mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bayi Sering Muntah Setelah Menyusui? Ini Solusinya! (Part 1)

Bayi Sering Muntah Setelah Menyusui? Ini Solusinya! (Part 1)

Disaat bayi menyusui pada ibunya, terkadang bayi terlihat memuntahkan kembali ASI yang sudah diminumnya, baik dalam jumlah yang banyak maupun sedikit. Muntahnya ASI tersebut sering kali disebut gumoh. Saat mengeluarkan gumoh, biasanya bayi terlihat tenang dan juga tidak kesakitan. Namun terkadang bayi juga terlihat kesakitan saat memuntahkan cairan ASI hingga menjadi rewel dan juga kesakitan. Cairan yang biasanya dimuntahkan juga dalam jumlah banyak sehingga hal ini termasuk muntah yang tidak normal dan dapat menjadi indikasi adanya gangguan pada kesehatan bayi.

Baca juga: Ibu Menyusui Wajib Mengetahui Hal Ini

Dilansir dari suatu sumber, meskipun gumoh adalah gejala yang biasa terjadi pada bayi, terutama bayi yang baru lahir, orang tua diharapkan dapat menyiasati dengan mencari tahu agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Berikut cara-cara yang Moms dapat terapkan agar si kecil tidak muntah setelah disusui atau diberikan ASI:

1. Tidak menyusui sambal tiduran

Mengurus si kecil memang melelahkan dan kadang Moms cenderung memilih untuk menyusui sambil merebahkan dirinya kesamping dan bayi menyusui sambil berbaring. Hal ini ternyata justru dapat membuat ASI dapat masuk ke saluran pernapasan bagian atas.

2. Menyendawakan bayi

Disaat bayi menyusu, udara kemungkinan masuk ke dalam pencernaan bayi ketika bayi minum ASI. Udara yang masuk mengakibatkan adanya tekanan udara dalam perut dan membuat bayi muntah setelah minum ASI. Untuk mencegah hal tersebut, Moms dapat menyendawakan bayi setelah menyusui maupun di tengah-tengah waktu menyusui agar kelebihan udara dalam perut bisa keluar.

3. Mengatur frekuensi menyusui

Seringkali bayi merasa kekenyangat disaat menyusui. Namun karena belum bisa berbicara, orang tua terus menyusuinya sehingga bayi kekenyangan dan muntah karena perutnya penuh oleh ASI. Bayi mengalami gumoh dan untuk mencegah hal tersebut, frekuensi menyusui yang sering dan sedikit lebih baik daripada jarang namun banyak. Hal Ini juga bermanfaat untuk meminimalisir penuhnya lambung bayi saat meminum ASI.

4. Tidak memakaikan popok yang sempit

Bayi bisa mengalami tekanan pada perutnya apabila popok atau celana yang dipakai terlalu sempit. Oleh karena itu, Moms sebaiknya tidak memakaiakan celana atau popok yang terlalu sempit pada bayi agar tetap ada ruang diperutnya untuk ASI yang masuk saat sedang menyusui.

5. Tidak mengikat tali gurita terlalu kencang

Pengikatan tali gurita sering kali masih dilakukan oleh orang tua, pengikatan yang terlalu kencang akan membuat bayi merasa sesak dan menimbulkan tekanan pada perutnya sehingga dapat menyebabkan bayi menjadi muntah setelah menyusu sebentar.

Baca juga: Ini Cara Meningkatkan Kualitas ASI

6. Jangan memancing bayi untuk banyak bergerak

Ada kalanya bayi belum merasa mengantuk setelah ia habis menyusu dan orang tua lalu mengajaknya bermain dan memanggil-manggil bayi. Bayi yang menerima rangsang dan panggilan orang tua akan memberikan respon dan bergerak-gerak. Refluks atau terdorongnya ASI yang sudah ditelan keluar melalui mulut dapat terjadi.

7. Tidak meletakkan bayi di baby chair

Apabila bayi Moms belum sampai berusia 1 tahun sebaiknya tidak diletakkan di baby chair hal ini untuk menghindari tekanan pada perut bayi yang baru saja menyusu sehingga dapat memicu bayi menjadi muntah setelah minum ASI.

8. Menjaga agar bayi tidak terlalu kenyang

Setelah beberapa kali menyusui bayi, orang tua akan terbiasa dan mengetahui kapan bayi kira-kira merasa kenyang. Apabila bayi memperlihatkan reaksi penolakan setelah beberapa saat, hal itu menandakan bayi sudah merasa kenyang.

 

Beberapa cara diatas dapat Moms lakukan untuk mencegah dan meminimalisir bayi yang sering kali muntah ketika habis disusui. Jangan lupa untuk selalu mengawasi si kecil saat menyusui ya Moms. Pastikan ia merasa nyaman saat disusui.

Bagikan Artikel: