mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bahaya! Hindari 5 Hal ini Bila Sedang dalam Program ASI Ekslusif

Bahaya! Hindari 5 Hal ini Bila Sedang dalam Program ASI Ekslusif

Kita semua tahu bahwa menyusui mempunyai banyak manfaat yang luar biasa. Namun jika ASI yang keluar tidak banyak bahkan tidak lancar seperti yang kita mau, ini bisa jadi satu hal yang membuat para ibu stress.

 

Selain manfaat ASI yang luar biasa, ada beberapa hal yang sering kali terlewatkan untuk dibahas padahal hal ini juga wajib diketahui oleh para ibu yang sedang dalam proses menyusui. Dalam rangka mendukung para ibu memberikan ASI ekslusif kepada sang buah hati mereka, kami beritahukan kepada Anda tentang 5 hal yang tidak boleh dilakukan jika Anda sedang menyusui.

 

  1. Mengkonsumsi terlalu banyak kafein 

 

Menurut ABA (Australian Breastfeeding Association), ibu tetap bisa mengkonsumsi kafein dengan jumlah yang sedikit dan tetap tidak mempengaruhi sang bayi saat sedang dalam masa menyusui. Tapi, untuk bayi baru lahir cenderung lebih sensitif bahkan dibutuhkan waktu sekitar 160 jam untuk si bayi mencerna ASI yang mengandung kafein.

Baca juga : Manfaat Menyusui Bagi Sang Ibu

Beberapa ibu mengatakan bahwa jika mereka mengkonsumsi kafein, bayi mereka menjadi tidak bahagia, sering gelisah, atau sering kali mengalami mimpi buruk (rewel juga salah satunya).

 

  1. Alkohol

 

ABA mengatakan bahwa jika Anda mengkonsumsi alkohol, maka ASI akan langsung tercampur dengan alkohol. Alkohol dapat masuk ke ASI melalui aliran darah Anda, bergerak bebas dari darah ke ASI dan sebaliknya. Alkohol akan langsung bercampur dengan ASI dalam 30 hingga 60 menit setelah Anda mulai minum.  

Baca juga : Ternyata Begini Cara Memperbanyak ASI (Part 1)

Dengan sering memompa, bukan berarti alkohol seketika akan segera hilang dari Air Susu Anda karena alkohol tidak tersimpan di payudara Anda. Jika alkohol sudah hilang dari darah Anda, maka tentu saja Air Susu Anda baru akan bersih dari alkohol.

 

  1. Obat-obatan baik herbal maupun kimia

 

Sering kali banyak orang beranggapan bahwa obat-obatan herbal lebih aman saat menyusui ketimbang obat-obatan kimia. Ada baiknya para ibu yang menyusui tetap berkonsultasi kembali kepada para ahlinya apakah obat-obatan yang mereka konsumsi tidak memiliki efek samping bagi si bayi saat Anda menyusui. Nah bagaimana dengan jamu?

Jamu juga termasuk dalam minuman herbal yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Di lansir dari beberapa sumber bahwa jamu sebenarnya masih aman dikonsumi oleh ibu menyusui karena biasanya jamu terbuat dari bahan-bahan alami. Ibu yang melahirkan dengan normal diperbolehkan langsung minum jamu, namun jika sang ibu melahirkan lewat jalur operasi, maka sebaiknya menunggu 7 - 10 hari setelah melahirkan untuk minum jamu. Hal ini dikarenakan karena biasanya ibu yang melahirkan lewat jalur operasi masih akan diberi obat antibiotik dari dokter dan diikhawatirkan bila mengkonsumsi secara bersamaan akan memberikan efek buruk untuk kesehatan.

 

  1. Merokok 

 

ABA mengatakan bahwa beberapa ibu yang merokok percaya bahwa tampaknya lebih aman untuk memberikan susu formula kepada bayi mereka daripada menyusuinya. Sebaliknya, bayi yang diberi susu formula lebih mungkin untuk menderita efek lain 2 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan bayi yang disusui. Hal ini dikarenakan si bayi juga terkena asap rokok, perlu diketahui perokok pasif memang jauh lebih berbahaya daripada perokok aktif.

Baca juga : Kesalahan Moms Saat Menyusui

ASI mengandung unsur penting untuk membantu bayi melawan penyakit. Bayi sebagai perokok pasif biasanya memiliki resiko terkena infeksi paru-paru, asma dan sindrom kematian bayi mendadak. Sedangkan menyusui juga membantu melindungi bayi dari efek berbahaya dari asap rokok tersebut.

 

Tentu saja, akan lebih baik jika ibu menyusui tidak merokok. Tapi jika dia tidak bisa berhenti atau mengurangi, maka lebih baik untuk merokok namun tetap menyusui daripada menjadikan bayi sebagai perokok pasif dan memberikannya susu formula.

 

  1. Mentato Bagian Tubuh

 

Ketika Anda sedang menyusui dan tiba-tiba ingin memiliki tato, maka Anda pasti mengalami resiko terinfeksi. ABA mengatakan infeksi bakteri dapat ditularkan selama proses melakukan tato terutama sebagai akibat dari kontaminasi pigmen yang digunakan. Pastikan bahwa pigmen tersebut hanya sekali pakai, maka resiko terinfeksi bisa berkurang.

 

Hepatitis B atau C dan HIV adalah virus yang serius yang tentunya dapat ditularkan melalui peralatan untuk melakukan tato yang tidak dibersihkan atau disterilkan dengan benar setelah dugunakan. Kasus utama yang memprihatinkan dalam hal ini adalah mudahnya Ibu yang menyusui untuk tertular HIV karena HIV juga bisa menular melalui ASI dan tentu saja si kecil terancam virus HIV juga.

 

Resiko terinfeksi saat melakukan tato memang rendah, terutama jika dilakukan di salon terkemuka. Namun, hal ini perlu sekali untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para ibu yang ingin mentato bagian tubuhnya tetapi sedang menyusui si kecil.

 

Source : https://goo.gl/uyE7Ea

 

Bagikan Artikel: