mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bahaya Untuk Bayi! 3 Tanda ASI Moms Sudah Basi

Bahaya Untuk Bayi! 3 Tanda ASI Moms Sudah Basi

Saat memberikan ASI untuk si Kecil, tentu saja Moms akan mulai menyesuaikan dengan keadaan dan juga kondisi. Seperti halnya, karena kondisi ASI yang tidak melulu diberikan secara DBF, namun harus melewati masa perah karena ASI harus terus dipumping, membuat Moms juga akan menyediakan stock ASIP. Berbeda dari ASI yang diberikan langsung kepada si Kecil, ASI dalam bentuk ASIP ini tentu saja mengalami masa simpan dan faktor risikonya adalah ASI basi sehingga tidak layak diberikan kepada si Kecil.

Tentang ASI

ASI merupakan sumber gizi dan juga nutrisi yang sangat baik bagi tumbuh kembang dan masa depan si Kecil. Seperti pembahasan sebelumnya, ketika ASI sudah dalam bentuk ASIP, akan ada penurunan kualitas ASI itu sendiri sehingga perlu diperhatikan bagaimana ciri ataupun tanda-tanda ASI yang sudah tidak layak dikonsumsi oleh si Kecil. Mengkonsumsi ASI yang jauh dari kualitas, akan menyebabkan banyaknya gangguan pada sistem pencernaannya seperti mual dan juga muntah, tak jarang si Kecil akan mengalami demam.

Bagi sebagian working Moms, menyimpan ASI atau ASIP ini adalah sebuah bentuk effort nya untuk tetap bisa memberikan ASI untuk si Kecil. Memang bagus sekali, berdasarkan laman parenting.firstcry.com yang mengatakan bahwa sebagian ibu bekerja harus ketahui cara menyimpan ASI yang baik dan benar. Sehingga saat menemukan ASI berubah rasa, tekstur artinya ASI tersebut sudah menjadi ASI basi. 

Aturan cara simpan ASI dan konsumsinya

 

Moms harus perhatikan beberapa point dari konsumsi ASIP yang memiliki masa simpan.

1. Perhatikan bahwa ASI yang baru saja selesai diperah dan disimpan dalam suhu ruang, jangan berikan kepada si Kecil lebih dari 4 jam dari waktu tersebut
2. Untuk ASI yang disimpan pada coldpacks, pastikan untuk diberikan kepadanya sebelum waktu 24 jam berakhir.
3. Saat ASI disimpan pada lemari pendingin dengan suhu 4 derajat celcius (dan bukan diletakkan pada pinggiran kulkas) konsumsi untuk si Kecil adalah 4 hari dan tidak boleh lebih dari 4 hari.
4. ASI dapat bertahan hingga 6 bahkan 12 bulan, apabila disimpan pada freezer dengan suhu minus 18 derajat celcius. Ketika sudah menunjukkan ciri-ciri ASI basi, ada baiknya segera membuangnya ya Moms. Informasi selengkapnya ketahui ciri-ciri ASI basi dengan cepat dan mudah, klik link berikut ini.

Tanda-Tanda ASI Basi yang Perlu Moms Waspadai

Selalu perhatikan usia simpan ASIP sebelum diberikan kepada si Kecil, dengan begitu, Moms akan lebih mengerti bagaimana saat si Kecil mendapatkan banyak manfaat berupa ASI yang berkualitas dan memiliki nutrisi yang tinggi yang bebas ASI basi.

1. ASI menggumpal

Kondisi ASI yang menggumpal ini artinya tidak cepat larut ketika Moms mencoba untuk digoyang-goyangkan agar mendapatkan kelarutannya. Tentu saja ASI yang disimpan pada lemari pendingin ini akan membentuk dua lapisan yaitu pada bagian atas ASI memiliki warna cenderung kekuningan dan teksturnya lebih mengental daripada bagian bawah yang lapisannnya lebih cair dan juga berwarna transparan.

Baca Juga: Adakah Batas Maksimal Menyimpan ASI Perah?

Moms tenang saja, kondisi ASI yang terpisah menjadi dua bagian ini merupakan hal yang wajar karena struktur ASI yang adalah kaya akan lemak dan lebih ringan sehingga akan berada di atas permukaan. Yang perlu Moms perhatikan adalah ketika menggoyangkan, agar kedua lapisan ini tercampur namun hasilnya tetap menggumpal dan tidak bercampur.

Namun Moms juga tidak perlu mengocoknya karena sangat tidak dianjurkan ya, Moms. Saat menemukan tanda seperti ini, baiknya Moms tidak memberikan ASIP tersebut kepada si Kecil dan dapat dipastikan kondisi ASI tersebut sudah memburuk alias ASI basi.

2. Adanya perubahan pada aroma ASI

Moms sangat penasaran dengan aroma ASI, tentu saja bisa langsung mendapatkan persepsi aroma ASI ini seperti susu sapi segar. Namun berbeda aromanya ketika sudah berada dalam penyimpanan seperti lemari pendingin yang tentu saja membuat aroma ASI seperti mengarah seperti sabun karena tingginya kadar enzim lipase. 

Aroma dari ASI juga mendapatkan perhatian yang khusus saat mendapatinya sudah berubah aromanya menjadi lebih tengik (seperti adanya oksidasi atau tercampurnya dengan oksigen pada ASI) atau tercium aroma lebih masam dan cukup menyengat pada hidung Moms. Aroma ASI yang khas ini bisa menjadi tanda untuk Moms bertindak cepat agar ASI jangan sampai diberikan kepada si Kecil. Begini cara mengenal aroma ASI dengan efektif.

Baca Juga: Ternyata Begini Cara Menyimpan ASI Perah Saat Bepergian

Sebelum mencicipinya, Moms sudah bisa mengenali tanda-tanda ASI basi ini dari aroma dengan cara menciumnya dengan intens.
Saat menemukan aroma seperti ini, baiknya segera hentikan pemberian ASIP tersebut kepada si Kecil untuk meminimalisir gangguan kesehatan yang akan ia dapatkan nanti.

3. Saat rasa ASI berubah seperti susu basi

Mengenali bahwa ASI sudah basi atau belum, dapat dilakukan dari mencicipinya sesaat sebelum diberikan kepada si Kecil.  Sebenarnya rasa ASI yang masih baik dan berkualitas adalah ringan dan rasanya mirip degan susu sapi yaitu samar-samar terasa manisnya. Namun, ada juga yang terasa seperti campuran dari makanan keseharian Moms yang dikonsumsi saat itu juga. Hal ini tentu saja baik dan mengingat ASI adalah kebutuhan dasar dan utama untuk si Kecil, perhatikan saat rasanya tampak samar-samar terasa mulai masam dan terasa seperti menuju basi.

Jalan Terbaik ASI Tetap Berkualitas Bebas Basi

1.  Moms perhatikan cara simpannya dengan menggunakan kantong ASI terbaik seperti breast milk storage MOOIMOM ini yang sudah dilengkapi dengan label tanggal kapan diperahnya. Hal ini sangat krusial saat Moms hendak memberikan ASIP kepada si Kecil, mengetahui mana yang terlebih dahulu diberikan dan mana yang tidak bisa diberikan lagi karena sudah melewati ambang batas penyimpanannya. Karena tanda-tanda ASI basi ini pastinya sudah menunjukkan gejala yang jelas dan Moms bisa cek postingan berikut ini untuk tau kualitas ASI tersebut buruk.

2. Sangat perlu menyimpan ASI khusus pada satu kulkas untuk simpan ASI, hal ini menghindari seringnya terbuka dan tertutupnya pintu kulkas apabilan bercampur dengan kebutuhan harian seperti sayuran, minuman atau buah-buahan.

3. Menyimpan ASI sesuai dengan tempatnya atau menggunakan breast milk storage yang terpercaya sehingga meminimalisir adanya kontaminan dengan bakteri atau organisme patogen lainnya.

Moms dapat melakukan simpan ASI dengan baik dan benar, sehingga si Kecil mendapatkan kualitas ASI terbaiknya dan mendukung tumbuh kembang si Kecil di masa mendatang.
 

Bagikan Artikel: