mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Di Kemudian Hari, Kehamilan Ektopik dapat Berkembang Menjadi Fase yang Sehat

Di Kemudian Hari, Kehamilan Ektopik dapat Berkembang Menjadi Fase yang Sehat

Kehamilan di luar kandungan atau kehamilan ektopik (ectopic pregnancy) terjadi saat kehamilan bertumbuh di luar rahim. Proses awal kehamilan ektopik serupa kehamilan normal. Bermula dari pembuahan sel telur, yang lalu mengalir lewat tuba falopi dan akhirnya menempel pada lapisan rahim. Pada kehamilan ektopik, beberapa sel telur yang sudah dibuahi menempel di tuba falopi atau ovarium. Itulah mengapa kehamilan di luar kandungan acapkali diistilahkan “kehamilan tuba”.

Kehamilan di luar kandungan mendera sekitar 2 dari 100 perempuan mengandung. Meski jarang terjadi, tetapi akan berbahaya jika tak lekas ditangani. Tuba falopi bisa pecah jika terlalu besar meregang menyusul pertumbuhan kehamilan. Beberapa kemungkinan yang berpotensi terjadi, misalnya pendarahan internal, infeksi dan, dalam beberapa kasus, kematian.

Hingga kini penyebab pasti kehamilan ektopik belum diketahui. Kenapa sel telur sampai menempel di tuba falopi, misalnya, belum ada yang mampu secara detail menjelaskan. Barangkali jika ada yang sudah diketahui, terkait dengan faktor risikonya. Berikut beberapa faktor risiko kehamilan di luar kandungan:

  • Pernah menderita penyakit radang panggul atau endometriosis
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik
  • Pernah menjalani operasi panggul atau perut
  • Berusia 35 tahun ke atas
  • Merokok

Kebanyakan perempuan yang mengalami kehamilan ektopik dapat menjalani kehamilan yang sehat di kemudian hari. Semua bergantung dari perawatan medis serta kondisi tuba falopi Moms. Jika salah satu tuba falopi terlepas, atau memiliki jaringan parut, mungkin lebih sulit untuk memiliki kehamilan yang sehat.

Kehamilan ektopik bisa tampak seperti kehamilan normal, pada awalnya. Gejala khas kehamilan seperti menstruasi yang terlewat, nyeri payudara, kelelahan, dan mual juga tampak dalam kehamilan ektopik. Ditambah lagi dengan gejala-gejala berikut:

  • Sakit perut bagian bawah yang parah, terutama di satu sisi
  • Pendarahan atau bercak keluar dari vagina
  • Sakit bahu
  • Merasa sangat lemah, pusing, atau sampai-sampai pingsan

Baca juga: 3 Ciri-Ciri Asam Lambung Naik Saat Hamil, Kenali Sebelum Terlambat

Kehamilan tidak akan bertahan jika bersifat ektopik, karena sel telur yang telah dibuahi tidak dapat tumbuh sepenuhnya di luar rahim.

Perawatan kehamilan ektopik adalah pengobatan atau pembedahan:

  • Moms akan mendapat suntikan obat yang disebut metotreksat. Suntikan ini akan mengakhiri kehamilan ektopik. Kandungan dalam suntikan turut menghentikan pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi. Prosedur medisnya tak akan merusak tuba falopi.
  • Kehamilan diangkat dengan prosedur pembedahan menggunakan laparoskopi. Dokter akan membuat sayatan kecil di dekat pusar, menghilangkan kehamilan ektopik menggunakan alat bedah dan kamera kecil untuk melihat ke dalam tubuh. Terkadang, prosedur ini menyebabkan jaringan parut di tuba falopi. Bisa juga disusul pengangkatan tuba falopi, jika parah.

Moms mungkin merasakan campuran emosi, termasuk kekecewaan, syok, ketakutan, kesedihan. Mungkin juga timbul suatu kelegaan. Semua perasaan itu normal, dan biasanya terasa kurang intens dari waktu ke waktu. Untuk menjaga batin Moms supaya tak sampai berlarat-larat dalam kesedihan, cobalah berbicara dengan beberapa teman tepercaya. Terlebih mereka yang pernah mengalami kehamilan ektopik. Di sanalah, semoga, Moms akan mendapat penguatan.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

suplemen kehamilan

Bagikan Artikel: