mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Amankah Hipertensi pada Kehamilan?

Amankah Hipertensi pada Kehamilan?

Hai Moms, tahukah bahwa pemantauan tekanan darah adalah salah satu hal yang sangat penting dilakukan di setiap fase Moms melakukan pemeriksaan kehamilan? Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah Moms memiliki kondisi tekanan darah normal, tekanan darah rendah, atau tekanan darah tinggi. Kehamilan dengan kondisi tertentu biasanya juga memiliki resiko tertentu yang pastinya masih bisa di atasi apabila Moms berkonsultasi pada dokter. Salah satu kondisi tertentu yang harus melibatkan dokter untuk mengatasinya adalah apabila Moms memiliki hipertensi dan sedang dalam kondisi hamil. Hipertensi sendiri ada yang merupakan turunan ada juga yang terjadi karena pola hidup yang tak sehat. Lalu amankah apabila Moms yang memiliki hipertensi sedang dalam kondisi hamil?

Baca juga : Bahaya Berenang Bagi Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya!

Dikutip dari banyak sumber, berikut ini merupakan beberapa resiko yang mungkin terjadi pada Moms yang memiliki hipertensi dan sedang hamil :

 

  1. Adanya resiko melahirkan bayi premature. Saat hamil, apa saja dilakukan untuk dapat mencegah terjadinya kelahiran premature yang bisa mengancam nyawa bayi maupun ibunya. Hipertensi bisa jadi salah satu pemicu untuk hal ini.
  2. Kemungkinan memiliki penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular di masa yang akan datang. Mengalami komplikasi saat sedang hamil akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah di masa yang akan datang. Resiko tersebut bisa jadi lebih besar ketika Moms sudah pernah mengalami Preeklamsia lebih dari satu kali atau sudah pernah melahirkan bayi premature.
  3. Placental abruption. Komplikasi pada kehamilan (preeklamsia) bisa menimbulkan resiko terjadinya Placental Abruption. Kondisi ini adalah kondisi dimana plasenta bisa terpisah dari dinding dalam Rahim sebelum terjadi kelahiran. Kondisi terparah yang mungkin terjadi adalah dapat menyebabkan pendarahan berat ataupun kerusakan pada plasenta sehingga hal ini mengancam nyawa baik ibu ataupun anaknya.
  4. Adanya penurunan aliran darah ke plasenta. Hal ini bisa disebabkan karena tidak cukupnya aliran darah yang masuk ke bayi sehingga bayi bisa kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen pada bayi dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau bisa jadi lahir dengan kondisi premature.

Baca juga : Sering Ngompol? Waspadai Inkontinensia!

Lalu bagaimana gejala hipertensi yang akan terjadi saat kehamilan?

 

  1. Moms akan mengalami sakit kepala yang lumayan parah.
  2. Seringnya mual dan muntah. Apabila berlebihan harus konsultasi pada dokter.
  3. Kadar trombosit dalam darah bisa menurun.
  4. Berat badan mengalami kenaikan tiba-tiba.
  5. Adanya pembengkakan di beberapa bagian tubuh (edema).
  6. Kinerja atau fungsi hati terganggu.
  7. Penglihatan menjadi lebih rabun dari biasanya, pandangan kabur, bahkan sensitive terhadap cahaya.
  8. Adanya kelebihan protein dalam urin atau timbulnya masalah pada ginjal.
  9. Terkadang menyebabkan sesak nafas karena ada cairan di paru – paru.
  10. Perut pada bagian atas mengalami sakit.

 

Baca juga : 5 Olahraga Ini Tak Disarankan untuk Ibu Hamil

Bagikan Artikel: