mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Diabetes pada Ibu Hamil, Apakah Berbahaya? Kenali Risiko, Gejala dan Cara Mengatasinya

Diabetes pada Ibu Hamil, Apakah Berbahaya? Kenali Risiko, Gejala dan Cara Mengatasinya

Ibu hamil bisa terkena diabetes loh, Moms! Sehingga Ibu hamil yang menderitanya perlu menjalani pola hidup sehat hingga rutin untuk berkonsultasi dengan dokter. Diabetes yang dialami oleh Ibu hamil dinamakan diabetes gestasional. Dimana, menurut Web MD, diabetes gestasional ini berarti Moms memiliki kadar gula darah yang tinggi selama masa kehamilan. 

Selain karena faktor kepemilikan riwayat diabetes, dikutip dari National Health Service di UK, perempuan yang memiliki indeks massa tubuh atau IMT diatas 30 ialah yang paling berisiko. Kemudian, jika Moms pernah melahirkan bayi dengan berat di atas 4,5 kg, risiko diabetes pun juga meningkat.

Menurut artikel Gestational Diabetes yang dipublikasikan oleh healthline.com, selama kehamilan, beberapa perempuan mengalami kadar gula darah tinggi. Lalu, diabetes gestasional biasanya berkembang antara minggu ke 24 dan 28 kehamilan. Untuk itu, The American Diabetes Association (ADA) mendorong para dokter untuk secara rutin melakukan pengecekan pada Ibu hamil untuk mengetahui tanda-tanda diabetes gestasional pada minggu-minggu tersebut.

Baca Juga: Yuk, Moms Ketahui Berapa Berat Badan Bayi Normal dan Cara Menaikkannya

Diabetes gestasional juga akan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 di masa depan. Jika tidak dikelola dengan baik, ini juga dapat meningkatkan risiko anak Moms terkena diabetes dan meningkatkan risiko komplikasi untuk Moms dan bayi selama kehamilan dan persalinan.

Diabetes Gestasional: Gejala, Penyebab dan Risiko

Diabetes gestasional jarang menimbulkan gejala. Jika Moms benar-benar mengalami gejala, kemungkinan besar itu ringan. Pada beberapa kasus, kondisi akan diketahui setelah melakukan tes atau konsultasi kehamilan secara rutin, yakni salah satu tesnya adalah tes gula darah. Jika memang Moms memiliki kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia), Moms akan mengalami beberapa keluhan yakni:

  • Sangat mudah merasa lelah
  • Penglihatan kabur
  • Merasakan haus yang berlebihan
  • Kebutuhan buang air kecil yang berlebihan dan airnya keruh

Walaupun penyebab pasti diabetes gestasional tidak diketahui, tetapi kemungkinan hormon sangat berperan dalam hal ini. Saat Moms hamil, tubuh Moms memproduksi beberapa hormon dalam jumlah yang lebih besar, termasuk:

  • Laktogen plasenta manusia atau human placenta lactogen (hPL)
  • Hormon yang meningkatkan resistensi insulin

Hormon-hormon ini memengaruhi plasenta Moms dan membantu mempertahankan kehamilan. Seiring waktu, jumlah hormon ini di dalam tubuh Moms akan meningkat dan mulai membuat tubuh Moms kebal terhadap insulin, yakni hormon yang mengatur gula darah Moms.

Insulin ini membantu memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel-nya Moms untuk digunakan sebagai energi. Saat hamil, tubuh Moms secara alami menjadi sedikit resisten terhadap insulin, sehingga lebih banyak glukosa tersedia dalam aliran darah Moms untuk diteruskan ke bayi. Jika resistensi insulin menjadi terlalu kuat, kadar glukosa darah Moms mungkin meningkat secara tidak normal dan dapat menyebabkan diabetes gestasional.

Baca Juga: 7 Cara Bangun Kebiasaan Baik untuk Ibu Hamil, Agar Tetap Sehat dan Bugar

Lalu bagaimana jika diabetes gestasional tidak terkelola dengan baik? Jika diabetes gestasional Moms tidak terkelola dengan baik, kadar gula darah mungkin akan tetap selalu tinggi dari yang seharusnya selama masa kehamilan. Ini dapat menyebabkan komplikasi dan mempengaruhi kesehatan bayi dalam janin. Misalnya, saat bayi lahir, bayi mungkin memiliki:

  • Kelebihan berat badan lahir yang tinggi
  • Kesulitan bernapas
  • Gula darah rendah
  • Distosia bahu, yang menyebabkan bahu mereka tersangkut di jalan lahir selama persalinan

Bayi mungkin juga berisiko lebih tinggi terkena diabetes di kemudian hari. Itulah mengapa sangat penting untuk mengambil langkah-langkah mengelola diabetes gestasional dengan mengikuti rencana perawatan yang disarankan dokter Moms.

Cara Mengatasi dan Pencegahan

Jika Moms didiagnosis menderita diabetes gestasional, rencana perawatan akan bergantung pada kadar gula darah Moms sepanjang hari. Dalam kebanyakan kasus, dokter  akan menyarankan untuk melakukan tes gula darah sebelum dan sesudah makan, dan mengelola kondisi dengan makan sehat dan berolahraga secara teratur. Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat menambahkan suntikan insulin jika diperlukan. Menurut Mayo Clinic, hanya 10 hingga 20 persen perempuan penderita diabetes gestasional yang membutuhkan insulin untuk membantu mengontrol gula darah mereka.

Diabetes gestasional sebenarnya tidak dapat sepenuhnya dicegah ya, Moms. Namun, menerapkan kebiasaan sehat dapat mengurangi resiko Moms terkena diabetes gestasional. Jika Moms sedang hamil dan memiliki salah satu faktor risiko diabetes gestasional, cobalah makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur. Jangan lupa untuk melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan kaki.

Jika Moms berencana untuk hamil dalam waktu dekat, namun Moms kelebihan berat badan, salah satu hal terbaik yang dapat Moms lakukan adalah menurunkan berat badan. Bahkan menurunkan sedikit berat badan dapat membantu Moms mengurangi risiko diabetes gestasional.

Selain menjaga pola hidup dan pola makan agar tetap sehat, baik sebelum, saat dan sesudah masa kehamilan, Moms juga perlu memastikan barang yang dipakai Moms nyaman dan memudahkan aktivitas. Jadi, tidak ada kata ribet dan repot saat menjalani hari. Mooimom Extra Soft Crossover Maternity & Nursing Bra sangat  nyaman untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Bra hamil menyusui dari MOOIMOM dapat memberikan kenyamanan sepenuhnya untuk Moms. Masalah Ibu hamil memiliki payudara yang membengkak, gatal dan gerah, rawan bakteri, tidak akan mengganggu Moms lagi!

 

Bagikan Artikel: