si kecil tenang. Cara ini dapat dilakukan agar dapat efektif menggantikan peran empeng.

Sementara itu, untuk anak yang lebih besar, Moms dapat mengalihkan perhatiannya dari empeng dengan memberikan mainan, benda-benda menarik, serta mengajaknya bermain. Apabila Moms kesulitan, jangan sungkan untuk berkonsultasi pada dokter anak ya Moms.

Dapatkan perlengkapan Moms dan bayi original 100% terlengkap hanya di www.mooimom.id ya!

Bagikan Artikel: