mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Yuk, Moms Kenalan dengan Hormon hCG, Si Pendeteksi Kehamilan!

Yuk, Moms Kenalan dengan Hormon hCG, Si Pendeteksi Kehamilan!

Kehamilan merupakan momen bahagia yang ditunggu setiap pasangan suami istri. Menunggu tanda-tanda kehamilan pada awalnya dilakukan dengan menghitung masa subur wanita. Pada umumnya telat datang bulan menjadi pertanda yang paling umum, namun para Moms perlu mengeceknya dengan test pack yang berkualitas. 

Test pack bekerja dengan menunjukkan adanya kadar hormon hCG pada air seni. Hormon hCG ini menjadi pendeteksi adanya kehamilan pada tubuh. Selain menjadi pendeteksi, hormon hCG juga memiliki peran penting terhadap kehamilan. Apa aja ya kira-kira? Yuk Moms kenali serba-serbi dari hormon si pendeteksi kehamilan ini, simak penjelasannya di artikel ini. 

 

Baca juga: Kenali Hormon-Hormon Kehamilan

 

Pengertian Hormon hCG

Seperti yang dilansir pada laman Mayo Clinic Labs, hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin) adalah hormon glikoprotein yang terdiri dari 2 subunit (rantai alfa dan beta) yang terkait untuk membentuk hormon utuh. Hormon hCG diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Plasenta menghasilkan hCG untuk menjaga produksi hormon progesteron. Pengukuran hCG untuk mendeteksi kehamilan dapat dilakukan sedini mungkin yakni seminggu setelah pembuahan atau kehamilan berumur satu minggu.

 

Cek Kehamilan dengan Tes hCG

Setelah para Moms mengerti tentang apa itu hormon hCG, saatnya kita membahas tentang tes hCG untuk mengecek kehamilan. Tes kehamilan dapat dilakukan dengan memeriksa jumlah kandungan hormon hCG pada urin dan darah seseorang. Apabila kadar hCG meningkat pesat, dapat dipastikan jika seseorang tersebut positif hamil. Hormon hCG biasanya meningkat perlahan pada 8 hingga 11 minggu setelah pembuahan dan akan meningkat pesat sampai akhir trimester awal kehamilan. 

 

Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Mengecek Kehamilan

 

Tes Darah dan Urin 

Hormon hCG dapat ditemukan pada darah dan urin manusia. Keduanya dapat digunakan untuk tes kehamilan, namun terdapat perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari tes tersebut. Tes hCG yang menggunakan urin dapat dipengaruhi oleh faktor dehidrasi. 

Sementara tes hCG dengan menggunakan darah dapat menghasilkan hasil maksimal walaupun dengan kadar hCG yang rendah. Biasanya tes hCG menggunakan darah digunakan untuk mendeteksi penyakit yang membutuhkan x-ray. Hal ini dilakukan untuk mengurangi bahaya dari sinar x-ray pada ibu hamil.

 

Kegunaan Hormon hCG

Secara umum, hormon hCG atau yang biasa disebut juga hormon kehamilan ini digunakan sebagai pendeteksi kehamilan. Namun, selain itu hormon hCG ini juga digunakan untuk mendeteksi beberapa kondisi lain, antara lain:

1. Morning Sickness

Hormon hCG juga merangsang terjadinya morning sickness atau gejala mual dan muntah di masa trimester pertama kehamilan. Mual dan muntah yang dialami para ibu hamil biasanya terjadi pada pagi hari, namun tak jarang juga ada yang merasakannya hingga sepanjang hari.

2. Potensi Kelainan pada Kehamilan

Dilansir dari laman Healthline, tes hCG menggunakan darah dapat mendeteksi adanya kelainan pada kehamilan. Contoh kelainan pada kehamilan yang bisa dideteksi adalah kehamilan yang terjadi di luar kandungan (Kehamilan ektopik) dan adanya kemungkinan bayi mengidap penyakit down syndrome

3. Mendeteksi Umur Janin

Menurut laman Healthline, tes hCG menggunakan darah dapat mendeteksi umur dari janin yang ada di dalam kandungan ibu hamil. 

4. Potensi Keguguran

Pada laman Healthline, tes hCG dengan darah juga dapat mendiagnosis adanya potensi keguguran pada kehamilan. 

 

Kadar hCG 

Seperti dilansir dari laman Healthline, kadar hCG pada ibu hamil akan berubah-ubah seiring tumbuhnya janin di dalam kandunganya. Apabila kadar hCG lebih rendah dari ukuran kadar hCG normal bisa berarti salah perhitungan tentang jadwal kehamilan, potensi keguguran, dan adanya kehamilan ektopik. Sebaliknya jika kadar hCG lebih tinggi dari ukuran kadar hCG normal, hal yang dapat terjadi adalah kemungkinan mengandung anak kembar, salah menghitung tentang jadwal kehamilan, dan adanya potensi hamil anggur. 

Masih dilansir dari laman Healthline, hormon hCG yang berlebih dapat menyebabkan kanker. Penyakit kanker yang disebabkan oleh hormon hCG dengan jumlah yang melebihi batas normal adalah kanker uterus, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker testis pada pria.


 

  

Untuk mendukung Moms dalam pemberian ASI eksklusif untuk bayi, Moms bisa mengonsumsi Prenavita ASI Booster Honey Lychee Flavoured Power Drink yaitu minuman untuk pelancar ASI dan dapat membantu pemulihan ibu pasca persalinan. Berbagai kandungan yang ada di dalamnya sangat bermanfaat untuk menghasilkan ASI berkuantitas dan berkualitas yang kaya akan vitamin. Produk ini bisa didapatkan di official website MOOIMOM atau di official store MOOIMOM yang terdapat di berbagai e-commerce.

Bagikan Artikel: