mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Mengenal Pendarahan Implantasi, Berbahayakah Dialami di Awal Kehamilan?

Mengenal Pendarahan Implantasi, Berbahayakah Dialami di Awal Kehamilan?

Pendarahan implantasi adalah bercak darah yang keluar dan volumenya jauh lebih sedikit daripada darah menstruasi biasa. Bercak flek implantasi tidak berbahaya. Jika Moms aktif secara seksual atau sedang merencanakan kehamilan, kemungkinan bercak ini muncul sebagai gejala awal kehamilan. Jadi, jangan heran jika suatu saat Moms merasa masih menstruasi tapi ternyata hasil cek kandungan menyatakan Moms positif akan menjadi ibu hamil.

Pendarahan implantasi umumnya terjadi sekitar 7-14 hari setelah pembuahan atau berhubungan seksual. Oleh karena itu, peradarahan ini dapat disebut sebagai salah satu ciri-ciri kehamilan atau tanda awal kehamilan. Selain memiliki gejala yang serupa, pendarahan implantasi kerap kali terjadi berdekatan dengan jadwal menstruasi. Oleh karena itu, tidak sedikit wanita yang salah menafsirkan pendarahan implantasi dengan menstruasi.

Penyebab Pendarahan Implantasi

Proses terjadinya kehamilan diawali dengan masuknya sel-sel sperma pria ke dalam vagina menuju rahim untuk membuahi sel telur wanita. Setelah pembuahan terjadi, sel telur akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin. Embrio ini nantinya akan menempel pada rahim untuk tumbuh hingga menjadi janin.

Proses penempelan atau melekatnya embrio pada dinding rahim inilah yang menyebabkan terjadinya perdarahan implantasi. Keluarnya bercak darah dari vagina akibat proses implantasi ini adalah hal yang normal dan tidak membahayakan kesehatan. Pendarahan implantasi juga tidak mengganggu embrio dan perkembangannya.

Baca Juga: Di Kemudian Hari, Kehamilan Ektopik dapat Berkembang Menjadi Fase yang Sehat

Tanda-Tanda Perdarahan Implantasi

Selain disertai dengan gejala awal kehamilan lainnya, perdarahan akibat implantasi juga ditandai dengan beberapa hal berikut ini:

  • Perdarahan bisa terjadi berulang-ulang.
  • Biasanya perdarahan jauh lebih ringan daripada mesntruasi, dan Moms mungkin hanya mendapat satu titik darah.
  • Biasanya pendarahan tidak akan bertambah parah.
  • Warnanya berkisar antara merah muda terang ke cokelat gelap dan kadang-kadang dapat dicampur dengan gumpalan kecil atau lendir.
  • Moms akan mengalami kram panggul ringan dan singkat.
  • Perdarahan implantasi tidak terjadi pada semua ibu hamil dan setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda. Sebagian ibu hamil bahkan tidak menyadarinya.

Baca Juga: Bumil Wajib Tahu! Ini Manfaat Asam Folat untuk Kesehatan di Masa Kehamilan

Risiko Pendarahan Saat Hamil Muda

Meski pendarahan implantasi tidak berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan khusus, namun pendarahan saat hamil muda ini tetap perlu diwaspadai. Pasalnya, ada kemungkinan penyebab lain yang dapat membuat Moms mengalami pendarahan, yaitu:

  • Luka di vagina akibat berhubungan seks.
  • Iritasi pada serviks.
  • Infeksi vagina.
  • Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan.
  • Keguguran.
  • Hamil anggur.

Jika Moms mengalami tanda-tanda pendarahan implantasi seperti yang telah dijelaskan di atas, namun masih ragu apakah Moms hamil atau tidak, cobalah lakukan tes kehamilan dengan test pack. Jika hasilnya menyatakan Moms positif hamil, maka mulai lah untuk selalu rutin mengonsumsi suplemen kehamilan PRENAVITA Milk Vanilla.

PRENAVITA Milk Vanilla mengandung vitamin dan nutrisi lengkap untuk memenuhi kebutuhan Moms selama masa kehamilan. Moms bisa dapatkan di www.mooimom.id ya!

 

Bagikan Artikel: