mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur, Waspada Ya Moms!

Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur, Waspada Ya Moms!

Mungil, tetapi kuat. Tampak ringkih, tetapi ia, semoga, akan tumbuh menjadi anak pemberani. Barangkali itulah dua dari harapan Moms yang baru saja melahirkan seorang bayi prematur.

Kelahiran prematur merupakan tahap akhir suatu proses persalinan yang mendahului perkiraan tanggal lahir bayi. Bisa jadi pekan ke-33 , ke-34 atau ke-35 sebelum permulaan pekan ke-37 kehamilan, atau ketika seorang perempuan mengandung bersiap-siap menyambut proses persalinan yang matang.

Bayi prematur, khususnya yang waktu kelahirannya jauh mendahului pekan perkiraan persalinan ibunya, acapkali memiliki gejala serta masalah kesehatan yang rumit. Komplikasinya bervariasi. Semakin dini waktu kelahiran seorang bayi prematur, kian tinggi pula risiko komplikasi kesehatannya.

Kesulitan bernapas, jeda napas yang terlalu panjang serta tekanan darah rendah mungkin sekali mengiringi hari-hari awal sang bayi prematur di dunia. Selain itu, sistem kekebalan tubuh seorang bayi prematur kadangkala sulit berkembang secara maksimal. Bagaimanapun, bantuan pertama yang menopang energi hidup bayi prematur, tak lain dan tak bukan, adalah air susu ibu (ASI).

Kehangatan ASI ditopang panas tambahan dari inkubator memberikan energi baru bagi sang bayi prematur. Energi untuk tetap hidup. Energi untuk melihat dunia dan membuat ibu mereka mampu berkata: “Tiada yang mustahil.”

 

Faktor Risiko Kelahiran Prematur

Hingga kini, penyebab kelahiran prematur belum bisa secara spesifik dipastikan. Meski begitu, dari sejumlah penelitian diketahui beberapa faktor risiko kelahiran prematur, antara lain:

  • Dalam keluarga, ada riwayat kelahiran prematur
  • Kehamilan dengan anak kembar dua, kembar tiga dan kelipatan seterusnya
  • Pembuahan melalui fertilisasi in vitro
  • Moms memiliki masalah dengan rahim
  • Moms atau Ayah merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang
  • Moms mengalami infeksi pada masa kehamilan, terutama yang berkaitan dengan cairan ketuban serta saluran genital bawah
  • Moms memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau diabetes
  • Moms sedang berada di bawah tekanan psikologis
  • Sebelumnya Moms pernah mengalami keguguran janin
  • Moms baru saja menderita cedera atau trauma fisik

Bagikan Artikel: