mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Salicyclic acid, Pembasmi Jerawat yang Tak selalu Aman untuk Ibu Hamil

Salicyclic acid, Pembasmi Jerawat yang Tak selalu Aman untuk Ibu Hamil

Banyak perubahan yang terjadi ketika mengandung. Salah satunya terkait pelepasan hormon yang akhirnya berpengaruh pada kulit.

Beberapa perempuan yang tengah mengandung bisa saja mengalami pregnancy glow, saat kulit makin bersih dan bercahaya semasa kehamilan. Tetapi ada pula yang wajahnya dipenuhi jerawat.

Salah satu bahan baku perawatan kulit yang ampuh membasmi jerawat dinamai salicyclic acid atau asam salisilat. Salicyclic acid dapat mengempiskan jerawat, mempercepat pengelupasan kulit mati serta membuka kembali jalan pori-pori.

Kita berkenalan dulu dengan salicyclic acid, ya.

Salicyclic acid, atau asam salisilat, adalah sejenis asam beta hidroksi (BHA) yang biasa dimanfaatkan sepanjang proses pengobatan kulit. Misalnya jerawat atau ketombe. Salicyclic acid termasuk dalam keluarga aspirin. Berkhasiat juga untuk meredakan radang atau ruam pada kulit.

Baca juga: Moms Sering Merasa Migrain? Ini Penyebabnya

Aspirin merupakan nama generik dari obat penghilang rasa sakit atau nyeri yang ditemukan di pasaran dengan berbagai macam merek. Dalam beberapa kasus kesehatan pada ibu hamil, aspirin masih sah-sah saja dikonsumsi. Asal, sesuai petunjuk dokter.

Selain aspirin, Moms bisa mencoba metode pereda nyeri alami, seperti menghirup bunga arnika atau menggunakan jahe (bisa diolah jadi wedang jahe), mengonsumsi teh gingseng, teh mint, atau bisa juga mengompres area yang sakit dengan plastik yang berisi es batu. Jika rasa sakit tetap berlanjut dan sulit dikendalikan, segera hubungi dokter atau tenaga medis terdekat untuk solusi lebih lanjut.

Kalaupun benar-benar memerlukan aspirin, ibu hamil bisa menggunakannya selama trimester kedua kehamilan (minggu ke-14 sampai 26). Yang penting, ibu hamil harus menghindari penggunaan aspirin selama trimester pertama (sampai minggu ke 13) dan trimester ketiga (dari minggu ke 27 sampai kelahiran), kecuali jika direkomendasikan oleh dokter.

Salicyclic acid biasanya terkandung dalam produk cleanser atau toner. Disarankan, penggunaan dua produk ini hanya sehari maksimal dua kali dan tidak lebih dari itu.

Karena tipe zatnya yang cukup keras, maka ada beberapa efek samping yang bakal dirasakan saat tubuh tak cocok dengan salicyclic acid. Misalnya mual, gatal-gatal pada kulit, sesak napas dan bengkak pada bagian tubuh.

Jika gejala itu timbul kala ibu hamil menggunakan salicycylic acid, segera hentikan pemanfaatannya. Lekas berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Kalau jerawat tak kunjung hilang, Moms bisa menggunakan Mooimom Stretch Mark Cream. Produk ini tidak lengket di tangan dan aman untuk perawatan wajah. Formulanya jernih dan tanpa alkohol sehingga tak akan menimbulkan iritasi. Coba, yuk!

Bagikan Artikel: