mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bayi Terlilit Tali Pusar: Penyebab dan Pencegahannya

Bayi Terlilit Tali Pusar: Penyebab dan Pencegahannya

Dalam fase kehamilan hingga persalinan istilah tali pusar sudah tidak asing ya, Moms. Tali pusat atau yang seringkali disebut tali pusar adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan fetus atau janin. Fungsi dari tali pusar ini untuk menjaga viabilitas atau kelangsungan hidup serta memfasilitasi pertumbuhan embrio dan janin. Setelah bayi dilahirkan, tali pusar akan dijepit atau dipotong yang kemudian dibiarkan agar terpapar udara untuk pengeringan.

Walaupun  tali pusar memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup bayi, namun jika si Kecil terlilit tali pusar, hal ini bisa membahayakan nyawa bayi dalam kandungan. Bayi terlilit tali pusar disebut dengan sindrom tali nuchal atau Cord Around the Neck (CAN) syndrome


Baca Juga:
5 Komplikasi yang Sering Terjadi Pada Ibu Hamil


$[banner_single]$

Agar tidak kusut walau terlilit pada leher bayi, tali pusar dilapisi pelapis khusus berupa zat lunak dan licin atau biasanya dikenal sebagai Wharton’s Jelly. Wharton’s Jelly ini berfungsi untuk melindungi pembuluh darah yang ada di dalam tali pusar. Jika tali pusar terlilit, zat ini mampu mengurai lilitan tersebut.

Berdasarkan pemaparan diatas, tali pusar yang kusut atau mengikat tubuh bayi pada kehamilan Ibu cukup normal ya, Moms. Namun yang berbahaya jika tali pusar tersebut membungkus leher bayi selama masa kehamilan atau saat proses kelahiran. Lilitan tersebut dikenal dengan tali nuchal.

Artikel BMC Pregnancy Childbirth menjelaskan bahwa tali nuchal terjadi ketika tali pusar yang melilit leher janin hingga 360 derajat. Lebih lanjut, ahli medis menuturkan bahwa tali nuchal ini cukup umum karena terjadi diantara 1 dari tiga kelahiran. Bayi akan terlahir dengan sehat jika tidak ada komplikasi yang serius. Namun jika terjadi komplikasi, maka membutuhkan tindakan lanjutan dari dokter. 

Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar dan Pencegahannya

bayi terlilit tali pusar

Sindrom ini hanya dapat didiagnosis menggunakan ultrasound. Meskipun demikian, sindrom ini masih sangat sulit untuk dideteksi. Selain itu, USG hanya dapat mengidentifikasi tali pusar. Penyedia layanan kesehatan tidak dapat menentukan dari USG jika tali pusar menimbulkan risiko bagi bayi. 

Penyebab yang paling umum yakni:

  1. Hamil anak kembar, disebabkan karena pergerakan dua atau lebih bayi di dalam rahim hingga peluang tali pusar melilit akan tinggi.
  2. Wharton’s Jelly yang terlalu sedikit, hal ini dapat menyebabkan lilitan tali pusar dapat terjadi.
  3. Tali pusar yang panjang, yakni lebih panjang dari talu pusar pada umumnya (50-60 cm) memungkinkan terjadinya lilitan tali pusar akan lebih tinggi.

Baca Juga:
7 Masalah Kesehatan pada Ibu Hamil Tua


Jika Moms didiagnosis dengan tali pusar di awal kehamilan, penting untuk tidak panik. Tali pusar bisa terurai sebelum bayi lahir. Jika tidak, bayi Moms masih bisa lahir dengan selamat. Jika dokter mengetahui adanya potensi tali pusar selama persalinan, dokter akan menyarankan pemantauan ekstra agar dapat langsung mengetahui apakah bayi Moms mengalami komplikasi atau tidak.

Dalam hal ini, Moms juga perlu pintar-pintar dalam mengelola stres. Moms bisa mendiskusikan masalah ini dengan penyedia layanan kesehatan sehingga mereka dapat membantu Moms dalam menenangkan pikiran. 

Komplikasi yang paling sering terjadi dengan tali pusar yaitu selama persalinan. Tali pusar dapat tertekan selama kontraksi dan dapat mengurangi jumlah darah yang dipompa ke bayi sehingga menyebabkan detak jantung bayi menurun. Dengan pemantauan yang tepat,  dokter akan dapat mendeteksi masalah ini hingga sebagian besar kasus, bayi akan lahir tanpa komplikasi dari tali pusar. 

Sebaliknya, jika detak jantung bayi terus menurun, dokter biasanya menyarankan untuk persalinan sesar. Dalam kasus yang jarang terjadi, tali pusar juga dapat menyebabkan penurunan gerakan janin, penurunan perkembangan jika terjadi di awal kehamilan, atau persalinan yang lebih rumit.

Menjaga kehamilan agar janin sehat dan terhidar dari masalah merupakan hal yang penting. Terlebih, semakin tua masa kehamilan, semakin beragam pula gejala yang Moms rasakan dan membuat diri tidak nyaman. Untuk mengatasi hal itu, Moms bisa menggunakan Bamboo Maternity Support Belt

$[banner_single]$

Bebas beraktivitas saat hamil? Bisa, Moms. Sabuk penyangga perut hamil dari Mooimom, membantu mencegah perubahan postur tubuh pada saat hamil sehingga bisa digunakan setiap hari untuk mendukung aktivitas Ibu hamil. Dapatkan segera Mooimom Maternity Support Belt hanya di Mooimom!

Bagikan Artikel: