mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Si Kecil Berusia 1 Tahun? Jangan Lupa Sertakan Lemak pada Piring Makannya

Si Kecil Berusia 1 Tahun? Jangan Lupa Sertakan Lemak pada Piring Makannya

Setelah bayi lahir, berat badannya cenderung turun selama seminggu pertama kehidupan. Bayi yang diberikan air susu ibu (ASI) akan mengalami penurunan berat badan sekitar 7 persen. Sedangkan, bayi yang minum susu formula mengalami penurunan 5 persen. Kemudian, secara perlahan, berat badan bayi naik secara bertahap. Kenaikan berat badan bayi sangat bervariasi, dengan sebagian besar anggapan bayi gemuk adalah bayi yang sehat.

Bagi kebanyakan orang tua, tubuh Si Kecil yang cenderung kecil kerap menjadi perhatian. Padahal, baik bayi gemuk atau terlalu kecil, belum tentu artinya sehat. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berat dan tinggi badan bayi yang ideal harus sesuai dengan acuan pertumbuhan World Health Organization (WHO) berdasarkan usia bayi. Tentunya dengan pantauan intensif dari dokter anak. Oleh karena itu, Moms tidak perlu berkecil hati dan saling membandingkan kenaikan berat badan Si Kecil dengan anak-anak lainnya.

Menurut IDAI, cara termudah mengetahui pertumbuhan bayi pada usia 1 tahun apakah ideal atau tidak, ialah dengan memerika:

  • Berat badan Si Kecil mencapai 3 kali berat lahir
  • Panjang badan Si Kecil naik 50 persen dari panjang lahir
  • Lingkar kepala Si Kecil naik sekitar 10 cm dari lingkar kepala saat lahir

Untuk memastikan pertumbuhan bayi setiap bulan, Moms jangan lewatkan pengukuran bayi yang disarankan oleh IDAI.

  • Lakukan pengukuran Si Kecil setiap bulan hingga usianya 1 tahun
  • Lakukan pengukuran Si Kecil setiap 3 bulan sampai usianya 3 tahun
  • Lakukan pengukuran Si Kecil setiap 6 bulan sampai usianya 6 tahun
  • Serta, lakukan pengukuran Si Kecil 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya

 

Jenis Makanan Agar Bayi Cepat Gemuk

Meskipun sebagian besar bayi mengalami kenaikan berat badan tanpa masalah, dokter tetap menyarankan ibu untuk menambahkan lemak ke dalam menu makanan. Dikutip dari parents, Jill Castle, seorang ahli diet dari Connecticut mengatakan, banyak orang tua telah salah memberi makanan tinggi serat dan menghindari pemberian lemak pada bayi. “Sekitar setengah kandungan ASI dan susu formula bayi berasal dari lemak. Bayi dan anak-anak membutuhkan lemak,” ungkapnya.

Lemak tidak hanya membantu otak dan sistem saraf bayi berkembang secara normal, tetapi juga membantu tubuh menyerap vitamin penting seperti A, D, E, dan K. Oleh karena itu, Moms perlu memasukkan lemak ke dalam daftar menu makanan Si Kecil. Adapun pilihan makanan yang mengandung lemak, berikut ini beberapa pilihannya:

  1. Minyak zaitun

Setiap gram minyak zaitun ditemukan kandungan lemak nabati lebih banyak daripada kandungan protein atau karbohidratnya. Untuk mendapatkan manfaat ini, tambahkan satu sendok teh minyak zaitun pada bubur Si Kecil.

  1. Selai kacang

Kacang tidak hanya padat nutrisi dan kaya kandungan lemak sehat, namun direkomendasikan untuk membantu mencegah alergi makanan. Akademi alergi, asma, dan imunologi dari Amerika menyarankan selai kacang diperkenalkan kepada bayi sejak ia belajar makan. Moms dapat menambahkan sedikit selai kacang pada sereal Si Kecil, baik itu selai dari kacang tanah, kacang almond, atau kacang mete.

  1. Susu Murni

Karena bayi harus minum ASI atau susu formula selama setahun pertama kehidupannya, asupan lemak 1 tahun tidak perlu terlalu diragukan. Memasuki usia 1-2 tahun, Moms dapat menawarkan susu murni untuk mendorong kenaikan berat badan Si Kecil.

  1. Alpukat

Konsistensi daging alpukat yang lembut membuat buah ini kerap menjadi pilihan para ibu saat memulai MPASI. Alpukat mengandung asam oleat yang merupakan lemak tak jenuh tunggal seperti yang terkandung dalam minyak zaitun. Moms dapat menambah alpukat yang telah dihaluskan sebagai isian roti bersama protein lainnya. Atau, Moms cukup memotong alpukat kecil-kecil sebagai camilan finger food Si Kecil.

  1. Pisang

Pisang memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi bila dibandingkan buah-buahan lainnya seperti semangka, apel, atau stroberi. Selain itu, buah berwarna kuning ini kaya dengan potasium, kalium, dan serat. Agar kandungan lemaknya tinggi, Moms dapat mencampur pisang dengan selai kacang dan roti.

  1. Hummus

Jenis makanan ini apabila dipadu dengan buncis dan minyak zaitun, maka kaya dengan protein, serat, dan lemak sehat. Makanan pokok asal Mediterania ini memiliki tekstur halus yang ramah di perut Si Kecil.

  1. Keju

Moms dapat menambahkan parutan keju ke dalam buburnya, atau tambahkan keju yang kaya lemak pada rebusan kentang.

  1. Oatmeal

Tambahkan oatmeal pada bubur bayi agar semakin lembut dicerna Si Kecil. Selain rasa, oatmeal juga kaya zat besi dan seng.

  1. Buah pir

Seperti halnya pisang, buah pir memiliki kandungan kalori tinggi bila dibandingkan buah-buahan lainnya. Untuk bayi yang belajar makan, Moms dapat menyajikan buah pir yang telah dikukus dan dihaluskan menyerupai bubur.

  1. Yogurt

Pilihlah yogurt yang memiliki lemak yang khusus dibuat untuk bayi. Agar mendapat manfaat maksimal, hindari yogurt dengan kandungan gula tinggi.

Bagikan Artikel: