mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jangan Panik! Ini Penyebab Bayi Gumoh

Jangan Panik! Ini Penyebab Bayi Gumoh

Saat ada cairan yang keluar dari mulut bayi, Moms biasanya akan langsung panik dan mengiranya sebagai muntah. Padahal bisa saja itu hanya gumoh. Apa bedanya?

Muntah dan gumoh sangat berbeda sehingga faktor penyebab dan penanganannya pun juga berbeda. Proses ini merupakan proses yang alami untuk mengeluarkan udara yang tertelan saat bayi minum air susu. Gumoh dikeluarkan dengan cara mengalir dari mulut bayi, tanpa disertai kontraksi otot dinding perut. Sementara muntah dikeluarkan dengan cara disemburkan dari perut bayi, disertai dengan kontraksi otot dinding perut. Jumlahnya pun lebih dari 10 cc.

Apa sih sebenarnya gumoh itu?

Gumoh normal dialami sebagian besar bayi pada tiga bulan pertama usianya. Kebanyakan gumoh akan berhenti sendiri begitu bayi menginjak usia 1 tahun.

Gumoh terjadi karena beberapa hal, Moms. Di antaranya:

  • Belum sempurnanya fungsi katup yang membatasi esofagus dan lambung, sehingga volume ASI berlebih yang sudah diminum bayi bisa kembali ke atas karena katup tersebut belum menutup sempurna.
  • Ukuran lambung bayi kecil, sehingga ASI yang sudah masuk bisa keluar lagi dan sering disebut juga gastroesoafageal reflux.
  • Bayi menelan terlalu banyak udara saat menyusu, biasanya karena menangis atau minum terlalu cepat. Akibatnya, ketika bersendawa ia gumoh.

Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia, sekitar 25 persen bayi Indonesia mengalami gumoh lebih dari 4 kali pada bulan pertama. Sekitar 50 persen, bayi juga gumoh 1-4 kali hingga usianya 3 bulan.

Kondisi gumoh disebut normal jika:

  • Terjadi usai menyusu
  • Berlangsung dalam waktu kurang dari 3 menit
  • Tidak diikuti oleh gejala-gejala lain
  • Volume susu yang dikeluarkan saat bayi gumoh bisa berbeda, tetapi rata-rata 1-2 sendok makan atau sekitar 10 ml.

Umumnya, bayi justru terlihat lebih nyaman usai gumoh. Ia juga tampak aktif dan pertumbuhannya baik. Maka dari itu Moms tidak perlu khawatir soal frekuensi gumoh si Kecil selama ia juga mengalami kenaikan berat badan setiap bulan dan tidak ada gangguan pernapasan.

Bagikan Artikel: