mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bagaimana, Sih, Cara Menghitung HPL?

Bagaimana, Sih, Cara Menghitung HPL?

Sudah penasaran kapan Hari Perkiraan Lahir (HPL)? Namanya "perkiraan", maka tak selalu pasti. Ya, dikira-kira saja. Tapi untuk mengira-ngira juga butuh penghitungan, kok, Moms. Kadang ada benarnya. Kadang ada salahnya. Adakalanya bayi lahir lebih cepat. Adakalanya pula bersalin lebih lama dibanding perkiraan. Paling tidak, Moms sudah mencoba dan mau menghitung.

Oke, sebelum beranjak ke cara memperkirakan hari kelahiran, kita harus sepakat dulu. Untuk apa, sih, sebetulnya, mengetahui HPL? Barangkali ada di antara Moms yang penasaran. Barangkali juga, untuk memperkirakan kapan Moms mesti mempersiapkan segala sesuatu. Ya, fisik, ya mental. Apapun itu, berikut caranya, ya.

1. Hari pertama haid terakhir

Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu dari Hari Pertama Haid terkahir (HPHT).  Konsepsi lumrahnya terjadi pada 11 hingga 21 hari sesudah HPHT. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan oleh moms yang siklus menstruasinya teratur per 28 hari. Simak lebih lanjut tentang usia kehamilan berdasarkan HPHT dan cara menghitungnya di sini, ya.

2. Tanggal pembuahan atau ovulasi

Seperti disebutkan sebelumnya, HPL berdasarkan HPHT hanya bisa dilakukan oleh Moms yang siklus haid-nya teratur per 28 hari. Bagaimana jika tidak teratur?

Metode ovulasi menjadi jawabannya. Metode ini menghitung masa ovulasi terakhir yang dialami Moms. Lumrahnya, perempuan memiliki masa ovulasi atau masa subur sekitar 14 hari dari hari menstruasi terakhir.

Nah, Moms bisa menambahkan 266 hari atau 38 minggu dari tanggal masa subur pada haid terakhir.

3. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)

Metode ini merupakan yang paling akurat karena turut memadukan logika dan teknologi. Itu artinya, Moms harus mengatur jadwal bertemu dengan dokter kandungan.

Baca juga: Yuk Menghitung HPL dengan Rumus Ini!

Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara, yakni USG transvaginal dan USG transabdominal. USG transvaginal biasanya dilakukan pada awal kehamilan melalui jalan lahir. Melalui jenis USG ini, Moms dapat memastikan keberadaan kantung ketuban dan lokasi janin. Melalui citranya pula, Moms mampu mendeteksi kelainan-kelainan pada janin. Tentu, dengan panduan dokter.

USG transabdominal dilakukan melalui dinding perut. USG ini lumrahnya dilakukan ketika usia kandungan sudah cukup besar. Setelah lewat dari usia 12 minggu ke atas atau tiga bulan. Untuk mendapatkan hasil penghitungan yang lebih akurat, USG dapat dilakukan ketika usia kehamilan sudah mencapai empat minggu.

Bagikan Artikel: