mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bayi Muntah ASI? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bayi Muntah ASI? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bayi Muntah ASI? Bayi muntah setelah minum ASI (air susu ibu) adalah keluhan yang sering terjadi. Sebagian bayi bahkan mengalaminya hampir setiap kali selesai menyusu. Meski umumnya normal, kondisi ini bisa juga disebabkan oleh gangguan berbahaya yang harus diwaspadai. Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Baca juga : Penyebab Bayi Muntah Setelah Diberi ASI

Bayi muntah setelah minum ASI dikenal dengan istilah gumoh. Gumoh dikatakan normal apabila tidak menyebabkan bayi rewel atau sesak napas. Meskipun dapat dicegah, kondisi tersebut tidak memerlukan penanganan khusus, dan normal terjadi. Gumoh disebabkan oleh ASI atau susu yang ditelan bayi kembali ke kerongkongan, karena otot di saluran pencernaan bayi, yaitu di bagian kerongkongan dan lambung, masih lemah. Kondisi ini disebut sebagai refluks.

Bayi kemungkinan mengalami refluks karena ukuran lambungnya masih sangat kecil sehingga cepat terisi penuh. Refluks juga terjadi karena katup pada kerongkongan belum sempurna, sehingga belum bekerja secara optimal untuk menahan isi lambung. Umumnya, bayi muntah setelah minum ASI akan berlangsung hingga usia 4-5 bulan. Setelah itu, gumoh akan berhenti dengan sendirinya.

Penyebab lain bayi muntah setelah minum ASI adalah gastroenteritis. Hanya saja, infeksi pada saluran cerna bayi ini biasanya disertai dengan diare. Selain gastoenteritis, ada berbagai penyebab lain bayi muntah setelah minum ASI, mulai dari alergi, pilek, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, hingga penyempitan lambung (stenosis pilorus).

Baca juga : Bayi Sering Muntah Setelah Menyusui? Ini Solusinya! (Part 1)

Walaupun bayi muntah setelah minum ASI sering kali disebabkan oleh gumoh yang normal. Tapi, orang tua harus tetap mewaspadai jika bayi muntah disertai dengan gejala lain, seperti:

1. Demam.
2. Kurang mau atau tidak mau menyusu sama sekali.
3. Timbul ruam.
4. Sulit tidur dan rewel.
5. Ubun-ubun tampak menonjol.
6. Perut bengkak.
7. Sesak napas.
8. Muntah disertai darah atau cairan hijau.
9. Muntah terus menerus lebih lebih dari satu atau dua hari.
10. Mengalami dehidrasi, yang ditandai dengan bibir kering, menangis tanpa air mata, ubun-ubun cekung, dan jarang buang air kecil.

Baca juga : Bayi Sering Muntah Setelah Menyusui? Ini Solusinya! (Part 2)


Tips Mengatasi Muntah ASI pada Bayi 
Bayi gumoh biasanya tidak perlu dikhawatirkan dan akan mereda dengan sendirinya seiring bertambahnya usia bayi. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan keluhan bayi muntah setelah minum ASI:

1. Upayakan posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya, saat menyusu.
2. Posisikan tubuhnya tetap tegak setelah menyusu, agar bayi dapat lebih mudah bersendawa.
3. Biarkan bayi menyusu dalam keadaan tenang. Hal ini akan mencegah bayi mengisap terlalu banyak udara bersamaan dengan ASI.
4. Biasakan bayi menyusu secukupnya, namun lebih sering. Menyusu terlalu banyak dapat membuat lambung bayi teregang karena penuh, sehingga memicu bayi untuk muntah setelah minum ASI.
5. Buat bayi sendawa setiap kali habis menyusu. Biarkan bayi sendawa terlebih dulu sebelum berganti payudara.
6. Pastikan pakaian atau popok bayi tidak terlalu ketat, serta hindari menggendong bayi untuk sendawa dengan posisi perut bayi tepat di bahu Anda. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada perutnya.
7. Hindari menggoyangkan bayi atau membuat bayi aktif segera setelah menyusu. Sebaiknya juga jangan bepergian dengan kendaraan sesaat setelah bayi menyusu.
8. Jika bayi sudah cukup besar, posisikan agar ia duduk sekitar 30 menit setelah menyusu.
9. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi saat tidur. Anda dapat meletakkan selimut atau handuk yang digulung di bawah bahu dan kepalanya. Sebaiknya hindari menggunakan bantal pada bayi.

Baca juga : Mengurangi Muntah Setelah Minum ASI

Berikut adalah pertolongan pertama anak muntah terus menurut IDAI yang bisa Anda terapkan:
1. Cukupi cairan bayi
Cegah dehidrasi dengan meminumkan air putih yang cukup pada bayi Anda. Jika Anda memilih menggunakan oralit, pastikan bayi Anda meminumnya sesuai dengan instruksi yang ada atau konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.


2. Istirahatkan bayi
Cara mengatasi bayi muntah yang efektif lainnya adalah dengan tidak membiarkan bayi Anda banyak bergerak. Istirahatkan bayi di tempat tidur atau gendong dengan posisi yang nyaman untuk mencegah muntah kembali terjadi. 


3. Hentikan obat yang merangsang muntah
Hentikan pemberian obat yang diduga dapat menyebabkan muntah bertambah. Segera temui dokter jika obat yang Anda berikan tidak juga menunjukkan adanya perubahan pada durasi muntah bayi.


4. Hindari pemberian makanan padat
Jika bayi sudah bisa makan makanan padat, hindari pemberian makanan padat selama 6 jam pertama. Bubur dan puree bisa jadi salah satu pilihan Anda untuk mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi bayi selama masa muntah. 


5. Tidak beraktivitas
Setelah berhasil makan, pastikan bayi Anda mendapatkan posisi yang nyaman dan tidak bergerak atau beraktivitas yang terlalu aktif terlebih dahulu. Banyak bergerak akan memicu muntah datang kembali.

Baca juga : New Moms Harus Simak, Ini Cara Menyusui Bayi yang Benar Agar Tidak Muntah

Bagikan Artikel: