mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Kelahiran Prematur: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya

Kelahiran Prematur: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya

Kelahiran prematur merupakan tahap akhir suatu persalinan yang terjadi kurang dari 37 minggu kehamilan. Moms mesti mewaspadai beberapa tanda khusus yang berpotensi membawa Moms pada proses persalinan prematur. Berpotensi, artinya tidak selalu terjadi. Jangan tegang. Tetap tenang. Berikut isyarat-isyaratnya:

- Kontraksi setidaknya lima kali dalam setiap satu jam.

- Keluar cairan ketuban dari vagina.

- Keluarnya lendir disertai bercak darah di vagina.

- Kram di perut bagian bawah, seperti saat menstruasi.

- Rasa tertekan di daerah panggul dan vagina.

- Nyeri punggung bagian bawah.

Mengapa tanda-tanda itu bisa muncul?

Baca Juga: Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur, Semuanya Penting!

Tak ada yang tahu pasti. Berbagai penelitian pun belum menemukan jawaban yang sahih. Meski begitu, beberapa faktor risiko di bawah ini perlu dicermati, ya, Moms.

- Moms berusia di bawah 18 tahun atau lebih dari 35 tahun.

- Memiliki berat badan rendah atau berlebih.

- Menjalani kehamilan kembar.

- Menderita kelainan pada rahim, leher rahim (serviks), dan plasenta.

- Menderita gangguan kesehatan, seperti penyakit menular seksual, infeksi, hingga komplikasi kehamilan.

- Mengalami kekerasan fisik, seksual, atau emosi.

- Mengalami stres berat selama hamil.

- Tidak memeriksakan kesehatan kandungan secara rutin.

Kini, ketika Moms mengetahui faktor risiko dan gejala yang mengisyaratkan persalinan prematur, akan bijaksana jika Moms segera melakukan pencegahan dini. Misalnya mengasup lebih banyak vitamin, beristirahat cukup atau memeriksakan diri ke dokter kandungan. Dokter kandungan barangkali akan melakukan pemeriksaan terhadap panggul atau USG transvaginal. Kedua cara itu akan memberi tahu apakah serviks Moms mulai menipis dan terbuka menjelang persalinan.

Jika persalinan prematur tak mampu terhindarkan, Moms juga harus mempersiapkan diri. Rajin berolahraga ringan, merawat payudarasebagai sumber air susu ibu (ASI) dan, tak lupa, sisihkan waktu yang cukup untuk menenangkan diri.

Bagikan Artikel: