mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Cara Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan HPHT, Sudah Tahu?

Cara Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan HPHT, Sudah Tahu?

Sesudah berpekan-pekan mual dan kerap sakit kepala, pagi ini Moms memastikan diri sedang hamil. Perut membesar. Beberapa bagian tangan mulai bengkak. Tak ingin lekas-lekas ke dokter, Moms mengajak pasangan untuk menghitung usia kehamilan berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).

HPHT merupakan hari pertama siklus menstruasi pada bulan terakhir sebelum Moms tak lagi mengalami haid. Konsepsi lumrahnya terjadi pada 11 hingga 21 hari sesudah HPHT. Namun, tak setiap perempuan mengetahui dengan pasti tanggal pembuahan terjadi. Itulah mengapa waktu ovulasinya menjadi semakin sulit ditentukan.

Pengetahuan akan usia kehamilan dibutuhkan supaya Moms dapat memelihara janin sesuai fase yang mesti ia tempuh. Supaya Moms bisa memenuhi gizi sesuai usia pertumbuhan janin. Supaya juga, Moms bisa bersiap-siap soal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan semasa waktu kehamilan itu.

Memastikan HPHT mempunyai hasil akhir berupa Hari Perkiraan Lahir (HPL). Namanya "perkiraan", maka tak selalu pasti. Untuk memastikan lagi, Moms dan ayah bisa berkonsultasi ke dokter kandungan. bagi Moms yang penasaran cara menghitung HPL berdasarkan HPHT, berikut ini. Patut diingat, di bawah ini adalah penghitungan HPL berdasarkan siklus menstruasi yang berlaku selama 28 hari.

1. Tandai hari pertama siklus menstruasi terakhir Moms

2. Hitung mundur tiga bulan kalender dari tanggal tersebut

3. Tambahkan 1 tahun dan 7 hari ke tanggal pada nomor dua

Baca juga: Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan

Misalnya, hari pertama haid terakhir Moms tercatat pada 1 Januari 2021. Maka tarik mundur hingga tiga bulan sebelumnya. Ketemu, 1 Oktober 2020. Ditambahkan 1 tahun dan 7 hari pada tanggal tersebut menjadi 8 Oktober 2021. Artinya, waktu persalinan Moms adalah 8 Oktober 2021. Atau Moms ingin tahu penghitungan HPL berdasarkan tanggal lain? Bisa klik di sini, ya.

Bagaimanapun, siklus mentsruasi setiap perempuan itu berbeda-beda. Ada pula yang siklusnya tak rutin. Jadi, sebetulnya, penghitungan melalui metode HPHT tak selamanya akurat. Setidaknya 5 dari 100 perempuan yang merasakan keakuratannya. Tapi tak ada salahnya dicoba, bukan? Ya, hitung-hitung, menambah pengetahuan kita juga, ya, Moms.

 

Bagikan Artikel: