mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Tak Ingin Bayi Cacat Lahir, kan? Yuk Perbaiki Asupan Asam Folat

Tak Ingin Bayi Cacat Lahir, kan? Yuk Perbaiki Asupan Asam Folat

Di Amerika Serikat (AS), 1 dari 33 bayi lahir dengan cacat lahir. Misalnya bibir sumbing atau celah langit-langit. Cacat lahir lainnya mengharuskan tes diagnostik khusus untuk menentukan apakah cacat lahir merupakan bawaan atau bukan.

Cacat lahir terjadi saat bayi berkembang di dalam rahim. Bahan kimia, obat-obatan, dan obat-obatan tertentu—disebut teratogen—dapat meningkatkan risiko cacat lahir.

Selama 14 hari pertama kehamilan, teratogen tidak menyebabkan cacat atau menyebabkan keguguran. Antara usia kehamilan 15 dan 60 hari (selama trimester pertama), janin paling rentan terhadap efek teratogen dan dapat mengakibatkan cacat lahir yang parah. Selama periode inilah sebetulnya organ utama janin mulai berkembang.

Tak satupun cara pasti yang dapat mencegah cacat lahir. Meski begitu, Moms dapat menurunkan risikonya. Menjaga gaya hidup sehat, selain dapat memperkuat kehamilan, juga menghindarkan bayi dari kemungkinan cacat lahir. Beberapa langkah pencegahan yang dapat Moms lakukan selama awal kehamilan, antara lain:

Setop konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol merupakan penyebab utama cacat lahir selama kehamilan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC, tak sekalipun tercatat volume penggunaan alkohol yang aman selama kehamilan atau saat mencoba hamil. Dengan kata lain, mestinya nol alkohol selama kehamilan.

Semua jenis alkohol sama-sama berpotensi membahayakan janin, termasuk semua merek wine dan bir. Ketika seorang perempuan hamil minum alkohol, begitu pula bayi dalam rahimnya.

Di AS, separuh dari keseluruhan jumlah kehamilan ternyata tak direncanakan. Itu artinya, seorang ibu tak mengetahui mereka sedang mengandung, hingga janin berusia 4-6 minggu. Padahal selama periode itu, konsumsi alkohol paling rentan mengusik pertumbuhan janin.

Setop merokok

Yang terbaik adalah berhenti merokok sebelum hamil. Namun, bagi seorang calon ibu yang masih merokok, tak ada kata terlambat untuk berhenti. Selain itu, perempuan hamil selayaknya menjauhi perokok aktif dan pasif.

Sebanyak 15% nikotin terkonsentrasi dalam darah janin dibanding Moms. Semakin banyak ibu merokok, kian tinggi risiko hambatan pertumbuhan janin.

 

Pentingnya Suplemen Asam Folat

Folat, atau asam folat, adalah sejenis vitamin B. Selama kehamilan, kebutuhan asam folat meningkat antara lima hingga sepuluh kali lipat karena vitamin ini ditransfer ke janin. Kekurangan asam folat bisa sulit dideteksi selama kehamilan. Bahkan, terkadang, perempuan hamil yang bergizi baik pun mungkin sekali kekurangan asam folat.

Asam folat terkandung dalam sayuran berdaun hijau, atau permukaannya berwarna kehijauan. Misalnya asparagus, kubis, bayam dan kangkung. Sedangkan dari buah, asam folat dapat ditemukan pada stroberi, jeruk dan alpukat. Di luar keluarga sayur dan buah, Moms dapat menemukan asam folat pada kuning telur, roti serta sereal.

Baca juga: Asam Folat untuk Ibu Hamil, Apa Manfaatnya?

Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat lahir yang serius termasuk spina bifida dan anencephaly. Kedua kondisi ini adalah cacat tabung saraf. Pada spina bifida, tulang belakang tak terbentuk dengan benar di sekitar sumsum tulang belakang. Sedangkan pada anencephaly, bagian kepala dan otak tak terbentuk dengan benar.

Penelitian menunjukkan suplementasi asam folat pada saat pembuahan yang dilanjutkan hingga 12 minggu pertama kehamilan dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf hingga sekitar 70%.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

suplemen kehamilan

Bagikan Artikel: