mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Posisi Bayi Melintang, Bisakah Berubah Jelang Kelahiran?

Posisi Bayi Melintang, Bisakah Berubah Jelang Kelahiran?

Posisi bayi di dalam perut sangatlah menentukan proses persalinan. Lalu apakah posisi bayi melintang bisa berubah menjelang kelahiran? 

Posisi bayi dalam perut ibu dapat berubah-ubah sepanjang kehamilan. Namun, mendekati kelahiran, posisi bayi ikut berperan dalam menentukan proses persalinan. Bila posisi bayi melintang atau sungsang, tentunya persalinan normal menjadi sulit untuk dilakukan.

Syarat persalinan normal

Setiap ibu pasti ingin melahirkan secara normal atau tanpa melalui operasi caesar. Namun perlu diketahui bahwa persalinan normal tentu memiliki berbagai syarat yang harus dipenuhi. Hal ini bertujuan agar persalinan normal berjalan lancar tanpa adanya halangan.

Salah satu indikasi atau syarat melahirkan secara normal adalah posisi bayi dengan kepala di bawah. Posisi ini adalah yang sesuai dengan posisi anatomi bayi ketika dilahirkan ke dunia, diawali dengan lahirnya kepala, yang dianggap sebagai bagian tubuh bayi yang paling besar. Jika kepala bayi telah berhasil melewati panggul dan vagina, maka tentunya bagian tubuh lainnya tinggal mengikuti saja. 

Sekitar 4 persen ibu hamil akan melahirkan dengan posisi bayi tidak normal seperti yang disebutkan di atas. Sebagian bisa dengan posisi bokong di bawah atau sungsang (breech). Sedangkan, sebagian lainnya mengalami kepala bayi di samping atau melintang. Mau saat hamil dan menyusui tetap nyaman? Ayo kunjungi website Mooimom.id dan dapatkan promo terbaik!

 

Tips mengembalikan posisi bayi agar normal kembali

Jika Anda adalah salah satu dari ibu hamil yang posisi bayinya tidak normal, tidak perlu khawatir. Posisi bayi melintang masih dapat berubah menjelang kelahiran dengan melakukan beberapa gerakan berikut ini: 

  • Posisi knee chest

Posisi knee chest dilakukan dengan memosisikan kepala di bagian bawah dan bokong di atas, seperti orang bersujud. Lakukan gerakan ini selama kurang lebih 15 menit sebanyak tiga kali sehari. Namun, apabila kehamilan sudah cukup besar dan dirasakan sulit untuk melakukannya, Anda bisa mengurangi durasinya menjadi 5 menit. 

  • Posisi forward-leaning inversion

Posisi forward-leaning inversion dilakukan dengan bantuan sofa atau kasur. posisikan kaki di atas sofa dengan tangan berada di lantai. Posisi tangan diubah menjadi menyiku, sehingga kepala mendekati lantai. Lakukan posisi ini selama 30–45 detik sebanyak tujuh kali sehari.

  • External cephalic version (ECV)

Teknik ini tidak dapat dilakukan sendiri di rumah seperti dua teknik di atas. Teknik ini harus dilakukan oleh dokter spesialis yang ahli, dengan bantuan alat USG.

ECV dilakukan dengan tangan dokter menekan perut ibu untuk tindakan memutar bayi dengan cara mengangkat pantat dan mendorong untuk melakukan “jungkir balik” agar posisinya kembali normal. Tindakan ini memang dirasakan kurang nyaman bagi ibu, namun tingkat keberhasilannya mencapai 50 persen.

Tingkat keberhasilan ECV pun dipengaruhi oleh riwayat kehamilan sebelumnya, jumlah air ketuban, kondisi bokong bayi yang belum masuk ke panggul, serta  otot rahim yang berada dalam keadaan relaks.

Jadi, bagi Anda yang tengah hamil dan memiliki posisi bayi melintang, tidak perlu khawatir. Anda bisa melakukan cara-cara di atas untuk mengubah posisi bayi agar persalinan normal dapat dilakukan. Dan ingat, jangan ragu untuk meminta bantuan atau berkonsultasi dengan dokter ketika mengalaminya. Sehingga, dokter dapat merencanakan tindakan ECV bila cara-cara yang dilakukan di rumah tidak berhasil. Jika moms sedang mencari keperluan saat hamil, moms bisa langsung mengunjungi Mooimom.id serta dapatkan penawaran dengan harga terbaik!

 

Bagikan Artikel: