mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Penyebab & Cara Mengatasi ASI Rembes

Penyebab &  Cara Mengatasi ASI Rembes

Moms, bagaimana ya cara mengatasi ASI rembes? Apa penyebabnya? Pada sebagian ibu hamil, ASI akan keluar lebih awal bahkan sejak kehamilan trimester ketiga. Ini bukanlah hal buruk yang membahayakan dan kondisi ASI merembes tidak dapat dicegah. Pada kasus tertentu, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk memerah kolostrum sebelum bayi lahir. Hal ini sengaja dianjurkan oleh dokter jika bayi dalam kandungan terdeteksi mengalami gangguan kesehatan tertentu seperti Down Syndrom, atau jika bayi memiliki kecenderungan akan lahir prematur. Mungkin sebagian Moms juga mengalami ASI Bocor Terus Sejak Sebelum Melahirkan, Normalkah?

Pada ibu hamil yang mengalami diabetes, biasanya dokter juga memberikan anjuran untuk memerah ASI lebih awal. Ini jika hanya karena kehamilannya berisiko tinggi. Dengan begitu, bayi diharapkan bisa langsung mendapatkan ASI sesaat setelah lahir. Bagi sebagian ibu hamil, ASI merembes merupakan hal yang cukup mengganngu. Ini bisa terjadi secara tiba-tiba. Baik pada saat tidur di malam hari di mana ibu hamil tidak menggunakan bra atau bahkan pada saat siang hari ketika ibu hamil berkegiatan. Cukup menjengkelkan jika ASI rembes secara tiba-tiba. Terutama bagi Moms yang masih hamil.

Penyebab ASI Rembes

Apa penyebab ASI rembes? ASI merembes utamanya dialami oleh ibu yang baru saja melahirkan. Hal ini disebabkan oleh produksi ASI yang masih belum terkontrol sedangkan ibu juga belum menemukan jadwal menyusui yang pas bagi bayi. Tak perlu khawatir akan kondisi ini karena ini pertanda bahwa tubuh ibu mendukung upaya Anda untuk menyusui.

ASI yang merembes bisa terjadi baik saat menyusui maupun tidak. ASI yang merembes bisa jadi pertanda bahwa produksi ASI Anda sedang banyak dan perlu untuk dikeluarkan. Sedangkan ASI yang merembes dari payudara lain yang sedang tidak digunakan untuk menyusui, umumnya hal ini berarti bahwa let-down reflex (LDR), refleks yang siperlukan untuk memudahkan proses menyusui berjalan dengan baik.


Baca Juga:
Persiapan untuk Memompa ASI


$[banner_single]$

Cara Mengatasi ASI Rembes

Bagaimana cara mengatasi ASI rembes? ASI merembes bisa jadi tanda bahwa payudara Moms penuh. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan menyusukan ASI tersebut pada bayi sehingga membuat payudara Moms  terasa lebih nyaman. Namun jika bayi masih kenyang, sebaiknya pompa atau perah payudara Anda untuk kemudian disimpan sebagai ASIP.

Selain menyusu atau memerah ASI dengan segera, Anda juga bisa mengatasi ASI merembes dengan menggunakan breast pad. Breast pad atau yang juga disebut dengan nursing pad adalah bantalan yang dapat menyerap kebocoran ASI sehingga tidak membasahi pakaian Anda. Breast pad dapat membantu ibu tetap nyaman dalam beraktivitas, khususnya bagi ibu pekerja.

cara mengatasi asi rembes dan penyebab asi rembesSalah satu cara untuk mengatasi produksi ASI berlebih adalah selalu membawa handuk untuk mengeringkan payudara ibu dan bayi selama menyusui. Selain itu, ibu bisa mengatasi produksi ASI berlebih dengan cara seperti di bawah ini:

  • Bila bayi ibu terengah-engah saat menyusu, cobalah sebaiknya hentikan sementara kegiatan menyusu. Ketika aliran air susu yang keluar sudah melambat dan bayi sudah tidak terengah-engah lagi, ibu boleh kembali menyusuinya.
  • Ketika menyusui, sebaiknya pijat perlahan areola ibu untuk mengendalikan aliran susu. Areola adalah daerah gelap di sekitar puting payudara yang bisa melebar dan berubah warna menjadi lebih gelap selama kehamilan.
  • Mengatasi produksi ASI berlebih juga bisa dengan menjaga bayi ibu dalam posisi terduduk. Ada sebagian bayi yang akan membiarkan air susu menetes keluar dari mulut mereka agar tidak tersedak.
  • Sebelum menyusui, sebaiknya perah ASI sebentar dengan kecepatan rendah. Lalu simpan di wadah botol. Hal ini bertujuan agar aliran ASI tidak terlalu deras sehingga bayi tidak mengalami kewalahan dan tersedak oleh air susu. Bila sudah terasa mulai berkurang kecepatannya, maka mulailah untuk menyusui kembali bayi ibu.
  • Usahakan untuk menyusui hanya dengan satu payudara dalam satu waktu. Hindari untuk berpindah-pindah. Melalui cara ini, ASI ibu di satu sisi payudara akan lebih terkuras dan bayi tidak kewalahan karena berpindah sisi.
  • Usahakan untuk menyusui sebelum Si Kecil lapar atau sebelum waktu menyusui biasanya. Bila Si Kecil sudah lapar, maka hisapanya lebih kuat dan cepat sehingga bisa menstimulasi lebih banyak ASI. Hisapan yang lembut dan pelan bisa meminimalisir banyaknya aliran ASI.
  • Ibu juga bisa juga mencoba memosisikan bayi duduk menghadap ibu, dan ibu bersandar agak miring ke belakang. Posisi ini dapat memperlambat aliran susu. Sebagai cara alternatif, cobalah menyusui dengan posisi berbaring miring sambil meletakkan handuk atau kain di bawah payudara agar bisa menampung tetesan air susu.

Seminggu hingga dua minggu setelah melahirkan biasa produksi ASI ibu mulai menunjukkan progres. Bahkan pada beberapa ibu, produksi ASI mereka melimpah hingga lebih dari kebutuhan asupan ASI bayi.  Ketika sedang menyusui di payudara kanan, payudara kiri reflek mengeluarkan ASI hingga membuat rembes sampai ke pakaian ibu. Bahkan ada kasus di mana bayi menolak menyusu karena aliran ASI yang terlalu deras dari payudara. Kondisi ini disebut juga kebocoran ASI alias nipple leakage sebuah kondisi dimana ASI keluar tiba-tiba di saat yang tidak terduga. 


Baca Juga: 
Tahukah Moms, Lemak yang Dikonsumsi Ibu Mempengaruhi ASI


Selain itu ketika sedang bepergian dan harus tetap menyusui si kecil, maka moms harus menggunakan breast pad. Breast pad sangat berguna sebagai media penyerapan ASI agar tidak merembes dan membasahi pakaian.  Cara menggunakan breast pad pun sangat mudah, Anda tinggal meletakkannya di bagian dalam bra sehingga menutupi puting payudara. Jika Anda sedang berada di rumah,  untuk mencegah ASI terbuang dari payudara yang sedang tidak dihisap bayi, Anda bisa menggunakan silicon breast pump atau pompa ASI silikon. 

$[banner_single]$

Dapatkan MOOIMOM Breast Pad di www.mooimom.id atau klik gambar di atas.

Bagikan Artikel: