mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Sering Mengalami Nyeri Haid? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Meredakannya

Sering Mengalami Nyeri Haid? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Meredakannya

Nyeri haid, di dalam dunia medis disebut dismenore adalah keluhan umum yang kerap dialami wanita saat haid. Nyeri biasanya muncul pada awal masa menstruasi, tepatnya di perut bagian bawah. Nyeri bisa terasa ringan dan tidak mengganggu, hingga terasa berat dan tidak tertahankan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami nyeri haid yang lebih parah, di antaranya:

  • Berusia di bawah 30 tahun
  • Riwayat menstruasi pertama kali saat berusia 11 tahun atau lebih awal
  • Menorrhagia
  • Perdarahan berlebihan selama menstruasi (metrorrhagia)
  • Riwayat keluhan nyeri haid parah di keluarga
  • Berat badan berlebih atau kurang
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol

Baca Juga: Kram Perut Saat Hamil 9 Bulan, Tanda Persalinan Sudah Dekat?

Berbagai Penyebab Nyeri Haid

Nyeri haid yang dialami wanita saat menstruasi bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Kontraksi otot pada rahim

Saat menstruasi, dinding rahim akan meluruh dan berkontraksi lebih kencang untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Keluarnya sel telur dan jaringan dinding rahim inilah yang tampak menyerupai darah haid.

Kontraksi ini dapat menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutus suplai darah dan oksigen ke rahim. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyeri, seperti prostaglandin.

Prostaglandin dapat membuat otot rahim berkontraksi semakin kencang, sehingga menimbulkan nyeri haid. Zat ini juga dapat menimbulkan beberapa keluhan lain saat haid, seperti mual, mulas, lemas, dan sakit kepala.

Setelah menstruasi selesai, jumlah prostaglandin akan berkurang, sehingga nyeri haid dan gejala lainnya pun bisa mereda dengan sendirinya.

2. Kondisi atau penyakit tertentu

Nyeri haid atau dismenore terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Dismenore primer adalah rasa nyeri yang umum dialami wanita, terutama di masa awal menstruasi.

Sementara itu, dismenore sekunder merupakan rasa nyeri yang disebabkan oleh beberapa penyakit atau kondisi:

  • Endometriosis
  • Radang panggul
  • Adenomiosis
  • Fibroid atau miom, yaitu tumor di dinding rahim yang tidak bersifat kanker
  • Efek samping penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau intrauterine device (IUD)

Selain itu, nyeri haid juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti masalah pada kandung kemih atau saluran indung telur (tuba Falopi) dan penyempitan leher rahim.

Baca Juga: Siklus Menstruasi Tidak Lancar? Coba Konsumsi Ini Deh!

Cara Meredakan Nyeri Haid

Tidak sedikit wanita yang membutuhkan obat untuk meredakannya. Selain obat-obatan, sebenarnya masih banyak perawatan rumahan lain yang bisa dilakukan.

Melansir dari Medical News Today, berikut ini perawatan rumahan yang mampu meringankan nyeri haid, yaitu:

1. Menerapkan Panas

Menerapkan panas ke area perut mampu meredakan nyeri yang kamu rasakan. Kamu bisa mengisi air hangat kedalam botol atau bantal pemanas untuk ditempelkan ke bagian perut. Panas yang dihantarkan ke perut dapat mengendurkan otot dan meredakan kram.

Selain itu, panas membantu otot rahim dan organ di sekitarnya rileks yang otomatis meredakan kram dan ketidaknyamanan. Kamu juga dapat menempatkan bantal pemanas di punggung bawah untuk menghilangkan sakit punggung. Cara lainnya, kamu bisa berendam dalam air hangat yang membantu mengendurkan otot-otot di perut, punggung, dan kaki.

2. Olahraga Ringan

Kalau kamu berpikir bahwa olahraga wajib dihindari saat nyeri haid, maka kamu salah besar. Faktanya, olahraga dianjurkan saat nyeri karena mampu meringankan rasa sakit.

Olahraga berat mungkin tidak dianjurkan saat kamu merasa kesakitan, tetapi peregangan ringan, berjalan-jalan atau melakukan yoga akan membantu. Melalui olahraga, kamu akan melepaskan endorfin yang merupakan hormon penghilang rasa sakit alami.

Jika segan untuk olahraga di luar rumah, lakukan olahraga ringan di dalam rumah menggunakan MUGU Play Mat. Memiliki permukaan anti slip, sehingga aman dan bebas terjatuh.

3. Akupunktur

Hasil penelitian yang telah dipublikasikan di PLOS One menunjukkan, akupunktur mampu meredakan kram menstruasi. Selain dapat mendorong pelepasan endorfin, perawatan ini dapat mengurangi peradangan dan membantu wanita lebih rileks.

4. Pijat

Mendapatkan pijatan lembut di area atas perut juga dapat merilekskan otot-otot panggul dan mengurangi kram. Sebelum memijat, kamu bisa mengoleskan minyak pijat, body lotion, atau minyak kelapa ke kulit agar lebih mudah.

5. Mengoleskan Minyak esensial

Penelitian yang diterbitkan dalam National Center for Biotechnology Information membandingkan pereda nyeri haid setelah mendapat pijat perut pada dua kelompok siswa perempuan.

Satu kelompok mendapat pijatan menggunakan minyak almond, sedangkan kelompok lain mendapat pijatan menggunakan campuran minyak esensial yang terdiri dari kayu manis, cengkeh, lavender, dan mawar dalam basis minyak almond.

Para peneliti menemukan bahwa kelompok yang menggunakan minyak esensial merasa lebih lega dari kram menstruasi daripada kelompok yang hanya menggunakan minyak pembawa. Jika kamu ingin mencobanya, kamu bisa menambahkan beberapa tetes setidaknya satu dari minyak esensial ini ke minyak pembawa untuk memijat perut.

6. Mengubah Pola Makan

Melakukan beberapa perubahan dalam pola makan dapat mengurangi kram menstruasi. Mengonsumsi makanan kaya asam lemak omega-3, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, protein tanpa lemak dan biji-bijian membantu tubuh tetap sehat.

Jangan lupa pula untuk memenuhi asupan cairan dengan minum air putih, kaldu dari sup atau teh herbal agar tubuh tetap terhidrasi. Alasannya, dehidrasi nyatanya menjadi penyebab umum terjadinya kram otot.

Bagikan Artikel: