mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Efek Samping Ibuprofen bagi Janin, Hati-Hati ya Moms

Efek Samping Ibuprofen bagi Janin, Hati-Hati ya Moms

Ibuprofen meruapakan nama generik dari obat penghilang rasa sakit atau nyeri yang ditemukan di pasaran dengan berbagai macam merek. Meski kerap merasa nyeri, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengosumsi ibu hamil. Jika ibuprofen dikonsumsi oleh ibu hamil dalam trimester pertama kehamilan, ibuprofen bisa menyebabkan kerusakan irreversible atau kerusakan yang tidak bisa disembuhkan lagi.

Ibuprofen tersebut khususnya akan memengaruhi ovarium dan kesuburan bayi pada masa depan. Ibu hamil tetap boleh mengonsumsi penghilang rasa sakit hanya jika diperlukan dan pada dosis terendah untuk waktu sesingkat mungkin. Saat ini, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi parasetamol dibanding ibuprofren.

Kalaupun paracetamol, Moms bisa mencoba metode pereda nyeri alami, seperti menghirup bunga arnika atau menggunakan jahe (bisa diolah jadi wedank jahe), mengonsumsi teh gingseng, teh mint, atau bisa juga mengompres area yang sakit dengan plastik yang berisi es batu. Jika rasa sakit tetap berlanjut dan sulit dikendalikan, segera hubungi dokter atau tenaga medis terdekat untuk solusi lebih lanjut.

Kalaupun benar-benar memerlukan ibuprofen, ibu hamil bisa menggunaka ibuprofen  selama trimester kedua kehamilan (minggu ke-14 sampai 26). Yang penting, ibu hamil harus menghindari penggunaan ibuprofen selama trimester pertama (sampai minggu ke 13) dan trimester ketiga (dari minggu ke 27 sampai kelahiran), kecuali jika direkomendasikan oleh dokter.

Selain membahayakan janin, ibu hamil juga tidak disarankan untuk minum ibuprofen karena dapat memengaruhi persalinan. Konsumsi ibuprofen seminggu sebelum bersalin dapat memperpanjang proses persalinan dan meningkatkan risiko perdarahan. 

Untuk ibu hamil, ibuprofen bukanlah pilihan obat pereda nyeri yang tepat. Sebab efeknya begitu besar terhadap janin. Sebagai gantinya, Moms dapat memilih paracetamol yang lebih aman dengan efek samping ringan. Gunakan dosis yang paling kecil dan perhatikan jumlahnya. Jika rasa nyeri tidak kunjung hilang atau merasakan efek samping lain, berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan obat yang lebih sesuai.


Baca juga: 

Pendarahan saat Hamil Tapi Janin Tetap Sehat, Ternyata ini Penyebabnya!


Ibuprofen pada Trimester I dan II

Dokter kandungan biasanya tidak akan memperbolehkan ibu hamil untuk mengonsumsi ibuprofen pada usia kehamilan ini, kecuali terdapat kondisi kesehatan tertentu yang mengharuskannya. Pasalnya, obat ini sudah bisa memengaruhi kehamilan sejak trimester awal.

Konsumsi ibuprofen pada trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, janin juga berisiko mengalami kelainan jantung, kelainan posisi testis, serta kecacatan pada dinding perut. Salah satu hasil penelitian yang dimuat turut menemukan hubungan antara konsumsi ibuprofen dengan beberapa penyakit lain. Di antaranya spina bifida (kecacatan pada tulang belakang), bibir sumbing, dan kelainan plasenta. Efek ibuprofen untuk ibu hamil pada trimester awal cukup bervariasi dibandingkan trimester akhir. Penyakit tertentu yang diderita ibu hamil juga bisa memengaruhi proses kehamilan.

Efek Sampingnya

Meskipun tergolong dalam obat-obatan yang aman dikonsumsi, bahkan oleh anak-anak, ibuprofen bisa menyebabkan beberapa efek samping. Pada ibu hamil, ibuprofen bisa menyebabkan reaksi alergi, seperti gatal, sesak napas, bengkak di wajah dan bibir dan tenggorokan. Juga nyeri dada, bicara melantur mirip orang mabuk, lemas, penglihatan berkunanng-kunan atau jadi berbayang, atau hilang keseimbangan.

Selain itu, ibuprofen juga bisa menyebabkan batuk darah atau muntah berwarna hitam seperti kopi, feses berwarna hitam dan berdarah, susah buang air kecil atau terasa sakit, dan telinga berdening. Tidak cuma itu, memar, lemah otot, kesemutan berat, sakit kepala berat, menggigil, kaku leher, peningkatan sensitivitas pada cahaya, dan kejang atau konvulsi. Jika melihat tanda-tanda diatas, segera hentikan penggunaan obat dan konsumsi banyak air putih. Segera hubungi dokter untuk pertolongan lebih lanjut.

 


Baca juga:

Jaga Dosis Ibuprofen Semasa Menyusui


Dampak konsumsi ibuprofen saat hamil bisa menyebabkan penutupan prematur dari duktus arteriosus bayi. Ini adalah pembuluh darah yang harus tetap terbuka selama kehamilan agar bayi bisa menerima nutrisi dan oksigen yang cukup. Jika pembuluh darah ini tertutup lebih dini, maka bisa menyebabkan tekanan darah tinggi pada paru-paru bayi.

Risiko Kelainan pada Janin akibat Konsumsi Ibuprofen

Penelitian menyebutkan konsumsi ibuprofen atau opioid selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah-masalah kesehatan krusial, bibir sumbing, spina bifida, gastroskisis, hipospadia, dan stenosis katup paru. Mengonsumsi ibuprofen setelah usia kehamilan 30 minggu dapat menyebabkan masalah jantung pada bayi dan mengurangi cairan ketuban yang dibutuhkan untuk melindungi bayi dan tali pusar, serta menghambat perkembangan paru-paru. Namun, ibuprofen tidak menyebabkan bayi lahir mati, berat badan lahir rendah, atau masalah perilaku pada anak-anak.

Bagikan Artikel: