mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Gumoh Pada Bayi, Apa yang Harus Moms Lakukan?

Gumoh Pada Bayi, Apa yang Harus Moms Lakukan?

Gumoh adalah keluarnya cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan oleh bayi. Gumoh umum terjadi pada bayi yang usianya baru beberapa minggu. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaannya yang belum berkembang sempurna. Lalu apa yang Harus Moms Lakukan saat bayi Gumoh?


Sebelumnya, kenali dulu yuk penyebab gumoh pada bayi. Gumoh dapat terjadi karena cairan ASI ataupun susu formula yang dikonsumsi oleh bayi akan ditelan dan melewati kerongkongan (esofagus) menuju lambung. Sebelum lambung, terdapat cincin otot di ujung esofagus yang berfungsi sebagai gerbang masuk ke lambung. Cincin otot tersebut akan menutup ketika cairan atau makanan sudah masuk ke dalam lambung, guna mencegahnya naik kembali ke kerongkongan. 

Namun pada usia bayi yang berusia di bawah 5 bulan, cincin otot belum dapat menutup dengan sempurna yang menyebabkan air susu lebih mungkin untuk naik ke kerongkongan. Inilah yang menjadi penyebab bayi gumoh. Selain itu, gumoh juga seringkali terjadi ketika Si Kecil terlalu banyak minum susu atau menelan udara saat menyusu. 

Baca juga : Gumoh Pada Bayi adalah Hal Lumrah

Tenang Moms, seiring bertambahnya usia bayi, intensitas gumoh pada bayi akan berkurang kok. Frekuensi gumoh kemudian akan berhenti dengan sendirinya ketika bayi berusia sekitar 4 sampai 5 bulan atau saat bayi sudah diberi makanan pendamping ASI (MPASI), yakni pada sekitar 6 bulan hingga 1 tahun).

Bagaimana cara mengatasi gumoh pada bayi?
Gumoh pada bayi termasuk kondisi yang umum dialami oleh sebagian besar bayi. Tapi setiap bayi memiliki intensitas gumoh yang berbeda-beda, yang umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Berikut cara Moms mengatasi Gumoh pada bayi :

Baca juga : Pencegahan Gumoh Pada Bayi

1. Perhatikan posisi bayi saat menyusu atau makan
Biasakan menyusui atau memberi makan pada bayi dalam posisi tubuh yang lebih tegak. Pertahankan posisi ini selama 20-30 menit setelah pemberian makan atau susu untuk membuat susu atau makanan lebih cepat turun ke saluran pencernaan. 

2. Perhatikan porsi susu dan makanan
Jangan berlebihan saat Moms memberikan susu kepada bayi. Bila bayi sudah tampak kenyang, sebaiknya hentikan proses menyusu. Untuk mencegahnya menyusu secara berlebih, Moms sebaiknya memberikan makanan atau susu dengan jumlah sedikit namun dengan frekuensi lebih sering.

Moms juga perlu menyusun jadwal menyusui secara teratur. Jangan sampai bayi terlalu lapar, karena usaha kerasnya saat mengisap ASI atau susu formula bisa membuat makin banyak udara yang ikut masuk sehingga menambah risiko gumoh.

3. Berikan jeda setelah menyusui
Setelah memberi makan atau menyusui bayi, jangan langsung mengajak Si Kecil bermain. Berikan jeda beberapa saat beraktivitas lain. Misalnya, berikan jeda waktu selama 30 menit bila Anda ingin meletakkan bayi di area bermain atau mengajaknya bepergian. Pastikan juga pakaian dan popok bayi tidak terlalu ketat.

4. Sendawakan bayi
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab bayi gumoh adalah dengan membuat bayi bersendawa setelah menyusu atau makan. Sendawa dapat membantu bayi untuk mengeluarkan udara yang mungkin menumpuk di dalam lambungnya.

Tapi ingat, Moms harus sendawakan bayi dengan benar. Moms bisa biarkan dada dan perut bayi bersandar di dada dan pundak Anda, lalu mengusap punggungnya hingga ia bersendawa. Hindari menepuk punggungnya terlalu keras atau menekan perut bayi agar tidak memicu gumoh.

Baca juga : 4 Penyebab Gumoh pada Bayi, Ternyata Bisa Diatasi!

5. Hindari posisi tidur tengkurap

Mungkin banyak beredar anggapan bahwa tidur tengkurap bisa mengurangi risiko gumoh. Namun anggapan ini tidaklah benar. Tak hanya itu, tidur tengkurap bahkan bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). 

Bila bayi sering gumoh saat tidur, posisikan agar kepalanya berada lebih tinggi ketika ia tidur. Tapi jangan menggunakan bantal untuk mengganjal kepala Si Kecil. Moms bisa menambah ganjalan di bawah kasur pada bagian kepala bayi. Misalnya menggunakan kain atau busa. Dengan ini, posisi kepala bayi akan sedikit lebih tinggi dari bagian kakinya ketika berbaring telentang.

6. Cermati ukuran dot
Jika buah hati menggunakan botol untuk minum susu, Moms perlu mencermati ukuran dot dengan tepat. Apabila ukuran dot terlalu besar, air susu dapat keluar terlalu cepat. Kondisi ini bisa membuat bayi tersedak maupun gumoh. Sedangkan ukuran dot yang terlalu kecil dapat membuat bayi menelan lebih banyak udara ketika menyusu. Penumpukan udara dalam lambung bayi dapat meningkatkan risiko gumoh. 

Baca juga : Jangan Panik! Ini Penyebab Bayi Gumoh

7. Perhatikan makanan sang ibu karena bisa memengaruhi ASI

Jika bayi minum ASI, Moms perlu memperhatikan pola makannya. Pasalnya, makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan mempegaruhi kualitas ASI yang diminum buah hati. Mungkin saja sering gumoh terjadi karena dampak dari jenis makanan atau minuman tertentu yang dikonsumsi sang ibu. 

8. Berikan susu atau makanan dalam tenang
Saat menyusui, usahakan agar suasana di sekeliling Moms tenang dan tanpa gangguan. Jika Si Kecil merasa panik atau terganggu, ia akan cenderung menelan udara saat menyusu yang membuatnya mengalami gumoh.

Baca juga : Bayi Sering Gumoh, Lakukan Hal Ini Moms

Bagikan Artikel: