mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Kram Perut Saat Hamil, Normalkah?

Kram Perut Saat Hamil, Normalkah?

Meski terdengar sepele, mengalami kram di awal kehamilan bisa jadi hal yang menakutkan lho. Namun Moms harus tahu mengalami kram saat hamil adalah gejala yang umum di semua trimester. Kram saat hamil bukanlah hal yang berbahaya karena ini menunjukkan respon rahim atas apapun yang diterimanya.

“Rahim merupakan otot dan hal yang diketahui oleh otot hanyalah melakukan kontraksi. Kontraksi yang terjadi terasa seperti kram,” kata Holly Puritz, direktur medis dari Sentara Lee Hospital Group for Women in Norfolk, Virginia.

Itu artinya setiap kali rahim berstimulasi, kram yang dirasakan adalah respon alami dari kontraksi yang terjadi. Menurut Dr. Puritz, yang terpenting adalah mengetahui kapan kram yang kita rasakan merupakan tanda dari masalah yang berbahaya atau tidak.


Baca Juga:
Perut Kram Tanda Hamil, Benarkah Moms?


$[banner_single]$

kram perut saat hamil mooimom mamapedia

Beberapa hal di bawah ini dapat menyebabkan rahim berkontraksi atau mengalami kram selama kehamilan adalah saat kandung kemih penuh, orgasme, olahraga, atau infeksi saluran kemih. Dari trimester demi trimester, hal ini yang akan dirasakan. Yuk simak ulasannya di bawah ini

Kram di Trimester Pertama

Bagi beberapa perempuan, kram adalah tanda bahwa mereka hamil. Menurut Dr. Puritz, hal ini disebut juga sebagai kram implantasi, seperti kram yang dialami wanita tiap akan menstruasi.

"Pertumbuhan rahin yang cepat dalam dua trimester pertama kehamilan juga dapat menyebabkan kram," kata Chad Klauser, asisten klinis profesor kebidanan dan kandungan di Fakultas Kedokteran Mount Sinai School of Medicine di New York City. Ia menambahkan bahwan sebagian besar kehamilan akan mengalami sedikit kram ringan selama 16 minggu pertama kehamilannya.

Kram di Trimester Kedua

Di saat ini Moms paling tidak mungkin mengalami kram atau gejala kehamilan yang tidak nyaman lainnya. Kecuali Moms memiliki dua atau lebih bayi dalam satu kehamilan, karena rahim tumbuh dengan cepat dan akan mencapai trimester ketiga pada trimester kedua (risiko lebih besar untuk persalinan prematur).

Pengecualian umum lainnya adalah nyeri ligamen yang terjadi sekitar minggu ke-13, saat ligamen yang menopang rahim meregang. Nyeri ini biasanya berlalu dengan cepat. Infeksi saluran kemih juga menyebabkan kram pada kehamilan.

Penyebab kram yang lebih serius, tetapi jarang pada trimeser kedua adalag fibroid rahim. Para wanita yang memiliki riwayat fibroid rahim harus waspada terhadap kram pada tahap kehamilan ini, karena mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mengatasinya hingga sembuh.

Kram di Trimester Ketiga

Sangat wajar bagi para Moms untuk mengalami kram saat hamil di tahap kehamilan ini. Kram pada semester ketiga ini mirip dengan kontraksi yang akan dialami saat persalinan. Bedanya kram ini tidak akan berujung pasa persalinan.

Kram saat hamil yang terjadi pada trimester ketiga atau trimester kedua, penting untuk kita khawatir akan prematur. Solusinya, konsultasikan pada dokter untuk melihat apakah serviks telah membesar, yang bisa menjadi tanda persalinan dini.

Jika ini bukan proses persalinan dini, minum beberapa gelas air atau jus dan istirahat cukup akan membantu menenangkan kram kehamilan Moms. Namun, jika terus berlanjut, segera datangi dokter kandungan Moms.


Baca Juga:
Yuk Atasi Kram Perut Saat Hamil dengan Tips Berikut


Penyebab Kram Perut saat Hamil

Beberapa penyebab umum kram perut saat hamil, antara lain:

Perubahan ukuran rahim

Saat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan akan membuat ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang sehingga rahim terasa kencang.

Tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah

Ibu hamil secara otomatis merasakan peningkatan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah. Hal ini kerap memicu rasa nyeri terlebih saat sedang batuk atau beraktivitas fisik.

Posisi rahim

Kram pada salah satu atau dua sisi perut biasanya dirasakan terutama saat bergerak. Saat janin tumbuh, rahim akan cenderung miring ke kanan atau ke kiri. Ligamen yang menyokong sisi rahim ini bisa menjadi kencang atau mengalami kontraksi. Hal ini memungkinkan Anda merasakan kram lebih sering di perut saat hamil.

Gas yang berlebihan di dalam perut

Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot dinding saluran pencernaan lebih rileks dan lebih lambat mencerna makanan. Saat makanan lebih lama berada di usus besar, makin banyak gas yang diproduksi. Kadang gas tersebut tak hanya terasa di perut, namun juga dapat menjalar di bagian punggung dan dada.

Setelah berhubungan seks

Berhubungan seks dan orgasme dapat menyebabkan kram perut saat hamil, yang kerap diikuti dengan sakit pinggang ringan. Hal ini terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi seperti berdenyut saat orgasme dan dapat meninggalkan rasa kram perut setelahnya.

kram perut saat hamil

Meringankan Rasa Tidak Nyaman saat Kram Perut

Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan:

  • Hindari melakukan gerakan tiba-tiba saat kram perut melanda, bungkukkan badan ke arah sumber sakit untuk membantu meredakan nyeri. Jangan lupa, minum air yang cukup, karena dehidrasi bisa memicu timbulnya kontraksi palsu.
  • Jika rasa sakit karena gas berlebih di saluran cerna, cobalah untuk menggerakkan tubuh atau melakukan olahraga ringan. Kemudian, akhiri dengan mandi air hangat. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang menghasilkan gas berlebih, seperti kacang, kubis, dan minuman bersoda.
  • Bila kram perut saat hamil terjadi setelah berhubungan seks, cobalah untuk memijat punggung dengan lembut. Selanjutnya, lakukan hubungan seks yang lembut dan perlahan.
  • Kram perut saat hamil terutama di trimester terakhir dapat disebabkan oleh kontraksi palsu. Jika hal ini terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau sebaliknya. Kemudian posisikan kaki lebih tinggi dari posisi kepala, misalnya dengan menggunakan bantal sebagai pengganjal.
  • Cobalah untuk tetap rileks dan tidak panik saat merasakan kram perut. Tidur yang cukup dengan menggunakan bantal hamil MOOIMOM. Bantal Multifungsi MOOIMOM ini berbahan halus dan lembut sehingga tidak akan membuat kekakuan pada perut terutama pada saat tidur. Dapatkan bantal hamil terbaik untuk meringankan kram perut hanya di mooimom.id.

Bagikan Artikel: