mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ini 5 Alasan Mengapa Banyak Moms Melakukan Moms Shaming

Ini 5 Alasan Mengapa Banyak Moms Melakukan Moms Shaming

Saat ini banyak para Moms yang merasakan bahwa setiap gerakannya dalam mengasuh si kecil selalu mendapat komentar negatif dari setiap orang. Parahnya, komanter negatif itu terkadang datang dari kaum perempuan yang juga seorang Moms. Hal ini umumnya biasa disebut dengan istilah "Mom-shaming".

Istilah "mom-shaming" merujuk pada sebuah perilaku mempermalukan ibu lain dengan cara menampilkan diri sebagai ibu yang lebih baik, lebih hebat, dan paling sempurna. Tahukah Moms bahwa tanpa disadari perilaku ini dapat membuat sesama Moms menjadi lebih membatasi ekspresi mereka dalam mengasuh anak? Oleh karena itu, setiap Moms wajib menghidari Moms shaming. Seorang analisi Stephanie Barnhart, Pendiri Social Minded Media Group dan editor Mommy Nearest, New York, AS telah marangkum 5 penyebab seorang moms melakukan shaming kepada moms lainnya.

1. Mencari Perhatian 

Biasanya pelaku shaming tidak mendapat pengakuan dan penghargaan dalam lingkungan sehingga mencari cara agar ia menjadi menonjol dan dihargai di lingkungannya. Salah satu cara adalah dengan mencibir dan menghina ibu-ibu di sekitarnya agar down dan akan menganggap dirinya paling benar.

2. Marah 

Kemungkinan rama marah yang tak terlampiaskan pada keluarga atau anak, akhirnya dilampiaskan pada ibu lain. Sehingga, pada saat ia melakukan "mom-shaming" pada ibu lain, ia dapat menyalurkan kemarahannya yang ia pendam di dalam keluarganya.

3. Cemburu 

Faktanya, setiap ibu mempunyai ciri khas berbeda-beda. Bisa jadi, pelaku merasa cemburu pada ibu-ibu lain yang mempunyai kelebihan dibandikan dengan dirinya. Misalkan, seorang ibu masih bisa merawat dirinya dengan baik meski sudah mempunyai anak. Sedangkan dirinya, merasa tak secantik dan tak seberuntung ibu-ibu yang lain. 

4. Kelelahan

Tak dapat diabaikan, kelelahan dalam mengurus anak dan rumah, membuat ibu mudah tersulut emosi. Sehingga, tanpa disadari, perkataan yang keluar dari mulutnya menjadi media tersalurkannya kelelahan yang ia rasakan. 

5. Haus Pengakuan

Kita yang ditakdirkan menjadi ibu rumah tangga, pasti sepakat sebenarnya tak meminta lebih penghargaan muluk-muluk dari orang-orang terdekat. Tidak menutup kemungkinan, pelaku mom-shaming salah satu motifnya adalah karena dirinya ingin diakui kiprahnya. Seringkali tanpa disadari penyampaian lisan ini dapat menyakiti hati orang-orang yang di dekat kita. Mungkin maksud kita hendak menasehati, berbagi cerita atau memberikan solusi. Namun, tidak jarang hal tersebut disampaikan dengan cara yang salah dan justru menyakiti moms lainnya.

Bagikan Artikel: