mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Kenali 3 Penyebab Pusar Sakit saat Trimester Kedua

Moms, Kenali 3 Penyebab Pusar Sakit saat Trimester Kedua

Selama kehamilan, tubuh Moms mengalami perubahan yang luar biasa dari satu bulan ke bulan berikutnya. Tak hanya nyeri di punggung, muncul juga ketidaknyamanan di pusar ibu hamil.

Biasanya pusar ibu hamil sakit saat trimester kedua dan ketiga ketika perut Moms membesar. Pusar adalah titik perlekatan untuk plasenta di dalam rahim. Ketika janin tumbuh, rahim mengembang melampaui posisi biasanya untuk menampungnya. Gerakan ini memberi tekanan pada perut, termasuk pusar.

Namun, sebagian besar penyebab pusar ibu hamil sakit saat trimester kedua dan ketiga akan hilang saat Si Kecil lahir.

Penyebab Pusar Ibu Hamil Sakit saat Trimester Kedua

Penyebab pusar ibu hamil sakit saat trimester kedua tergantung pada bentuk tubuh, elastisitas kulit serta kemungkinan kondisi medis. Namun, berikut ini adalah beberapa penyebab umumnya. Simak yuk Moms!

1. Peregangan Kulit

Moms, penambahan berat badan dan pergeseran organ mampu meregangkan kulit dan otot di sekitar perut saat hamil.

British Journal of Sport Medicine mengungkapkan peregangan kulit dapat menyebabkan diastasis recti, yang terjadi ketika otot rectus abdominis atau ‘abs’ terpisah menjadi dua bagian kiri dan kanan. 'Abs' adalah sepasang otot besar yang mulai di bawah tulang dada dan berakhir di panggul.

Diastasis recti tidak secara langsung menyebabkan pusar ibu hamil sakit, tetapi mengurangi jumlah jaringan antara rahim dan pusar, yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap tekanan di daerah tersebut.

Peregangan kulit juga dapat menyebabkan beberapa rasa sakit dan gatal di sekitar dan sekitar pusar.

2. Tekanan dari Rahim

Pada trimester pertama, rahim Moms relatif kecil dan tidak mencapai jauh melebihi tulang kemaluan. Saat rahim muncul dan keluar, Moms pun menunjukkan tonjolan perut. Tekanan dari bagian dalam tubuh mendorong perut dan pusar .

Pada trimester kedua, rahim Moms mulai melebihi pusar. Bahkan terus maju dengan berat cairan ketuban dan bayi. Bagaimana pun, situasi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada pusar yang mungkin Moms rasakan.

3. Hernia Umbilikalis

Meskipun hernia mungkin terdengar berbahaya, hernia biasanya tidak membahayakan wanita hamil atau janin.

Dilansir dari Healthline, hernia umbilikalis terjadi ketika tekanan mendorong usus ke rongga umbilikalis. Kemudian bisa terjebak di sana, menjadi meradang dan menyakitkan. Hernia umbilikalis dapat terjadi karena peningkatan tekanan uterus.

Kecuali jika itu menyebabkan gejala yang signifikan, dokter dapat merekomendasikan menunggu daripada melakukan operasi pada hernia. Namun, jika ada risiko penahanan dan pencekikan, dokter kandungan dapat melanjutkan dengan operasi.

Penahanan dan pencekikan terjadi ketika bagian usus tidak menerima cukup darah. Pasokan darah yang berkurang dapat menyebabkan kematian jaringan dan komplikasi lainnya. Pembedahan memang memiliki risiko kecil untuk wanita hamil dan janin, tetapi risikonya relatif rendah.

Rasa sakit pada pusar ibu hamil pada trimester kedua mungkin datang dan pergi sepanjang kehamilan saat Moms mengalami tahap-tahap pertumbuhan yang cepat.

Beberapa Ibu mungkin terbiasa dengan tekanan dan peregangan sejak dini. Bagi yang lain, rasa sakit lebih buruk selama minggu-minggu terakhir ketika perut amat membesar.

Artikel terkait: Manfaatkan Sabuk Kehamilan Sebagai Penyangga Perut

Solusinya mungkin dengan tidur miring atau menopang perut dengan bantal untuk melepaskan beban. Bahkan, sabuk kehamilan dapat membantu meringankan sakit punggung dan perut saat berdiri.

Gunakan sabuk kehamilan MOOIMOM saat mulai merasakan tidak nyaman di bagian pusar. Sabuk kehamilan ini tidak hanya berfungsi menyangga perut dan mengurangi nyeri lho, Moms. Tapi juga mampu menahan rahim agar tidak turun.

Dengan manfaat yang sangat banyak tersebut, Moms bisa dapatkan Sabuk Hehamilan MOOIMOM hanya di sini.

Bagikan Artikel: