mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Stillbirth atau Bayi Lahir Meninggal : Penyebab dan Gejala Yang Dirasakan Ibu

Stillbirth atau Bayi Lahir Meninggal : Penyebab dan Gejala Yang Dirasakan Ibu

Lahir meninggal atau stillbirth adalah istilah untuk jain yang meninggal setelah usia kehamilan 20 minggu, tapi sebelum proses persalinan terjadi. Secara teknis, stillbirth berbeda dengan keguguran karena keguguran merupakan kehilangan janin sebelum berusia 20 minggu.Umumnya, para ibu yang mengalami kondisi ini akan memiliki janin yang sehat di kehamilan selanjutnya. Pada kasus stillbirth akibat masalah kromosom tertentu, kondisi ini kecil kemungkinannya untuk terulang lagi.Hanya saja, jika bayi lahir meninggal disebabkan oleh penyakit kronis yang diderita oleh sang ibu atau kelainan genetik orang tua, risiko terulangnya akan relatif tinggi. Meski demikian, presentase keberhasilan di kehamilan berikutnya mencapai 90 persen.Dengan meninggalnya janin, kehamilan tidak lagi dapat diteruskan sehingga proses melahirkan harus dilakukan. Bukan hal yang mudah bagi seorang ibu untuk melalui persalinan untuk apabila bayinya sudah meninggal. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan tenaga medis sangatlah dibutuhkan. 

Jenis-jenis stillbitrth

stillbirth

Berdasarkan usia janin yang meninggal, jenis stillbirth terbagi menjadi tiga jenis di bawah ini:

- Janin meninggal dini, yakni usia antara 20-27 minggu

- Janin meninggal terlambat, yakni saat usia kandungan antara 28-36 minggu

- Janin meninggal menjelang persalinan, yakni saat usia kandungan 37 minggu atau setelahnya

Tanda dan gejala lahir meninggal (stillbirth)

Beberapa gejala lahir meninggal yang dapat timbul sebelum proses persalinan meliputi:

  • Rasa kram dan nyeri di perut
  • Perdarahan dari vagina
  • Gerakan bayi dirasakan berkurang bahkan tidak ada sama sekali oleh ibu
  • Demam, dapat disertai menggigil

Baca Juga: 
Penyebab Ibu Meninggal Setelah Melahirkan


Akan tetapi, seringkali juga tidak ada gejala apa pun yang dirasakan oleh ibu.Setelah proses persalinan dan plasenta dikeluarkan, tubuh ibu tetap akan mengeluarkan ASI. Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi langkah-langkah untuk menghentikan produksi ASI.Setelah proses melahirkan, ibu membutuhkan dukungan psikologis dari lingkungannya. Kondisi tubuh pascamelahirkan, perubahan hormon pascakehamilan, proses menyusui yang tetap berjalan, semua itu harus dihadapi oleh ibu tanpa kehadiran bayi yang dinantikan.Rasa duka yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan gejala depresi pada ibu. Duka setelah kehilangan seorang anak tentunya wajar dan pasti dialami. Jika rasa sedih dan duka tidak juga berkurang, serta sampai mengganggu aktivitas normal hingga 6 bulan pascamelahirkan, segera berkonsultasi dengan tenaga medis yang Anda percaya.

Penyebab Bayi Lahir Meninggal (Stillbirth)

Penyebab lahir meninggal dapat disebabkan oleh:

  • Masalah genetik pada bayi.
  • Infeksi, baik pada ibu, bayi, atau plasenta. Beberapa infeksi yang mungkin terjadi, yaitu: toksoplasmosis, CMV, herpes genital, atau sifilis.
  • Masalah pada plasenta. Jika terjadi gangguan pada plasenta, aliran oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi dapat terganggu.
  • Kelainan bawaan lahir yang parah.
  • Tali pusat yang tersimpul atau terjepit sehingga bayi tidak cukup mendapatkan oksigen.
  • Masalah kesehatan pada ibu: obesitas, lupus, diabetes, preeklampsia, hipertensi.
  • Konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok pada ibu selama masa kehamilan.

Jika terdapat faktor risiko di atas, kehamilan harus diawasi dengan ketat untuk mencegah kejadian bayi lahir meninggal. Namun seringkali stillbirth terjadi tanpa diketahui penyebabnya. 

Diagnosis lahir meninggal (stillbirth)

Diagnosis dokter akan dilakukan melalui pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan denyut jantung bayi menggunakan alat doppler.
  • Pemeriksaan ultrasonografi untuk memastikan apakah jantung bayi masih berdenyut atau tidak, menilai apakah bayi masih bergerak atau tidak, serta ada tidaknya tanda-tanda kematian pada bayi.

Cara mengobati lahir meninggal (stillbirth)

Jika belum ada tanda-tanda persalinan atau waktu persalinan masih jauh, dokter akan menyarankan induksi persalinan normal atau operasi caesar. Jika waktu persalinan tidak terlalu jauh dan tidak ada kondisi yang membahayakan ibu, Anda dapat memilih untuk menunggu hingga waktunya persalinan.Setelah bayi dilahirkan, bayi akan diperiksa secara fisik untuk mencari ada tidaknya kelainan bawaan yang mematikan. Pemeriksaan darah bayi juga dapat dilakukan untuk melihat ada-tidaknya kelainan genetik pada bayi.

Di beberapa negara, dilakukan autopsi dengan persetujuan orangtua bayi untuk mencari penyebab kematian. Walaupun sebagian besar penyebab bayi lahir meninggal tidak diketahui, mencari kemungkinan penyebab menjadi penting bagi orangtua yang ingin memiliki anak lagi, yaitu untuk mencegah kemungkinan stillbirth terjadi kembali.Bicarakan pilihan ini dengan dokter dan pasangan Anda sebelum proses persalinan dimulai. Menghadapi kasus bayi lahir meninggal atau stillbirth bukanlah hal yang mudah. Gunakanlah waktu sebanyak yang Anda perlu untuk mengambil keputusan.

Setelah proses persalinan, mungkin Anda perlu waktu pribadi bersama-sama dengan pasangan dan bayi saja. Sebagian orangtua ingin mengabadikan foto bayi atau memakaikan baju bayi yang sudah disiapkan sebelumnya. Ungkapkan keinginan Anda kepada pihak medis yang mendampingi.Setelah proses melahirkan selesai dan plasenta dikeluarkan, tubuh ibu akan memulai memproduksi ASI. Komunikasikan dengan dokter Anda mengenai pengobatan untuk menghentikan produksi ASI.

Menghadapi duka akibat stillbirth

Serupa dengan orangtua yang berduka akibat keguguran, menghadapi duka akibat bayi lahir meninggal seringkali sulit dan tidak banyak dimengerti oleh orang-orang di sekitar.Selama kehamilan, Anda dan pasangan pastinya sudah membentuk ikatan batin dengan bayi di dalam kandungan, bertanya-tanya seperti apa bayi Anda nantinya, mungkin juga sudah punya harapan bagi si kecil.Kehilangan anak, baik sudah lahir maupun belum, adalah hal yang sulit, dan Anda berhak untuk berduka. Cara masing-masing orang untuk berduka adalah suatu hal yang personal dan unik. Biarkan diri Anda dan pasangan untuk berduka.Berikut adalah beberapa hal yang mungkin berkecamuk di dalam benak Anda dan cara menghadapinya:

  • Rasa bersalah. Mungkin sulit untuk tidak merasa bersalah terhadap apa yang terjadi. Apa yang terjadi jika Anda lebih berhati-hati, apa yang terjadi jika Anda pergi ke rumah sakit lebih cepat. Secara alami mungkin Anda memikirkan hal-hal yang dapat diubah. Sayangnya, kejadian stillbirth hampir selalu tidak dapat dicegah dan bukanlah salah siapa-siapa.
  • Penyebab. Pertanyaan mengenai penyebab bayi Anda meninggal mungkin tidak akan pernah terjawab, kecuali memang sejak semula ditemukan adanya penyebab yang pasti. Bagi sebagian orang, mencari tahu penyebabnya dapat membantu untuk mengatasi rasa duka. Komunikasikan dengan dokter langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mencari penyebab stillbirth lebih lanjut.
  • Pasangan. Dalam masa sulit seperti ini, penting bagi pasangan untuk saling mendukung. Pria dan wanita memiliki cara berduka yang berbeda. Mencoba untuk memahami, sabar, dan terbuka terhadap cara pasangan berduka akan sangat membantu dalam melewati masa sulit ini.
  • Beri nama. Memberi nama bayi dapat membantu Anda untuk mengingat sang bayi dengan wajar. Lahir ataupun tidak, bayi Anda tetaplah buah hati Anda berdua.
  • Pulang ke rumah. Di rumah, barang-barang bayi mungkin sudah siap. Jika Anda merasa tidak siap untuk pulang ke kamar bayi yang kosong, mintalah saudara untuk membantu merapikan kamar bayi. Atau beberapa orang memilih untuk membiarkan kamar bayi apa adanya untuk sementara waktu.

Cara menghindari stillbirth

Sebagian besar penyebab dan faktor risiko terjadinya lahir mati terkadang tidak dapat kita kendalikan. Oleh karena itu, sering kali lahir mati tidak dapat dicegah. Namun demikian, beberapa langkah dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya lahir mati, yaitu:

  • Lakukan pemeriksan prenatal secara rutin dan berkala. Apabila kita memiliki faktor risiko seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, konsultasikan dengan dokter bagaimana sebaiknya kita memantau kehamilan.
  • Lakukan pemeriksaan TORCH untuk mengetahui adakah infeksi pada Anda yang dapat berpengaruh pada janin. 
  • Apabila sebelumnya pernah mengalami kejadian lahir mati dan diketahui penyebabnya adalah akibat kelainan genetik, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli genetik sebelum memutuskan untuk hamil lagi.
  • Hindari rokok dan alkohol.
  • Segera mencari pertolongan medis apabila terjadi perdarahan atau masalah apa pun selama kehamilan.
  • Ibu hamil harus tahu berapa kali gerakan janin dalam sehari, gerak janin sudah dapat dirasakan saat memasuki usia kehamilan 16-20 minggu. Minimal gerakan janin dapat dirasakan 10 kali dalam 1 jam. Gerakan tidak hanya tendangan, namun dapat berupa denyutan, pukulan, dan sensasi bergelombang pada perut yang berasal dari janin.

Bagikan Artikel: