mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Yuk Ketahui Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi

Moms, Yuk Ketahui Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi

Memiliki kehamilan yang sehat adalah harapan para ibu hamil. Berbagai cara dilakukan agar tubuh ibu dan janin senantiasa sehat selama masa kehamilan. Moms juga harus memilih makanan dengan sumber gizi yang tepat untuk ibu hamil, serta menerapkan pola hidup sehat. Berbagai risiko kesehatan banyak yang mengkhawatirkan ibu hamil, salah satunya yaitu keguguran. Penting untuk moms mengenali berbagai penyebab keguguran ini untuk selalu menjaga kesehatan selama masa kehamilan.

 

Berbagai Penyebab Keguguran

Keguguran adalah salah satu risiko yang paling dikhawatirkan oleh para ibu hamil. Keguguran terjadi ketika usia kehamilan berakhir sebelum minggu ke-20. Hal ini terjadi disebabkan oleh berbagai penyebab. Yuk Moms kenali apa saja berbagai penyebab keguguran yang paling sering terjadi seperti yang dilansir oleh laman WebMD, antara lain:

1. Kelainan Kromosom

Jika keguguran terjadi dalam 12 minggu pertama usia kehamilan, sebagian besar kasus tersebut disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi. Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik bayi, seperti warna rambut dan mata. Seorang bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang tidak sesuai. Paling sering, masalah kromosom diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio terbagi dan tumbuh―bukan masalah yang diwarisi dari orang tua.

Kelainan pada kromosom bayi ini dapat menyebabkan beberapa masalah lain juga, antara lain:

  • Kehamilan Kosong (blighted ovum). Hal ini terjadi bila sel telur yang telah dibuahi tertanam pada bagian dalam rahim, namun tidak ada embrio yang terbentuk. Waspadai 5 tanda janin tidak berkembang.
  • Kehamilan Anggur (molar pregnancy). Pada kehamilan anggur, kedua kromosom berasal dari ayah, tidak ada yang berasal dari ibu. Plasenta tidak tumbuh secara normal, dan janin tidak berkembang
  • Kehamilan Anggur Parsial (partial molar pregnancy). Terjadi saat kromosom ibu tetap ada, namun sang ayah menyediakan dua set kromosom. Kehamilan anggur parsial biasanya dikaitkan dengan kelainan plasenta dan janin. Embrio mungkin berkembang tetapi segera berhenti.
  • Kematian Janin dalam Kandungan (intrauterine fetal demise). Dalam situasi ini, embrio terbentuk tetapi berhenti berkembang dan mati sebelum timbul gejala keguguran.

2. Kondisi Kesehatan Ibu Hamil

Kondisi kesehatan ibu hamil juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keguguran. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan pada ibu hamil tersebut, antara lain:

  • Penyakit infeksi seperti cytomegalovirus atau rubella.
  • Diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil.
  • Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya.
  • Terdapat masalah dengan rahim atau leher rahim, seperti fibroid yang menyebabkan bentuk rahim tidak normal; atau leher rahim yang terbuka dan melebar terlalu dini yang disebut insufisiensi serviks.
  • Infeksi Penyakit Menular Seksual seperti klamidia, gonore, sifilis, atau HIV.
  • Masalah pembekuan darah yang menghalangi pembuluh darah untuk membawa aliran darah ke plasenta.
  • Gangguan hormon, misalnya penyakit tiroid atau PCOS. 

Baca juga:
Mengenal PCOS, Gangguan Hormon yang Dialami oleh Wanita


$[banner_single]$

3. Gaya Hidup atau Kebiasaan Ibu Hamil

Gaya hidup atau kebiasaan Moms sebagai calon ibu juga dapat meningkatkan risiko keguguran loh. Beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang dan meningkatkan risiko keguguran adalah merokok. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok dapat meningkatkan risiko kehamilan meskipun hanya ayahnya yang merokok. Selain itu, meminum alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang juga berpengaruh.

Moms juga harus memperhatikan pola makan sehat selama masa kehamilan. Kebiasaan atau gaya hidup seperti mengonsumsi telur mentah atau setengah matang dapat menimbulkan virus salmonella. Begitu pula dengan mengonsumsi daging mentah yang dapat menimbulkan virus toksoplasmosis. Kedua virus ini sangat berbahaya bagi tubuh ibu hamil dan dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.


Baca juga:
Telur Puyuh untuk Ibu Hamil, Ternyata Punya Banyak Manfaat Loh Moms


Itulah Moms beberapa penyebab keguguran yang paling sering terjadi. Bila Moms terlalu lelah dan stress, pembuluh darah akan mengecil. Sehingga, suplai darah dan oksigen pun terganggu yang menyebabkan imunitas tubuh menurun. Kondisi tersebut tentu bisa membuat virus berbahaya mudah masuk ke dalam tubuh dan menjadi penyebab keguguran kandungan. Oleh karena itu, Moms harus cukup beristirahat dan mengonsumsi makanan bergizi agar terhindar dari terjadinya keguguran.

$[banner_single]$

Selama masa kehamilan, Moms bisa menggunakan MOOIMOM Bamboo Maternity Belt. Sabuk hamil ini membantu Moms lebih nyaman saat beraktivitas dan tidak mudah mengalami kecapaian yang dapat menyebabkan keguguran. Dapatkan segera produknya di official website MOOIMOM, toko resmi MOOIMOM di berbagai toko online, serta MOOIMOM Store yang tersedia di berbagai mall di beberapa kota.

Bagikan Artikel: