mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

10 Penyebab Bayi Menangis, Tak Perlu Panik!

10 Penyebab Bayi Menangis, Tak Perlu Panik!

Menangis merupakan salah satu cara bayi untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Apabila keinginannya tak tercapai, maka bayi cenderung menjadi rewel. Meski dalam keseharian ini sering terjadi, sering kali orang tua tak mengerti apa penyebab rewelnya bayi. Penyebab Bayi Menangis Terus, Apa yang Sebenarnya Terjadi? Klik Disini!  Bayi umumnya akan terus menangis dan sangat rewel saat lapar atau belum mengganti popok, kemudian baru akan diam dan tenang setelah kebutuhannya terpenuhi. Akan tetapi, kadang si kecil masih tetap menangis keras meski sudah disusui. Jika si kecil mengalaminya, Moms mungkin akan dibuat bingung dan bertanya-tanya mengapa bayi menangis setelah menyusu. Berikut Cara Menenangkan Bayi Menangis. Klik Disini!

Read more : Bukan Cuma Popok Basah, Ini Dia 6 Penyebab Bayi Menangis

Berikut 10 Penyebab Bayi Menangis, Tak Perlu Panik!

1. Lapar

Kondisi lapar adalah faktor penyebab tersering bayi yang rewel. Reaksinya adalah ia akan rewel dan menangis. Selain itu, tangan bayi pun akan mengepal, mengisap tangan atau jarinya, menggerakkan bibir, atau memalingkan wajah ke arah Moms menyentuh pipinya untuk memberikan ASI. Biasanya, tangisannya akan berirama dan berulang, kemudian semakin keras dan tak kunjung berhenti. Cara Efektif Menenangkan Bayi Menangis agar Lebih Tenang dan Tidak Rewel. Klik Disini!

2. Mengantuk

Bayi yang sudah mengantuk akan memberikan tanda kepada orang tuanya dengan tangisan dan cenderung lebih rewel. Sekadar mengingatkan, pada minggu-minggu awal setelah kelahirannya, rata-rata bayi membutuhkan 16-18 jam tidur setiap harinya.

3. Tidak nyaman

Dalam kondisi yang tidak nyaman – misalnya bayi kurang istirahat atau gelisah –bayi akan mudah rewel. Saat Anda menghampirinya, belum tentu bayi akan langsung tenang, karena mungkin saja Anda tidak mengetahui apa yang membuatnya tak merasa nyaman. Awalnya suara bayi akan terdengar seperti merengek dan butuh waktu cukup lama sampai akhirnya ia menangis jika tak ada yang memberikan respons.

4. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan seperti perut kembung dan banyaknya gas di dalam lambung akan membuat bayi menjadi rewel terus-menerus. Kondisi ini disebut sebagai kolik. Jika gangguan ini terjadi, yang bisa Anda lakukan adalah membuat bayi berserdawa agar gas di dalam perutnya bisa keluar. Kolik juga bisa dihilangkan dengan memberikan pijatan di area perut bayi. Gunakan minyak telon agar bayi merasa hangat. Lakukan pijatan searah jarum jam.

5. Popok basah

Bayi cukup sensitif dengan kondisi popok yang basah dan kotor. Jika ini terjadi, segera ganti popok. Jika Moms mendapati adanya ruam popok saat mengganti popoknya, berikan ia losion khusus ruam popok yang aman bagi kulitnya.

6. Ingin digendong

Salah satu penyebab lain bayi yang rewel dan menangis bisa jadi karena ia ingin selalu dekat dengan orang tuanya. Dengan menggendongnya, bayi akan menjadi lebih nyaman dan secara tidak langsung seakan memberitahukan kepada bayi bahwa Moms akan selalu ada untuk menjaga dan melindunginya. Selain itu, menggendong bayi juga diyakini dapat mempererat ikatan antara orang tua dan anak. Bayi pun akan merasa selalu diperhatikan, berharga, dan tahu bahwa dirinya dibesarkan dengan penuh kasih sayang.

Read more : Bayi Menangis Saat Tidur, Benarkah Karena Ia Sedang Mimpi Buruk?

7. Takut

Bayi yang baru lahir mudah merasa takut. Penyebabnya adalah kondisi lingkungan yang jauh berbeda dengan saat ia masih berada di dalam rahim Moms. Bayi yang merasa takut ini akan menjadi rewel dan “meminta” untuk cepat diperhatikan oleh orang tuanya. Saat ia takut, biasanya ia akan menangis dengan mata terbuka, tatapannya pun terlihat menerawang.

Jika ini terjadi, yang bisa Moms lakukan adalah segera memeluk, mendekap, atau menggendong bayi dengan erat. Katakanlah bahwa saat ini ia aman berada di dekapan Anda.

8. Sakit

Bayi yang rewel juga bisa menjadi pertanda bahwa ia sedang sakit. Tanda umumnya adalah suaranya akan keras dengan nada dan intensitas tinggi dari awal. Matanya akan tertutup, dengan wajah tampak mengernyit, mulutnya pun terbuka. Jika bayi Anda demam, muntah, atau diare, yang membuatnya rewel dan sulit untuk ditenangkan, sebaiknya ia segera dibawa ke dokter anak agar ia mendapatkan perawatan yang tepat.

9. Lelah

Jika si kecil mulai terlihat malas beraktivitas, tidak mau diajak bermain, sering menguap lalu menangis, berarti ia sedang lelah dan ingin tidur.  Sebelum tidur, tidak pula untuk membersihkan badan bayi agar ia tidur dengan nyaman.

10. Kesakitan

Bayi Moms akan tiba-tiba menangis dengan kuat sama seperti orang dewasa ataupun anak pada umumnya jika ia merasakan ada yang sakit di tubuhnya. Moms bisa memeriksa tubuh si kecil, apakah ada ruam popok yang membuatnya kesakitan atau suhu tubuhnya tinggi karena demam. 

Jika Moms belum dapat mengetahui penyebab bayi menangis, mulailah dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Berikan ia susu, ganti popoknya, pastikan ia tidak kedinginan atau kepanasan, dan pakaian yang ia pakai nyaman.

Moms juga dapat melakukan ini untuk menenangkan bayi yang menangis :

1. Buat suara yang menenangkan

Di dalam rahim, bayi terbiasa mendengar detak jantung Moms yang suaranya konstan terus menerus. Detak jantung Moms akan terdengar dengan iramanya yang sama dan hal ini membuat bayi tenang. Jadi, jika sewaktu-waktu si kecil menangis, Moms bisa buat atau memainkan suara yang menenangkan. Misalnya menempelkan bayi di dada, mendengarkan suara rintik hujan, mendengarkan suara ibu yang lembut sebagai pengantar tidurnya.

Selain itu, Anda juga dapat mencoba menciptakan suara ‘white noise’ untuk menenangkan bayi. ‘White noise’ adalah kombinasi suara dari berbagai frekuensi. Sebagai contoh, suara kipas angin atau sekadar suara “ssshhh”.

2. Mengayunkan bayi

Gerakan berirama seperti mengayun atau menggoyangkan bayi secara konstan akan mengingatkan ia ketika masih di dalam perut Anda. Jika semakin kencang tangisan bayi, maka Anda harus semakin kuat pula mengayun si kecil. 

3. Sentuhan lembut

Sentuhan bisa merangsang perasaan nyaman di otak bayi. Itu sebabnya, jangan pernah meremehkan pengaruh sentuhan Moms untuk membuat si kecil merasa lebih nyaman. Meski begitu, bayi Moms juga terkadang membutuhkan lebih dari sekedar sentuhan untuk membuatnya nyaman, seperti menepuk-nepuk punggungnya atau memijatnya dengan lembut.

Bagikan Artikel: