mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Makanan untuk Ibu Menyusui agar Bayi Gemuk dan Cerdas: Salmon, Pisang hingga Labu Kuning

Makanan untuk Ibu Menyusui agar Bayi Gemuk dan Cerdas: Salmon, Pisang hingga Labu Kuning

Setiap bayi memiliki karakter serta kemampuan masing-masing. Begitu juga terkait aktivitas makan. Beberapa bayi cenderung sulit makan. Kesusahan itu membuat berat badannya sulit naik. Ada pelbagai alasan yang mencegah kalori—salah satu zat penopang pertumbuhan berat badan bayi—terserap tubuh.

Misalnya bayi mengalami kesulitan menelan, muntah di antara waktu makan, memiliki alergi, mengalami refluks, atau mengalami diare berkepanjangan. Untuk mengatasi hal ini, tentunya Moms harus berkonsultasi dengan dokter anak, supaya mendapat intervensi medis yang tepat.

Apabila setelah berkonsultasi ternyata kondisi bayi aman dan kurva pertumbuhan berat badan sesuai, Moms tak perlu khawatir. Berupaya meningkatkan berat badan bayi saat tidak diperlukan justru meningkatkan risiko perilaku makan kurang sehat di kemudian hari. Namun, jika kurva pertumbuhan berat badan bayi menunjukkan informasi waspada, langkah-langkah evaluasi berikut ini bisa membantu Moms meningkatkan berat badan Si Kecil.

  1. Teruslah Menyusui

Apabila saat ini bayi baru belajar menyusu, begitu juga dengan ibunya. Teruslah belajar tentang seluk beluk menyusui. Hubungi konselor laktasi untuk membantu apakah Moms sudah menyusui dengan benar. Selain itu, konselor akan membantu memberi saran jika terjadi keluhan pada payudara.

  1. Tingkatkan Suplai ASI

Moms mungkin ketakutan suplai ASI tidak cukup untuk Si Kecil. Kekhawatiran ini adalah wajar dan dialami kebanyakan ibu menyusui. Untuk meningkatkan suplai, jaga bayi dekat dengan Moms, susui setiap 1-2 jam sekali, dan perbanyak istirahat. Imbangi dengan makan makanan bergizi dan hindari stres.

  1. Ganti Susu Formula

Pada bayi yang minum susu formula, jika terjadi kenaikan berat badan yang tidak signifikan, maka perlu dipertimbangkan ganti merek. Konsultasikan dengan dokter jika bayi mengalami refluks, eksim, diare, sembelit, atau masalah lainnya. Ada indikasi bayi tidak cocok dengan merek susu formula tertentu, atau memang ia memiliki alergi dan intoleransi laktosa.

  1. Pastikan Pembuatan Sufor Tercampur dengan Benar

Moms perlu memastikan pembuatan susu formula mengikuti petunjuk yang tepat. Keseimbangan antara air dan bubuk susu bisa memengaruhi kalori yang didapat oleh bayi. Terlalu banyak air berarti bayi hanya sedikit mendapat kalori.


Baca juga:

Sumber Lemak untuk Bayi 1 Tahun


 

  1. Beri Lemak pada Makanan Bayi

Bayi yang sudah makan makanan padat  membutuhkan lemak dalam asupannya. Lemak sehat yang terkandung dalam minyak zaitun dan alpukat baik untuk perkembangan otak bayi.

  1. Beri Makanan Berkalori Tinggi

Pilihlah makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti daging sapi, kaki ayam, dan daging kalkun giling.

makanan untuk ibu menyusui agar bayi gemuk dan cerdas

  1. Pilih Buah Berkalori Tinggi

Tawarkan kepada Si Kecil buah-buahan dengan kandungan kalori lebih tinggi, seperti pisang, pir, dan alpukat.

  1. Beri Vitamin dan Suplemen

Meskipun sebagian bayi dilahirkan dengan simpanan zat besi, namun hanya cukup bertahan di dalam tubuh selama 4 bulan pertama. Setelah bayi makan, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi perlu tambahan suplemen zat besi. Selain suplemen, Moms diimbau memasak bahan makanan yang kaya zat besi seperti hati ayam atau sapi.

           


Baca juga:

Tips Memenuhi Zat Besi pada Bayi


 

Selain soal asupan, ada hal-hal terkait perilaku makan yang memengaruhi Si Kecil doyan makan atau tidak. Beberapa hal tersebut, seperti:

  • Untuk bulan-bulan pertama belajar makan, ingatlah untuk menyelaraskan waktu makan dengan kebutuhan biologis bayi. Buatlah jadwal makan yang nyaman untuk Si Kecil. Seiring bertambahnya usia, Si Kecil akan terbiasa dengan jadwal makan yang telah ditentukan.
  • Setelah bayi mulai mengenal makan, jadwal makan yang teratur akan mendorong kebiasaan bayi makan secara tepat waktu. Pastikan untuk membedakan kapan makan makanan ringan atau camilan, dan kapan makan besar. Buatlah jeda waktu yang berkesadaran supaya perut bayi tidak kekenyangan karena jarak makan yang terlalu dekat.
  • Ciptakan situasi makan bersama keluarga yang kondusif sehingga bayi semakin semangat makan. Minimalkan gangguan dengan mematikan ponsel atau televisi.
  • Buatlah waktu makan menjadi momen yang menyenangkan. Jangan paksa jika anak menolak untuk makan menu tertentu. Tetap tawarkan namun tidak memaksa agar tidak menimbulkan rasa trauma.
  • Terakhir, Moms harus bersabar karena belajar makan adalah pembelajaran yang tidak mudah bagi bayi. Rencanakan berbagai menu baru agar lidahnya semakin kaya rasa. Mungkin, bayi akan menolak menu baru karena rasanya yang asing. Beri Si Kecil waktu agar terbiasa, dan terus tawarkan di beberapa kesempatan berbeda.

makanan untuk ibu menyusui agar bayi gemuk dan cerdas

Sebagai orang tua, tentu Moms ingin bayi, kelak, tumbuh menjadi anak yang gemuk lagi cerdas. Pada saat yang sama, tentu setiap pengeluaran mesti dihitung kembali. Apa yang mesti dihemat, yang harus dikurangi dan yang tak mesti dibeli. Semua masuk dalam hitungan.

Begitu juga soal makanan. Berpikirnya hingga dua bahkan tiga kali. Padahal sebetulnya Moms memahami betul manfaat makanan yang akan dibeli. Untuk bayi, penghitungan pengeluarannya bisa dikendurkan sedikit, ya, Moms. Toh makanan berikut ini juga terhitung murah, kok! Berikut daftar makanan untuk ibu menyusui agar bayi gemuk dan cerdas.

1. Tuna dan salmon

Tuna dan salmon merupakan jenis ikan yang mengandung protein berkualitas tinggi. Selain itu, salmon juga sarat akan pelbagai vitamin. Termasuk vitamin A, D, E dan K. Salmon mengandung lemak sehat. 

2. Alpukat

Alpukat kaya akan lemak, yang bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak Si Kecil. Alpukat juga mengandung serat dan vitamin E. Pada otak, vitamin E berfungsi untuk memperkuat komunikasi antarsyaraf, mempertajam daya ingat dan pendengaran serta kemampuan berbahasa.

3. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, termasuk kedelai, kaya akan vitamin C. Vitamin C berfungsi membangun sistem kekebalan tubuh pada bayi. Kandungan ini melindungi bayi dari serangan penyakit seperti demam, batuk, dan flu. Antioksidannya mencegah serangan radikal bebas yang melemahkan sistem imun tubuh bayi.

Kacang merah kaya akan folat. Zat ini turut menyokong pembentukan sel darah merah bayi, memelihara proses pertumbuhannya dan meningkatkan fungsi organ vital. Folat juga diperlukan bayi untuk tumbuh-kembang otaknya.

makanan untuk ibu menyusui agar bayi gemuk dan cerdas

4. Sayuran berdaun hijau

Sayuran hijau mengandung banyak vitamin (A, C, E dan K), mineral dan berbagai substansi penting lainnya. Bayam, kangkung, kubis dan kale menyediakan vitamin B6, B12, dan asam folat yang dibutuhkan otak untuk memperkuat daya ingat. Sehingga, kelak, Si Kecil tak berisiko terkena Alzheimer.

Sayuran hijau juga baik untuk kecerdasan otak, karena memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Zat besi diperlukan tubuh supaya kinerja otak tetap baik hingga bertahun-tahun lamanya. Artinya, bayi nantinya akan terhindar dari risiko pikun yang berakibat pada, seperti disebutkan sebelumnya, Alzheimer.

Itulah mengapa Moms perlu mengonsumsi sayuran hijau ketika menyusui. Dengan begitu, tumbuh-kembang otak bayi memperoleh nutrisi secara optimal. Moms bisa mengombinasikan pelbagai sayuran hijau. Atau,  mengolahnya menjadi green smoothies. Rajin-rajin mencoba, ya, Moms, supaya tidak bosan menyantap sayuran hijau.

5. Produk olahan kedelai

Satu butir kacang kedelai mengandung vitamin E, Vitamin B2, B3, dan B1. Selain menjadi sumber protein, kacang kedelai juga merupakan sumber mineral yang dibutuhkan tubuh. Jenis mineral seperti magnesium, tembaga, fosfor, kalsium, besi, dan seng terkandung pada kacang kedelai.

Tak hanya itu, kacang kedelai juga mengandung asam folat dan vitamin E yang dapat membantu perkembangan otak bayi.


Baca juga:

Mencerdaskan Bayi sejak dalam Kandungan


 

6. Pisang

Pisang mengandung banyak sumber nutrisi, seperti magnesium, fosfor, belerang, kalsium, dan kalium yang baik untuk menyehatkan tubuh bayi. Dalam proses tumbuh-kembang anak, pisang dapat menyokong kinerja otaknya, mempertajam kemampuan belajar Si Kecil.  Tak hanya ketika menyusui, pisang pun bermanfaat saat Moms hamil. Baca di sini, ya.

7. Labu kuning

Labu mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral untuk perkembangan bayi. Labu juga kaya akan kalsium dan magnesium. Keduanya dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang. Selain itu, kandungan fosfornya menyehatkan pencernaan, menyeimbangkan hormon, serta membantu perkembangan otak. Dalam proses pertumbuhan seorang bayi, labu turut menyokong energi hariannya.

Sembari mengecek pertambahan berat badan bayi, Moms bisa memilihkan produk-produk terbaik untuk Si Kecil.  Situs Mooimom menawarkan perlengkapan bayi yang aman dan terjamin kualitasnya. Tak hanya untuk bayi, Mooimom juga menyediakan kebutuhan Moms. Salah satunya peralatan memompa ASI. Mulai pompa ASI, penampung ASI hingga kantung ASI. Pastikan kebutuhan Mom dan Si Kecil adalah yang terbaik, ya.


kantong ASI

Bagikan Artikel: