mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

ASI Rembes Saat Hamil, Bolehkah Dipompa?

ASI Rembes Saat Hamil, Bolehkah Dipompa?

Pada saat tak terduga tiba-tiba ASI rembes saat hamil. Bisa jadi memang produksi ASI sudah terjadi sejak hamil. Lalu apa yang perlu Moms lakukan saat ASI rembes? Apakah boleh dipompa supaya tidak sia-sia? Tentunya Moms perlu memperhatikan beberapa hal seputar kondisi ASI rembes.

Bolehkan Dipompa Saat ASI Rembes Ketika Hamil?

Sebelum memahami apakah ASI rembes boleh dipompa, tentunya Moms harus memahami terlebih dahulu penyebab dari ASI rembes. Saat masuk trimester ketiga, Moms mengalami banyak perubahan hormon. Salah satu yang berubah adalah hormon yang berfungsi untuk memantangkan payudara. Maka dari itu, hormon ini berfungsi untuk mempersiapkan tubuh Moms menyambut kelahiran Si Kecil.

Maka jangan heran jika ASI rembes saat masa hamil. Apa yang bisa Moms lakukan? Meskipun sudah rembes atau keluar, ada baiknya Moms jangan melakukan apapun. Apalagi memompa ASI sebelum anak lahir. Gerakan memompa tersebut dapat memicu hormon oksitosin sehingga bisa mengecilkan rahim dan meningkatkan peluang persalinan.

ASI rembes

Bila Moms terus melakukan ini saat ASI rembes, kondisi ini bisa memicu persalinan prematur dan kontraksi. Bayi yang lahir secara prematur sangat berisiko. Misalnya saja kondisi paru-paru yang belum matang sehingga bisa membahayakan bayi yang baru lahir. Ada baiknya Moms tidak memerah atau memompa ASI selama hamil.

Mungkin banyak dari Moms yang ingin melakukan ini karena khawatir soal ASI rembes adalah kolostrum. Memang ASI pertama keluar saat melahirkan adalah kolostrum yang memiliki banyak manfaat untuk bayi. Namun perlu diingat bahwa ASI yang keluar di masa kehamilan tidak bisa disebut sebagai kolostrum. Itu hanyalah cairan susu biasa. Kolostrum diproduksi benar-benar setelah bayi lahir.


Baca Juga:
Serba-serbi MOOIMOM Disposable Breast Pads: Cara Mengatasi ASI Rembes


$[banner_single]$

Mengatasi ASI Rembes dengan Mudah

Memang Moms tidak bisa mengontrol aliran ASI, apalagi penyebabnya sangat banyak. Ada beberapa solusi untuk mengatasi ini. Misalnya jika satu payudara selalu bocor ketika bayi menyusu di payudara lain, Moms bisa letakkan kain atau breast pad di dalam bra sebelum menyusui.

Breast pad akan menjadi solusi yang tepat untuk  menyerap kebocoran. Tentunya breastpads akan menjaga baju tetap kering dan bersih. Moms bisa gunakan breast pad sekali pakai atau yang bisa dicuci ulang. Ingat untuk segera mengganti bila breast pad telah basah untuk menghindari iritasi dan bakteri tidak muncul di area puting. Ketika di luar rumah atau saat sedang bepergian, Moms bisa memakai baju yang bisa menyamarkan noda ASI.

Breast Pad / Penyerap ASI MOOIMOM

Moms perlu mengetahui bahwa ASI rembes bisa diatasi dengan pumping jika kondisi anak sudah lahir. Sering menyusui juga bisa mencegah saluran ASI tersumbat dan menyebabkan ASI rembes di saat yang tidak tepat. Maka dari itu, Moms bisa mengatasinya dengan rutin mengosongkan payudara dengan melakukan pumping. Jika sudah terlalu penuh, Moms tinggal melakukan pumping.

Salah satu alat pumping berkualitas yang mudah dipakai adalah M2 MOOIMOM Hands-Free Electric Breast Pump. Dengan alat ini, Moms bisa lebih nyaman ketika memompa ASI. Apalagi bahannya aman untuk Moms dan Si Kecil.

asi rembes, breastpump

Selain pumping, Moms juga harus memperhatikan cara menyusui yang tepat. Bisa jadi produksi ASI berlebihan karena tidak dikonsumsi dengan tepat oleh bayi. Kadang ASI yang mengalir deras tidak akan menyakiti bayi, tapi kadang ada anak yang tidak menyukainya.

Beberapa bayi bisa jadi akan menolak disusui jika payudara Moms penuh dan ASI yang memancar deras membuat ia terbatuk. Kondisi ini akan membuat bayi sulit melakukan pelekatan. Bahkan bayi cenderung menekuk tubuhnya menjauh dari Moms dan menjadi kesal.

Ketika bayi mulai menghisap, dan keluar secara berlebiha, Moms bisa menahan semburan dengan handuk. Jika ia sudah mulai menghisap, Moms perlu menghentikan sementara hisapan bayi. Biarkan bayi menyusu kembali ketika aliran ASI sudah sedikit melambat.

Moms perlu memeriksa apakah bayi sudah bisa melakukan pelekatan dengan baik. Jika belum, maka bayi akan sulit untuk memasukkan bagian puting dan areola ke dalam mulut. Pelekatan bayi bisa dilakukan dengan baik jika Moms bisa melakukan variasi pada posisi menyusui.

Coba dudukkan bayi menghadap tubuh Moms dengan posisi seperti koala.  Selain itu, Moms juga bisa berbaring atau telentang dengan bayi di atas. Dengan begitu Moms bisa memanfaatkan gravitasi untuk memperlambat aliran ASI.

Kebocoran ASI sangat normal dan mungkin terjadi selama beberapa minggu pertama menyusui. Umumnya Moms bisa menyusui dengan normal pada 6 hingga 10 minggu pertama menyusui. Maka Moms tak perlu khawatir, payudara yang bocor adalah tanda tubuh bersemangat memproduksi ASI untuk bayi. WalaupunASI rembes, Bunda tetap bisa menyusui. Bahkan dengan semakin sering menyusui, aliran ASI akan berkurang derasnya.

Bagikan Artikel: