Penyebab dan Cara Mengatasi Lidah Bayi Putih

Melihat lidah bayi putih mungkin membuat Moms merasa khawatir. Tetapi, lidah putih pada bayi tidak selalu berarti kondisi yang berbahaya.

Ada beberapa alasan mengapa lidah Si Kecil berwarna putih, termasuk sariawan dan milk tongue.

Yuk, simak kondisi-kondisi yang sangat mungkin menyebabkan lidah bayi berwarna putih dalam pembahasan yang sudah Mamapedia rangkum di bawah ini.

Penyebab Lidah Bayi Putih

Sebelum menentukan apa yang menyebabkan lidah bayi putih, Moms perlu periksa terlebih dahulu seberapa sering lapisan itu muncul.

Jika lapisan putihnya tampak datang dan pergi dan biasanya muncul setelah makan, itu mungkin hanya residu susu. Sisa susu menyeka lidah bayi dengan mudah menggunakan kain kering atau lembap yang lembut.

Namun, bila kulit lidah bayi berwarna merah muda dan terlihat sehat setelah residu menghilang, tidak diperlukan perawatan lebih lanjut.

1. Bekas atau Sisa Susu (Milk Tongue)

Bagi bayi di bawah 6 bulan, lidah putih bisa jadi disebabkan oleh adanya tumpukan bekas atau sisa susu. Bayi ASI biasanya jarang mengalami hal ini, apalagi jika Moms rutin member sihkan lidah Si Kecil.

Tetapi, lapisan putih pada lidah bisa sangat mungkin tampak cukup tebal pada bayi yang diberi susu formula.

Lapisan putih bekas susu menumpuk di lidah bayi karena mereka belum mampu menghasilkan air liur yang cukup selama dua hingga tiga bulan pertama setelah lahir.

Setelahnya, lidah bayi sudah mampu menghasilkan banyak air liur yang akan membersihkan lidah dari sisa susu. Pada beberapa bayi, kondisi ini dapat disebabkan karena tongue tie.

Lidah bayi putih yang disebabkan oleh hal ini merupakan kondisi normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Jika tumpukan susu tampak terlalu tebal di lidah bayi, bersihkan lidah Si Kecil menggunakan cara yang tepat.

Baca Juga: Waspada Bercak Putih pada Mulut & Lidah Bayi

2. Sariawan

Lidah yang tampak putih pada bayi juga dapat disebabkan oleh sariawan.Sariawan pada bayi adalah infeksi di lidah dan mulut yang biasanya tidak berbahaya serta mudah diobati.

Berbeda dengan milk tongue yang tampak meluas di permukaan lidah, sariawan tampak seperti bintik-bintik putih atau terkadang tampak seperti dadih susu di sekitar mulut bayi.

Selain mulut, biasanya sariawan juga muncul di dalam pipi, langit-langit, gusi, dan lidah bayi. Sariawan paling sering terjadi pada bayi berusia 10 minggu atau lebih muda, tetapi dapat muncul juga pada bayi yang usianya lebih tua.

Sariawan disebabkan oleh jamur ragi yang disebut Candida albicans, yang hidup di kulit, usus dan di dalam mulut kebanyakan orang.

Biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Karena sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir masih berkembang, mereka lebih rentan terhadap infeksi.

Sariawan dapat memengaruhi bayi jika belum lama ditangani dengan antibiotik. Antibiotik mengurangi tingkat bakteri sehat di dalam mulut bayi yang dapat memungkinkan jumlah jamur mengalami peningkatan.

Ketika Moms membersihkan lapisan putih di lidah bayi yang ternyata sariawan, maka mungkin akan tampak merah, kasar dan kadang-kadang berdarah.

Cara Mengatasi Lidah Bayi Putih

Mengutip Healthline, bakteri ada di mulut bayi sama seperti di mulut Moms. Tetapi, bayi memiliki air liur lebih sedikit dari orang dewasa, yang membuat mulut kecilnya lebih sulit membersihkan sisa susu.

Dampaknya, hal ini membuat sisa susu menumpuk di lidah bayi, menyebabkan lidah bayi putih. Karena itu, penting untuk membersihkan lidah Si Kecil untuk menghilangkan residu susu tersebut.

Moms dapat melakukan beberapa langkah sebagai cara untuk mengatasi lidah bayi yang putih. Berikut ini beberapa caranya.

1. Menyikat Lidah Bayi

Menyeka atau menyikat lidah bayi dengan lembut setelah setiap menyusui dapat membantu mencegah lidah putih yang disebabkan oleh susu.

Untuk membersihkan mulut dan lidah bayi bisa digunakan dengan mencelupkan ujung lap bersih atau kasa steril ke dalam semangkuk kecil air hangat, buka mulut bayi dan bersihkan sisa susu.

Gunakan gerakan memutar yang lembut dengan kain di lidah bayi. Direkomendasikan memijat gusi bayi dan bagian dalam pipinya selama proses pembersihan.

Menggunakan kain lembap untuk membersihkan lidah bayi juga menjadi cara untuk memperkenalkan bayi tentang membersihkan mulut sejak dini.

2. Sterilisasi Peralatan Bayi

Setelah sariawan Si Kecil sembuh, hal yang bisa Moms lakukan adalah dengan mensterilkan semua peralatan yang digunakan untuk memberi makan.

Moms bisa gunakan 59S UVC LED Sterilizer Box untuk mensterilkan semua alat makan bayi, termasuk botol, dot susu, dan pompa ASI.

Menurut Indonesia Dental Journal, sterilisasi pada bottle nipple untuk bayi dengan oral thrush tidak hanya dengan merebus dalam air panas saja, tetapi harus merendam dengan cairan antiseptik terlebih dahulu untuk mencegah sariawan Si Kecil kambuh lagi.

3. Perhatikan Saat Menyusui

Jika Moms mengalami sariawan pada puting susu, cegah infeksi berulang dengan sering mengganti perban payudara, dan cuci bra menyusui dengan air panas.

Gejala-gejala dari sariawan pada puting mungkin termasuk rasa sakit saat menyusui bayi dan berlanjut setelah selesai, puting dan areola retak, puting yang bersisik atau sensitif di area yang lebih gelap di sekitar puting.

Selain itu, gejalanya juga areola yang merah atau mengkilap, atau rasa sakit yang menusuk, rasa terbakar atau gatal di salah satu atau kedua payudara, yang mungkin berlanjut di antara waktu menyusui

Mencegah Lidah Bayi Putih

Menyeka atau menyikat lidah bayi secara lembut setelah menyusui bisa membantu mencegah lidah putih yang penyebabnya adalah residu susu.

Selain itu, sterilkan semua peralatan menyusui seperti botol dan pompa payudara. Moms juga bisa mensterilkan dot dan mainan apa pun yang dimasukkan bayi ke ke dalam mulut mereka.

Mencegah infeksi berulang dengan sering mengganti breast pad dan cuci bra menyusui dengan air panas.

Itulah Moms kemungkinan penyebab lidah bayi berwarna putih. Segera hubungi dokter jika Moms mendapati si Kecil mengalami sariawan. Bersihkan lidah si kecil jika lapisan putih di lidahnya merupakan tumpukan sisa ASI atau susu formula.