mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Panggul saat Hamil

Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Panggul saat Hamil

Saat hamil kerap merasakan nyeri panggul, Moms? Tenang saja, Moms tidak sendirian kok. Hampir 80 persen ibu hamil mengalami nyeri panggul.

Biasanya gangguan ini dialami ketika memasuki trimester ketiga atau terakhir. Nyeri panggul terjadi pada sendi dan otot di bagian tulang panggul dan punggung bagian bawah.

Pelvic pain atau nyeri panggul pada kehamilan lebih dikenal dengan istilah pregnancy-related pelvic girdle pain (PGP). PGP terjadi pada 1 dari 5 wanita hamil.

Tulang panggul adalah tulang terbesar dalam tubuh manusia. Di bagian depan, tulang panggul dibentuk oleh dua tulang pubis yang melengkung dan bertemu di bagian depan panggul membentuk simfisis pubis.

Pada bagian belakang, tulang panggul dibentuk oleh dua sendi sakroiliaka yang bertemu di bagian belakang. Kedua persendian tersebut dikelilingi oleh jaringan ligamen yang cukup kuat untuk mempertahankan posisi pertemuan kedua tulang.

Ketika Moms sedang mengangkat beban, bangun dari tempat tidur, atau berdiri dari posisi duduk, rasa nyeri pun akan dirasakan. Lalu, apa yang menyebabkan nyeri panggul saat hamil terjadi? Bagaimana cara mengatasinya? Simak berikut ini.

Baca Juga: Apa Penyebab Nyeri Panggul saat Hamil Tua?

Penyebab Nyeri Panggul saat Hamil

Mengutip National Health Service, PGP adalah kumpulan gejala tidak nyaman yang disebabkan oleh kekakuan sendi panggul atau sendi yang bergerak tidak merata di bagian belakang atau depan panggul.

GP merupakan kumpulan gejala tidak nyaman atau bahkan nyeri yang disebabkan oleh kekakuan sendi panggul atau ketidakstabilan sendi panggul baik di panggul bagian depan ataupun bagian belakang.

Nyeri panggul saat hamil disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan perubahan normal pada ibu hamil. Sejak usia kehamilan 10 minggu, plasenta memproduksi hormon bernama relaksin. Relaksin ini bekerja merelaksasi ligamen yang menyambung tulang panggul, sehingga janin dapat dengan mudah melewati rongga panggul saat persalinan nanti.

Kadar hormon estrogen dan progesteron yang meningkat juga berperan pada efek relaksasi ini.

Ligamen yang terelaksasi dapat menyebabkan nyeri bila diregang berlebihan. Ligamen yang terelaksasi ini menyebabkan tulang yang disambungnya bergerak dengan mudah.

Pergerakan tulang ini selanjutnya dapat menekan otot sekitarnya sehingga menyebabkan nyeri panggul saat hamil.

Memasuki trimester ketiga, janin semakin berkembang, perut Moms pun semakin membesar. Kemungkinan adanya tekanan di daerah panggul pun terjadi, dan hal ini dengan cepat menekan saraf yang mengalir dari vagina ke kaki.

Untuk meringankan ketidaknyaman yang Moms rasakan, berbaringlah sebentar di satu sisi dan beristirahatlah.

Cara Mengatasi Nyeri Panggul saat Hamil

Dalam British Medical Journal, disebutkan bahwa wanita dengan nyeri panggul saat hamil melaporkan nyeri sedang hingga parah yang memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti bangun dari kursi, membungkuk, dan berjalan.

Kemampuan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, merawat anak-anak dan melakukan tugas-tugas ketenagakerjaan semuanya berkurang, dengan penyebab utama cuti sakit selama kehamilan dikaitkan dengan PGP.

Apabila Moms merasakan nyeri panggul saat hamil dan tidak tahan dengan rasa sakitnya, langsung konsultasi dengan dokter.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan menghindari ketidaknyaman dalam jangka waktu yang panjang. Namun, ada juga cara untuk mengatasi nyeri panggul yang bisa dilakukan.

Seperti melakukan beberapa latihan panggul, seperti memiringkan panggul dan berbaring dengan pinggul terangkat, mandi air hangat, melakukan massage prenatal atau pijat kehamilan, tetapi pastikan Moms juga dukung dengan menggunakan MOOIMOM Maternity Belt ya.

MOOIMOM Maternity Belt dipercaya mampu menopang perut dan panggul Moms untuk meredakan berbagai nyeri, termasuk nyeri panggul.

Cara Mengurangi Nyeri Panggul saat Hamil

Untuk menghindari PGP atau nyeri panggul saat hamil, Moms dapat menghindari faktor risiko diatas dan mengurangi aktivitas yang dapat memperberat nyeri.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan sendiri untuk mengurangi nyeri pada aktivitas sehari-hari menurut dr. Grace yaitu:

1. Buat Diri Tetap Aktif

Untuk mengurangi risikko nyeri panggul saat hamil, tetap aktif dan hindari aktivitas yang memperberat nyeri, seperti mengangkat benda berat, berdiri atau jalan dalam waktu lama, menyilangkan kaki, duduk di lantai, berdiri dengan satu kaki, dan olahraga berat.

Selain itu, apabila ingin naik tangga, naik tangga satu per satu atau naik tangga dalam posisi terbalik. Ibu hamil juga disarankan mencari posisi tidur yang nyaman (tidur ke sisi kiri dengan bantal di antara kedua kaki).

Tetapi, jangan terlalu aktif secara berlebihan. Penting juga bagi Moms untuk melakukan istirahat secara berkala. Coba untuk berisitirahat beberapa menit dalam posisi yang nyaman secara teratur.

2. Lakukan Olahraga Ringan

Lakukan olahraga ringan, seperti senam kegel atau gerakan ringan untuk memperkuat otot perut. Jangan olahraga berlebihan, dan hindari gerakan squat, atau gerakan di mana ibu harus merentangkan kedua tungkai, karena hal tersebut dapat memicu nyeri.

3. Gunakan Kompres Hangat atau Dingin

Pada area yang terasa nyeri, ibu hamil dapat melakukan kompres dingin sebagai cara mengatasi nyeri panggul saat hamil.

Es dapat membantu mengurangi inflamasi. Bila ibu hamil mengalami nyeri pinggang, baiknya menggunakan kompres hangat di bagian pinggang.

Sebagian besar wanita hamil dengan PGP atau nyeri panggul saat hamil dapat bersalin normal.

Semakin Moms mendekati taksiran persalinan, pastikan dokter atau bidan melakukan evaluasi ulang kondisi nyeri panggul saat hamil, baik intensitas nyeri maupun kemampuan dan keleluasaan gerakan.

Informasi tersebut dapat membantu menentukan perencanaan persalinan nanti.

Pastikan tim yang menjaga selama persalinan tahu bahwa Moms memiliki kondisi PGP. Mereka akan memastikan kaki tetap didukung saat persalinan, sehingga membantu mengubah posisi dan membantu Moms bergerak.

Hindari posisi squat dan tidur terlentang, dan ubah posisi secara berkala.

Bila Moms memilih anestesi epidural atau painless labor, Moms berisiko melakukan regangan berlebihan pada tulang dan ligamen karena tidak dapat merasakan nyeri. Jadikanlah ini sebagai salah satu pertimbangan sebelum mengambil keputusan anestesi epidural.

Itu dia Moms, penjelasan mengenai nyeri panggul saat hamil. Jika keluhan ini tak kunjung mereda, Moms bisa langsung berkonsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut, ya.

Bagikan Artikel: