mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

5 Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil yang Jarang Disadari

5 Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil yang Jarang Disadari

Bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air memang sangat mengganggu dan repot bahkan saat tidak mengandung, apalagi saat hamil. Apalagi kalau kamar mandi cukup jauh, tentu akan makin terasa melelahkan ya Moms! Sayangnya, entah bagaimana ceritanya ibu hamil malah lebih sering pipis dari sebelumnya. Apakah Moms penasaran apa penyebab buang air kecil saat hamil yang kerap jarang disadari?

Hormon

Sering buang air kecil merupakan efek dari perubahan hormon selama kehamilan. Perubahan hormon ini membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat, sehingga membuat ibu hamil jadi lebih sering pipis. Selain itu, pertumbuhan janin di dalam kandungan dapat menekan kandung kemih. Kondisi ini tentunya juga menyebabkan ibu hamil jadi sering buang air kecil. Pada awal kehamilan (trimester pertama), keluhan sering kencing dapat terjadi akibat peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Ini merupakan hormon kehamilan yang dapat memperbesar ukuran rahim.

Pertumbuhan Janin

Pada trisemester dua, sering pipis terjadi seiring pertambahan usia kehamilan, ukuran rahim akan semakin membesar sehingga kandung kemih akan semakin tertekan. Hal ini bisa mengurangi ruang penampungan, sehingga urine lebih mudah keluar. Selain itu, pertumbuhan janin juga menyebabkan tubuh dapat memproduksi lebih banyak urine, sebab ginjal harus lebih keras bekerja untuk membuang zat yang tidak berguna dari tubuh ibu hamil.

Belum lagi, saat hamil, umumnya volume darah akan mengalami peningkatan hingga 50 persen. Peningkatan jumlah volume darah ini memang berguna untuk menunjang tumbuh kembang si Kecil namun berefek terhadap intensitas buang air kecil ibu hamil.

Posisi Janin

Posisi janin yang berubah pada trisemester terakhir, juga bisa membuat ibu makin sering pipis. Tekanan di kandung kemih semakin meningkat karena posisi janin yang berada di bawah. Kondisi ini menjadikan ibu sering buang air kecil, walau kantung kemih Ibu kosong. Apalagi saat menjelang persalinan, biasanya ibu makin sangat sering ke kamar mandi.

Gejala Penyakit

Ternyata sering pipis pada ibu hamil juga bisa jadi karena adanya penyakit. Salah satunya adalah diabetes gestasional. Selain bisa menyebabkan sering buang air kecil selama hamil, diabetes gestasional ini juga rentan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas rata-rata, bayi lahir prematur hingga alami preeklampsia. Oleh karena itu, kontrol gula darah Moms selama kehamilan.

Baca juga: Tips Mengatasi Keinginan Buang Air Kecil pada Ibu Hamil

Selain itu penyakit lain adalah gejala infeksi saluran kemih. Frekuensi buang air kecil yang lebih sering bisa menjadi gejala dari infeksi saluran kemih. Moms patut curiga jika frekuensi buang air kecil sering yang dialami disertai dengan gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, air kencing berwarna keruh, buang air kecil yang tidak tertahankan, terdapat darah dalam air kencing, air kencing berbau, hingga nyeri perut pada bagian bawah. Sebab beberapa hal tersebut merupakan gejala atau tanda dari penyakit infeksi saluran kemih.

Cara Mengatasinya

Meski begitu, ada beberapa cara yang Moms bisa coba untuk mengurangi intensitas pipis, seperti:

  1. Mengurangi kafein, seperti soda, teh, dan kopi.
  2. Posisi yang benar saat pipis, caranya, condongkan tubuh agar ke depan saat buang air kecil agar kandung kemih Moms kosong sempurna.
  3. Senam kegel, lakukan senam Kegel untuk melatih dan menguatkan otot panggul. Latihan ini bisa membantu Moms mengontrol kandung kemih dan mengurangi frekuensi buang air kecil.
  4. Kurangi minum di malam hari agar bisa beristirahat penuh namun tetep terhidrasi dengan banyak minum di siang hari.
  5. Jauhi stres dan tetap positif selama kehamilan, bukan hanya agar tidak sering pipis namun sehat secara keseluruhan.
  6. Makan-makanan sehat dengan gizi seimbang yang baik bagi ibu dan juga cukup nutrisi bagi Si Kecil.

Nah sudah tahu, kan, sering buang air kecil dan juga cara mengatasinya? Selamat mencoba dan yang paling penting, konsultasikan segala kondisi dengan dokter kandungan Moms apalagi kalau sampai terjadi sesuatu yang mencurigakan. Sehat selalu!

Bagikan Artikel: