mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur, Semuanya Penting!

Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur, Semuanya Penting!

Tak ada yang betul-betul mengerti penyebab persalinan dan kelahiran prematur. Terkadang, keputusan persalinan prematur harus diambil dalam beberapa menit saja, tanpa didahului suatu peringatan. Bahkan ketika Moms seakan-akan sudah melakukan setiap hal dengan benar dan rasa-rasanya tak keluar dari jalur selama masa kehamilan, persalinan prematur terkadang tak terhindarkan.

Dari sejumlah pengalaman Moms yang mesti menjalani persalinan prematur di pelbagai negara sedunia, ditemukan beberapa persamaan yang sekiranya dapat membuat Moms lebih waspada. Persamaan kemungkinan ini disebut faktor risiko.

Lantaran namanya “risiko,” artinya tak selalu terjadi. Tetap saja, tak selalu pasti. Tapi paling tidak, Moms bisa mempelajari sesuatu dari beberapa faktor risiko persalinan dan kelahiran prematur berikut ini.

  • Pada masa lalu, Moms pernah melahirkan bayi prematur.
  • Moms sedang hamil anak kembar. Entah kembar dua, kembar tiga dan kelipatan seterusnya.
  • Moms sedang memiliki atau mempunyai riwayat masalah dengan rahim atau leher rahim. Masalah ini tentu memiliki risiko yang patut mendapat perhatian. Sebab, rahim adalah tempat bayi tumbuh di dalam diri Moms. Rahim lah sumber kehangatan alami bagi janin dalam kandungan.
  • Memiliki riwayat persalinan disusul kelahiran prematur dalam keluarga besar. Ini artinya, seseorang atau lebih dalam keluarga Moms—seperti ibu, nenek, atau saudari—pernah melahirkan atau dilahirkan secara prematur.
  • Pada masanya, Moms adalah seorang bayi prematur. Dilahirkan secara prematur oleh ibu Moms.
  • Hamil terlalu cepat selepas proses melahirkan sebelumnya.
  • Mengalami penurunan atau kenaikan berat badan, hanya beberapa waktu sebelum mulai mengandung. Anoreksia dan bulimia tercakup dalam faktor risiko ini, lho, Moms. Hati-hati, ya. Bijaklah mengasup gizi yang seimbang.
  • Moms sempat merokok sebelum mulai mengandung.

 

Rangkaian faktor risiko itu disertai gejala-gejala tertentu pada trimester akhir. Misalnya:

  • Mengalami keputihan dengan kadar yang lebih banyak ketimbang sebelumnya.
  • Panggul dan atau perut bagian bawah terasa seperti tertekan sesuatu. Seperti ada yang mendorong ke bawah.
  • Sakit punggung yang konstan.
  • Kontraksi teratur yang membuat perut mengencang.
  • Pecah ketuban.

Kini, ketika Moms mengetahui faktor risiko dan gejala yang mengisyaratkan persalinan prematur, akan bijaksana jika Moms segera melakukan pencegahan dini. Misalnya mengasup lebih banyak vitamin, beristirahat cukup atau memeriksakan diri ke dokter kandungan. Dokter kandungan barangkali akan melakukan pemeriksaan terhadap panggul atau USG transvaginal. Kedua cara itu akan memberi tahu apakah serviks Moms mulai menipis dan terbuka menjelang persalinan.

Jika persalinan prematur tak mampu terhindarkan, Moms juga harus mempersiapkan diri. Rajin berolahraga ringan, merawat payudara sebagai sumber air susu ibu (ASI) dan, tak lupa, sisihkan waktu yang cukup untuk menenangkan diri.

Bagikan Artikel: