mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Simak, 5 Penyebab Kontraksi Palsu Pada Ibu Hamil!

Simak, 5 Penyebab Kontraksi Palsu Pada Ibu Hamil!

Apakah Moms pernah mengalami kontraksi palsu di akhir kehamilan? Kontraksi palsu kerap terjadi pada ibu hamil saat memasuki trimester ketiga dari kehamilan. Meskipun, hal ini tidak menutup kemungkinan untuk terjadi sebelum itu. Kontraksi palsu itu sendiri merupakan kontraksi rahim yang terjadi secara sporadis. Kontraksi palsu merupakan bagian dari cara tubuh ibu hamil untuk bersiap menghadapi persalinan.

Kontraksi palsu tentu berbeda dengan kontraksi asli. Kontraksi palsu umumnya tidak teratur, serta durasinya tidak berlangsung lama. Kontraksi palsu yang dialami pun tidak menyebabkan rasa sakit. Sebagian besar ibu hamil yang pernah mengalami ini menganggap bahwa kontraksi yang sedang dirasakan akan berujung pada persalinan. Faktanya, kontraksi palsu tidak menyebabkan dilatasi serviks sehingga tidak berujung pada kelahiran. Untuk mengetahui selengkapnya tanda-tanda membedakan kontraksi palsu dan kontraksi asli, Moms bisa membaca disini.

Menurut American Pregnancy Association (APP), kontraksi yang terjadi saat kehamilan berperan untuk mengencangkan otot rahim dan meningkatkan aliran darah ke plasenta. Sedangkan, kontraksi palsu tidak dianggap memiliki peran untuk membuka rahim, tetapi mungkin bisa berdampak pada pelunakan rahim.

Rahim ibu hamil sebenarnya sudah mengalami kontraksi sejak kehamilan memasuki tujuh minggu, namun karena ukuran rahim yang belum membesar membuat ibu hamil tidak terlalu merasakan sensasinya. Kontraksi palsu biasanya ditandai dengan otot-otot rahim yang mengencangkan, khususnya di bagian perut bawah. Untuk bisa mengenalinya, Moms dapat menempelkan tangan di atas perut dan merasakan ketegangan otot perut yang berada di atas rahim. 

Moms, yuk simak beberapa penyebab dari munculnya kontraksi palsu yang kerap terjadi di trimester ketiga atau akhir kehamilan.

Penyebab Munculnya Kontraksi Palsu

1. Mengalami Dehidrasi
Ibu hamil yang kekurangan cairan tentu bisa berdampak buruk bagi janin di dalam kandungan, maupun bagi tubuh ibu hamil itu sendiri. Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat meningkatkan risiko munculnya kontraksi palsu. Untuk itu, Moms perlu selalu menjaga asupan harian dengan konsumsi air putih yang cukup. 

Apabila Moms mengalami kekurangan cairan di usia kehamilan yang belum mencapai 37 minggu, sebaiknya Moms segera memenuhi kebutuhan cairan sambil menenangkan diri. Namun, jika kontraksi masih terus terjadi, segeralah menghubungi dokter kandungan untuk mendapatkan petunjuk langkah-langkah menanganinya. 

Baca Juga: Jangan Sampai Telat! Ini 8 Tanda Bayi Lapar yang Harus Moms Ketahui

2. Gerakan Dari Janin
Janin di dalam kandungan yang membuat pergerakan sering membuat Moms senang, namun ternyata bisa menyebabkan rahim berkontraksi. Saat menemui situasi ini, sebaiknya Moms meluangkan waktu untuk segera istirahat dan membatasi aktivitas agar gerakan janin pun ikut berkurang.

3. Melakukan Hubungan Intim di Akhir Kehamilan
Tahukah Moms, kalau melakukan hubungan suami istri di usia kehamilan tua dapat memicu kontraksi palsu dari rahim? Kontraksi dari hubungan seksual umumnya terasa lebih intens dan cukup menimbulkan rasa sakit, namun cepat menghilang.

Kontraksi ini biasanya terjadi setelah Moms merasakan orgasme, baik dengan melakukan hubungan seksual atau setelah masturbasi. Maka dari itu, Moms perlu waspada jika dokter kandungan menganjurkan untuk menghindari seks karena riwayat kesehatan atau risiko persalinan prematur.

4. Aktivitas Berlebihan 
Aktivitas ibu hamil yang terlalu intens dan berat pun bisa menjadi salah satu faktor munculnya kontraksi palsu. Terlebih lagi, jika ibu hamil melakukan olahraga yang cukup berat saat kondisi perut sudah membesar, maka kemungkinan terjadinya kontraksi yang diakibatkan aktivitas tersebut bisa jadi lebih besar.

Jika Moms mengalami kontraksi setelah melakukan suatu aktivitas, maka sebaiknya Moms segera beristirahat. Aktivitas olahraga memang baik untuk kesehatan dan kebugaran ibu hamil. Namun, selalu ingat untuk melakukan olahraga yang aman bagi ibu hamil. 

Baca Juga: Bayi Muntah ASI? Begini 11 Cara Mengatasinya

5. Tanda Persiapan Tubuh Menuju Persalinan
Kontraksi palsu sebenarnya bentuk dari salah satu persiapan organ rahim untuk proses persalinan di kemudian hari. Maka dari itu, kontraksi seperti ini biasanya terjadi saat memasuki akhir kehamilan menjelang persalinan. 

Ciri-ciri kontraksi palsu, agar Moms bisa membedakan dengan kontraksi asli, antara lain:

- Rasa sakit tidak terlalu besar
- Tidak memiliki pola yang teratur
- Tidak bertahan lama
- Saat Moms berpindah posisi atau melakukan gerakan ringan, maka kontraksi bisa berhenti
- Kontraksi hanya dirasakan pada area perut


Kontraksi palsu dapat terjadi sewaktu-waktu dan merupakan hal yang normal, terutama saat memasuki kehamilan trimester ketiga. Namun, apabila usia kehamilan belum mencapai usia 37 minggu dan kontraksi terjadi lebih dari 4 kali dalam waktu satu jam, maka Moms perlu mewaspadai kemungkinan persalinan prematur. Ibu hamil dianjurkan untuk rutin memeriksakan kandungan agar mengetahui kondisi kesehatan janin. 
 

Bagikan Artikel: