mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Inilah Berbagai Cara untuk Mengatasi Bayi Kuning

Moms, Inilah Berbagai Cara untuk Mengatasi Bayi Kuning

Setelah penantian 9 bulan, kehadiran bayi di tengah-tengah keluarga sangat dinantikan para orang tua. Bagi para orang tua baru, mereka harus banyak beradaptasi dalam menjalankan peran baru sebagai orang tua. Banyak hal yang membuat khawatir para orang tua baru jika bayi mereka mengalami gangguan kesehatan, seperti salah satunya yaitu bayi kuning.

Penyakit kuning atau ikterus pada bayi baru lahir ditandai dengan menguningnya kulit dan mata bayi. Penyakit kuning pada bayi baru lahir ini sangat umum dan dapat terjadi ketika bayi memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Hal ini disebabkan karena hati bayi baru lahir yang masih berkembang belum cukup matang untuk mengeluarkan bilirubin.

 

Baca juga: Direct Breastfeeding yang Bermanfaat Bagi Ibu dan Bayi

 

Penyakit Kuning dan Pemberian ASI

Meskipun penyakit kuning pada bayi bisa sembuh dengan hanya terus memberi ASI atau botol susu, namun ternyata pemberian ASI ini juga dapat menjadi pemicu munculnya penyakit kuning. Dilansir dari laman IDAI, ada 2 jenis penyakit kuning yang berhubungan dengan pemberian ASI, antara lain:

1. Penyakit Kuning Dini

Penyakit kuning dini yaitu penyakit kuning pada bayi yang muncul pada hari kedua atau ketiga setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh asupan makanan yang kurang karena produksi ASI masih kurang pada ibu menyusui, sehingga bilirubin ini tidak dapat dikeluarkan melalui anus bersamaan dengan ASI yang dikonsumsi bayi. 

2. Penyakit Kuning karena ASI

Penyakit kuning jenis ini biasanya timbul pada akhir minggu pertama yang disebabkan oleh zat yang ada di dalam ASI. Penyebab terjadinya penyakit kuning karena ASI ini tidak diketahui pasti. Hal ini diduga karena adanya substansi dalam ASI yang menghambat pemecahan bilirubin.

Kasus ini hal yang sangat jarang terjadi. Pada bayi yang mengidap penyakit kuning karena ASI tidak perlu berhenti mengonsumsi ASI. Kondisi ini tidak mengindikasikan adanya kelainan pada ASI yang dihasilkan ibu. Sambil menyusui, secara perlahan-lahan akan terjadi penurunan pada kadar bilirubin bayi.

 

Cara Mengatasi Bayi Kuning

Kebanyakan bayi dengan penyakit kuning tidak memerlukan pengobatan karena kadar bilirubin dalam darahnya rendah. Dalam kasus ini, kondisinya biasanya membaik dalam 10 hingga 14 hari dan tidak akan membahayakan bayi. Pada bayi prematur, kondisi ini berlangsung hingga lebih dari 2 minggu dan dapat sembuh tanpa perawatan khusus. Moms hanya perlu terus menyusui atau memberi susu botol pada bayi secara teratur

Perawatan biasanya hanya diperlukan jika bayi tidak membaik dari waktu ke waktu atau tes menunjukkan kadar bilirubin yang tinggi dalam darah mereka. Perawatan ini direkomendasikan untuk mengurangi risiko komplikasi langka namun serius dari penyakit kuning pada bayi baru lahir yang disebut kernikterus yang dapat menyebabkan kerusakan otak.

Dilansir dari laman National Health Service, perawatan pada mata bayi kuning adalah dengan dirawat di rumah sakit dan dirawat dengan fototerapi atau transfusi tukar.

1. Fototerapi

Fototerapi adalah pengobatan dengan jenis cahaya khusus (bukan sinar matahari). Perawatan ini digunakan untuk mengobati penyakit kuning pada bayi baru lahir, termasuk mata bayi kuning, dengan menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi melalui proses yang disebut foto-oksidasi. Foto-oksidasi bekerja dengan cara menambahkan oksigen ke bilirubin sehingga mudah larut dalam air. Ini memudahkan hati bayi dalam memecah dan mengeluarkan bilirubin dari darahnya.

Ada 2 jenis utama fototerapi, yaitu:

  • Fototerapi konvensional. Bayi dibaringkan di bawah lampu halogen atau lampu neon dengan mata tertutup.
  • Fototerapi serat optik. Bayi terbaring di atas selimut yang menggabungkan kabel serat optik, lalu cahaya mengalir melalui kabel serat optik dan menyinari punggung bayi.

Fototerapi jenis ini biasanya berlangsung selama 3 hingga 4 jam dan akan dihentikan setiap 30 menit agar Moms dapat menyusui bayi, mengganti popoknya, dan memeluknya. Manfaat skin to skin contact penting untuk bayi dan anak.

2. Exchange Transfusion (transfusi tukar)

Jika perawatan menggunakan fototerapi belum efektif untuk mengatasi mata bayi kuning, maka perawatan exchange transfusion (transfusi tukar) dilakukan. Perawatan jenis ini dilakukan melalui proses pengeluaran darah bayi menggunakan kateter yang ditempatkan di pembuluh darah dan diganti dengan darah dari donor yang cocok. Selama transfusi tukar, darah bayi akan dikeluarkan melalui tabung plastik tipis yang ditempatkan di pembuluh darah di tali pusar, lengan, atau tungkai.

 

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menjemur Bayi Baru Lahir

 

Untuk mendukung Moms dalam pemberian ASI eksklusif untuk mengatasi mata bayi kuning, Moms bisa mengonsumsi Prenavita ASI Booster Honey Lychee Flavoured Power Drink yaitu minuman untuk pelancar ASI. Berbagai kandungan di dalamnya sangat bermanfaat, seperti misalnya menjadikan ASI berkuantitas dan berkualitas yang kaya vitamin, merangsang sistem kekebalan tubuh, merelaksasi peredaran darah setelah melahirkan, dan lain-lain. Produk ini bisa didapatkan di official website MOOIMOM atau di official store MOOIMOM yang terdapat di berbagai e-commerce.

Bagikan Artikel: