mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Histerektomi Adalah Operasi Pengangkatan Rahim, Apa Penyebabnya?

Histerektomi Adalah Operasi Pengangkatan Rahim, Apa Penyebabnya?

Pernahkah Moms mendengar histerektomi? Histerektomi atau yang lebih dikenal dengan pengangkatan rahim dilakukan ketika Moms memiliki penyakit tertentu namun tidak kunjung membaik keadaannya. Dilansir dari Healthline.com, histerektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat rahim wanita. Rahim yakni tempat bayi tumbuh saat seorang wanita hamil dan lapisan rahim adalah sumber darah menstruasi ada.

Moms mungkin memerlukan histerektomi karena berbagai alasan. Pembedahan dapat digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi nyeri kronis serta jenis kanker dan infeksi tertentu. Tingkat histerektomi bervariasi tergantung pada alasan pembedahan. Dalam kebanyakan kasus, seluruh rahim akan diangkat. 

Lebih lanjut, dokter juga dapat mengangkat ovarium dan saluran tuba selama prosedur. Ovarium adalah organ yang menghasilkan estrogen dan hormon lainnya. Tuba falopi adalah struktur yang mengangkut sel telur dari ovarium ke rahim. Setelah menjalani histerektomi, Moms akan berhenti mengalami menstruasi dan juga tidak akan bisa hamil.

Baca Juga: Serba-serbi Operasi Caesar yang Harus Moms Ketahui

Penyebab Wanita Harus Operasi Histerektomi

Terdapat beberapa kondisi atu penyakit yang biasanya dokter rekomendasikan agar Moms menjalankan posedur histerektomi, diantaranya:

  • Menorrhagia

Menoharrgia dapat disebut juga sebagai menstruasi yang berlebihan atau kondisi medis dimana jumlah darah pada saat haid berlangsung lebih dari 7 hari. Terlebih terdapat gejala lain yakni kram dan nyeri perut. Hal ini hanya bisa ditangani oleh prosedur histerektomi, terutama jika menorrhagia sudah mengganggu aktivitas hingga tidak adanya pemberhentian darah yang keluar.

  • Endometriosis

Kondisi ini dikarenakan adanya jaringan yang membentuk lapisan dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan pada endometrium ini biasanya dapat tumbuh di indung telur, tuba falopi atau saluran telur, vagina hingga rektum. Gejala yang dirasakan penderita adalah nyari haid, nyeri panggul, menstruasi tidak teratur dan terasa nyeri setelah berhubungan seks.

  • Radang panggul

Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) yaitu infeksi pada organ reproduksi wanita seperti serviks, rahim dan ovarium. Gejala yang biasanya dirasakan adalah nyeri panggul dan demam hingga adanya cairan yang keluar dari vagina. Radang panggul disebabkan adanya bakteri yang menular dan menyebar dari vagina ke rahim, tuba falopi ataupun ovarium.

  • Miom

Gejala miom yang paling sering dirasakan adalah rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi, pendarahan menstruasi yang banyak dengan periode yang lama hingga nyeri panggul. Namun dalam beberapa kasus ditemukan tidak adanya gejala. Miom merupakan benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di dinding luar ataupun dalam rahim. Miom dapat disebut juga fibroid uterus.

  • Rahim kendur
    Kekenduran ini dapat terjadi karena jaringan dan ligamen yang menopang rahim menjadi lemah. Gejala yang dapat dirasakan penderitanya diantaranya, nyeri punggung, urine bocor, sulit berhubungan seks, dan merasa ada sesuatu yang turun dari vagina.

  • Kanker kewanitaan
    Kanker ini berada pada area atau organ kewanitaan. Kanker kewanitaan yang dimaksud antara lain adalah kanker ovarium, tuba falopi, dan kanker rahim.

Baca Juga: Alami Kista Saat Hamil, Begini Moms Cara Menghilangkannya

Hal yang Dipersiapkan Sebelum Operasi

  1. Mencari Informasi sebanyak-banyaknya

Moms bisa menanyakan hal sebanyak-banyaknya kepada dokter tentang prosedur pengangkatan rahim, ataupun efek samping dan berapa lama pemulihannya. Dengan cukupnya informasi, Moms bisa mengurangi kecemasan dan akan lebih nyaman dan tenang sebelum operasi dilakukan.

  1. Perhatikan Berat Badan

Tahukah Moms jika berat badan dapat meningkatkan resiko yang bisa terjadi akibat obat bius ataupun operasi yang dijalankan. Dilansir dari Everyday Health, perempuan yang memiliki berat badan berlebih, akan lebih berisiko kehilangan darah dan mempengaruhi waktu operasi lebih lama. Disarankan sebelum operasi, Moms memiliki berat badan yang ideal dan konsultasikan pula ke dokter.

  1. Berhenti Merokok

Permasalahan akan pernapasan saat operasi akan meningkat resikonya jika Moms merokok. Tidak hanya itu, pasien yang merokok akan lebih lama pulihnya dibandingkan dengan yang tidak. Sebaliknya, mengurangi atau berhenti merokok dapat membantu meminimalkan penggunaan obat bius hingga mempercepat pemulihan pasca operasi.

  1. Perbanyak Minum Air Putih dan Atur Pola Makan

Memperbanyak minum air putih sangat dianjurkan karena akan membantu tubuh tetap terhidrasi dan dapat mencegah sembelit. Kemudian, aturlah pola makan dengan memilih makanan yang ringan seperti setangkup roti, salad atau sup pada saat 6-8 jam sebelum operasi. Rentang waktu tersebut menghindari Moms dari mual dan muntah saat dan setelah operasi dilakukan.

  1. Hindari Stress

Sebisa mungkin, Moms perlu menenangkan diri agar tidak stres. Faktanya, ketika seseorang merasa stres sebelum operasi, maka tubuh akan melepaskan hormon stres dan dapat menurunkan sistem imun tubuh. Ketika sistem imun menurun, tubuh tidak mampu mengelola rasa sakit dan infeksi selama operasi.

Histerektomi adalah prosedur yang perlu dijalankan ketika beberapa penyakit tidak dapat disembuhkan dengan penanganan lainnya. Walaupun histerektomi adalah operasi besar, Moms perlu tenang dan konsultasikan kondisi Moms kepada dokter. Pasca operasi, Moms juga tidak perlu khawatir dengan bekas jahitan operasi. Pasalnya, kulit akan terus meregrenasi sel agar tumbuh kulit yang baru. Agar maksimal, Moms bisa gunakan Mooimom Belly Cream.

Mooimom Belly Cream mengandung ekstra edelweiss yang kaya akan antioksidan untuk mencegah tanda penuaan dini dan memberi efek menenangkan pada kulit. Kandungan croton lecheri extract dapat membantu mengecangkan kulit, meningkatkan elastisitas kulit, membantu menyamarkan strech mark dan bekas luka.

Tidak hanya itu, Mooimom Belly Cream mengandung soluble collagen essence untuk meningkatkan relaksasi kulit, meningkatkan dan menjaga kelembapan kulit serta membuat kulit lebih berkilau dan kenyal. Kandungan minyak biji kakao maroko kaya akan vitamin E sehingga dapat mencegah kekeringan kulit dan keriput serta memperlambat garis-garis halus. 

Operasi dengan tenang dan kulit tetap cantik dengan Mooimom Belly Cream yang bisa Moms dapatkan hanya di website Mooimom!

 

Bagikan Artikel: