mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ibu Hamil Lebih Sensitif dan Mudah Menangis, Ini Alasannya

Ibu Hamil Lebih Sensitif dan Mudah Menangis, Ini Alasannya

Perubahan hormonal dan meningkatnya kadar hormon estrogen dan progesteron selama masa kehamilan tentu menimbulkan banyak efek untuk ibu hamil, baik gangguan kesehatan secara fisik maupun secara mental. Secara emosional, ibu hamil kerap kali mengalami cemas, lebih sensitif, dan mudah menangis. Seperti misalnya menonton film atau series yang sebenarnya tidak terlalu sedih, namun bagi ibu hamil akan terasa lebih menyedihkan. Ibu hamil lebih sensitif dan mudah menangis adalah hal yang wajar kok Moms. 

 

Baca juga: Manfaat Musik Pada Kehamilan

 

Penyebab Ibu Hamil Sensitif dan Mudah Menangis

Meskipun Moms termasuk orang yang secara alami bersifat sentimental atau emosional, namun besar kemungkinan untuk lebih sering menangis selama kehamilan. Atau jika Moms termasuk orang yang jarang meneteskan air mata, luapan emosi yang tidak terkendali mungkin akan mengejutkan. Pada dasarnya, emosi adalah bagian normal dari kehamilan. Dilansir dari Healthline, berikut ini penyebab ibu hamil mudah menangis berdasarkan trimester kehamilan, antara lain: 

1. Trimester pertama

Menangis pada trimester pertama bukanlah hal yang aneh, mengingat pada saat itulah terjadi perubahan hormonal. Kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi selama trimester pertama berperan besar atas beberapa perubahan suasana hati yang ditandai dengan mudah tersinggung dan sedih. Ditambah dengan kehamilan adalah perubahan besar dalam hidup. Jika alasan ini dikombinasikan dengan hormon yang berubah dengan cepat, tangisan selama trimester pertama mungkin disebabkan oleh perasaan bahagia yang ekstrim hingga kecemasan atau ketakutan bahwa sesuatu akan terjadi pada bayi.

2. Trimester kedua dan ketiga

Perubahan hormonal dapat berlanjut hingga trimester kedua dan ketiga. Tubuh Moms berubah dengan cepat, sehingga dapat meningkatkan tingkat kecemasan. Akibatnya, beberapa wanita mungkin merasa lebih gelisah pada trimester kedua. Rasa stres dan frustasi menghadapi masalah sehari-hari juga memicu ibu hamil sensitif dan mudah menangis.

Saat Moms mulai mendekati waktu persalinan, mungkin ada banyak hal yang Moms pikirkan. Moms mulai memikirkan persiapan untuk persalinan, mempersiapkan keuangan dan biaya persalinan, dan mungkin persalinan membuat Moms sedikit panik, apalagi jika ini adalah kehamilan pertama Moms. Hal-hal itulah yang membuat stres, dan memicu ibu hamil sensitif dan mudah menangis di trimester ini.

 

Baca juga: Jalani Momen Kehamilan dengan Bahagia Seperti Ini!

 

Apakah Ibu Hamil yang Sensitif dan Mudah Menangis Berdampak pada Janin?

Sebuah studi dari Association for Psychological Science menemukan fakta bahwa janin berusia 6 bulan dapat merasakan dampak emosi ibunya. Bahkan, kesehatan emosi bayi terbentuk sejak masih dalam kandungan. Perasaan stres sesekali pada ibu hamil tidak akan membawa pengaruh negatif pada bayinya. Namun, hal ini akan menjadi masalah ketika stres terjadi terus-menerus, karena memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melahirkan bayi yang rewel.

Dilansir dari laman NCBI, sebuah studi juga membuktikan bahwa gangguan kesehatan mental seperti cemas dan depresi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, hingga meningkatkan risiko depresi pasca persalinan. Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk mencari bantuan medis jika kesehatan mentalnya terganggu.

 

Cara Menangani Emosional yang Sensitif dan Mudah Menangis Selama Kehamilan

Perubahan hormonal selama kehamilan berperan besar dalam munculnya berbagai macam emosional pada ibu hamil. Namun, sayangnya Moms tidak dapat mengontrol perubahan hormonal selama kehamilan tersebut. Jangan khawatir, Moms beberapa cara ini bisa membantu meringankan efek dari perubahan hormonal ini, terutama dalam meredakan emosional, antara lain:

  1. Tidur yang cukup. Selain dapat menimbulkan mudah lelah, waktu tidur yang terlalu sedikit juga dapat meningkatkan tingkat stres, dan membuat Moms lebih mudah tersinggung. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur setidaknya 7 sampai 9 jam setiap malam ya Moms.
  2. Bicaralah dengan ibu lain atau wanita hamil lain. Mendapatkan dukungan, baik secara online maupun melalui percakapan dengan ibu hamil lainnya juga dapat meredakan beberapa ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan kehamilan. Dengan berbicara dengan ibu lain, Moms dapat berbagi saran, menceritakan kisah pribadi, dan saling mendukung secara emosional. 
  3. Aktif secara fisik. Jalan-jalan, berenang, mengikuti kelas aerobik, atau melakukan senam kegel saat hamil bisa menenangkan dan membantu proses persalinan agar lancar juga loh Moms. Konsultasi kepada dokter tentang latihan ringan selama kehamilan yang tepat untuk meningkatkan energi dan meningkatkan kesehatan mental juga bisa dilakukan.
  4. Jangan membebani diri sendiri. Bagi orang tua baru tentu butuh waktu untuk mempersiapkan bayi. Hal ini bisa sangat melelahkan dan membuat stres. Tetapi jangan merasa bahwa Moms harus melakukan semuanya sendiri, atau Moms harus melakukan semuanya sebelum bayi lahir. Biarkan semuanya berjalan sesuai waktunya. Jenis tekanan ini dapat menyebabkan frustasi, merasa bersalah, dan juga lebih sensitif secara emosional.
  5. Konsultasikan dengan dokter. Jika Moms merasa rasa sedih ini mengacu ke arah munculnya gejala depresi, bicarakan segera dengan dokter. Antidepresan tertentu aman dikonsumsi selama kehamilan. Selain itu, mengobati depresi selama kehamilan dapat menurunkan risiko mengembangkan depresi postpartum setelah bayi lahir.

Ibu hamil lebih sensitif dan mudah menangis adalah hal yang wajar, namun Moms juga perlu untuk mengontrol emosi selama kehamilan. Konon, ibu hamil yang bahagia akan melahirkan bayi bahagia.

Bagikan Artikel: