mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Inilah Bahaya Penggunaan Baby Walker untuk Bayi

Moms, Inilah Bahaya Penggunaan Baby Walker untuk Bayi

Masa emas tumbuh kembang bayi tentu menjadi pusat perhatian untuk para orang tua dan selalu ditunggu-tunggu setiap waktu. Salah satu tahapan perkembangan bayi yang paling ditunggu-tunggu adalah saat bayi mulai belajar berjalan. 5 cara ini dibutuhkan para orang tua untuk mempersiapkan bayi belajar berjalan. Sebagian besar bayi mulai menunjukkan keinginan untuk berjalan pada usia 9 - 12 bulan. Beberapa lainnya harus menunggu hingga 18 bulan untuk bisa melangkah dan berjalan sendiri. Dalam beberapa kasus, bayi cepat melangkah saat berusia 7 bulan.

Dalam membantu bayi belajar berjalan, mungkin sebagian besar orang tua akan menggunakan alat bantu berupa baby walker. Alat bantu baby walker memang dapat memberikan mobilitas bayi sebelum mereka siap, serta memacu gerak motorik kasar dalam perkembangannya supaya bayinya cepat jalan. Beberapa permainan ini bisa untuk stimulasi motorik anak. Tetapi penggunaan baby walker ini tanpa disadari oleh orang tua sangat membahayakan bayinya itu sendiri. Apa saja bahaya dari penggunaan baby walker? Simak penjelasannya di bawah ini, Moms.

 

Bahaya Penggunaan Baby Walker untuk Melatih Bayi Berjalan

Dalam laman yang dilansir oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebuah penelitian menemukan bahwa adanya peningkatan tingkat kecelakaan bayi yang menggunakan baby walker dalam dua dekade terakhir dari 64 persen menjadi 86 persen. Beberapa penelitian juga menunjukkan baby walker tidak mendukung untuk berjalan sehat pada bayi yang sedang berkembang dan sebenarnya hal ini dapat menunda perkembangan motorik.

Berikut ini adalah bahaya penggunaan baby walker yang bisa terjadi pada bayi, antara lain:

  1. Terjatuh dari tangga. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari American Academy of Pediatrics (AAP) yang menyatakan bahwa terjatuh dari tangga merupakan kecelakaan paling sering terjadi saat bayi bermain dengan baby walker. Jika mengalami kecelakaan ini, bayi bisa mengalami cedera serius, seperti patah tulang hingga retak pada tengkorak kepala.
  2. Mengalami luka bakar. Hal ini disebabkan oleh siraman air panas, api kompor, perapian, setrika, maupun tersengat listrik. Saat berada di baby walker, bayi akan memiliki posisi lebih tinggi sehingga dapat menarik benda-benda yang berada di atas meja maupun meraih lubang colokan listrik yang posisinya tinggi.
  3. Mengalami luka gores. Selain luka bakar, luka gores pada bayi juga mungkin terjadi. Baby walker membuat bayi menjadi lebih tinggi, sehingga memungkinkan bayi untuk mencapai barang-barang yang letaknya tinggi dan juga membuat bayi lebih mudah bergerak. Bayi dapat bergerak sepanjang ruangan dan meraih benda-benda yang berbahaya, seperti pisau di atas meja atau benda-benda tajam lainnya.
  4. Terjatuh di permukaan yang tidak rata. Bayi yang bergerak bergerak bebas dengan baby walker, memungkinkan dia untuk berjalan ke permukaan yang tidak rata.
  5. Keracunan, jika ia dapat meraih obat nyamuk ataupun cairan pembersih ruangan.

 

Baca juga: Bayi Belajar Merangkak, Ini 5 Cara Menjaganya Moms!

 

Apakah Baby Walker Membantu Bayi agar Bisa Cepat Berjalan?

IDAI dan AAP sepakat bahwa baby walker tidak membantu bayi untuk berjalan lebih cepat. Baby Walker justru mengurangi keinginan anak untuk berjalan, karena adanya alternatif yang lebih mudah, yaitu bergerak dengan Baby Walker tersebut. Baby Walker juga menguatkan otot yang salah. Kedua tungkai bawah memang diperkuat, tetapi tungkai atas (paha) dan pinggul tetap tidak terlatih. Padahal tungkai atas dan pinggul sangat penting untuk berjalan. Jadi, pemakaian Baby Walker tidak bermanfaat untuk melatih anak berjalan.

Selain itu, baby walker juga mengakibatkan bayi tidak dapat melihat kaki dan anak kakinya. Bayi tidak mempelajari cara untuk mengimbangkan tubuh. Dengan baby walker, bayi sering berdiri dengan ujung jari kaki dan bisa mengakibatkan otot kaki tegang. Hal ini tentu salah untuk membiasakan bayi berjalan dengan bertumpu pada ujung jari kaki. 6 langkah ini adalah proses bayi belajar berjalan.

 

Baca juga: Manfaat Anak Belajar Berjalan Tanpa Alas Kaki

 

Baby Push Walker sebagai Alternatif Melatih Bayi Berjalan

Dilansir dari laman Healthline, alternatif lain untuk mengganti baby walker adalah dengan menggunakan baby push walker yang lebih aman. Baby push walker adalah alat bantu jalan saat bayi sudah mulai belajar berdiri dan menyeimbangkan badannya saat melangkah. Posisi bayi pun akan berdiri tegak bukan duduk seperti menggunakan baby walker. Sehingga, alat ini akan membuat kaki bayi bertumpu di atas lantai dengan baik saat mereka berjalan. Dengan baby push walker, bayi dilatih berjalan saat mendorong mainannya sehingga membuat anak-anak menggunakan berat badannya untuk mengambil langkah.

Baby Walker ternyata tidak direkomendasikan oleh IDAI sebagai alat bantu bayi dalam belajar berjalan karena menimbulkan berbagai risiko untuk bayi. Moms bisa menggunakan alternatif lain untuk bayi saat belajar berjalan. Pastikan juga tidak ada barang-barang berbahaya di sekitar bayi, seperti kabel dan stop kontak. Terakhir, jangan lepaskan pengawasan Moms ya ketika bayi sedang belajar berjalan.

Bagikan Artikel: